Dung!
Dung!
Dung!
Seluruh anggota kerajaan, pengawal, termasuk dayang berkumpul ditengah lapangan. Mereka semua menyaksikan eksekusi hukum gantung yang dilaksanakan pagi ini. Sebenarnya Yuuko tidak ingin melihat eksekusi ini karena ia tidak kuat untuk melihatnya. Tapi berhubung ia adalah istri dari Pangeran Kenta, Yuuko diharuskan untuk mengikuti upacara ini. Tempat duduknya pun bersebelahan dengan sang suami.
"EKSEKUSI DIMULAI!", Salah satu pengawal disana berteriak. Menandakan bahwa sang bersalah sudah siap pada tempatnya.
Yuuko menutup matanya karena tidak kuat melihat.
SRETT! Tali mulai ditarik keatas dan tempatnya berpijak mulai jatuh kebawah. Dayang itu tergantung dengan penebusan kesalahannya.
Tidak ada yang bisa melawan keputusan mutlak Kenta. Termasuk raja dan ratu. Kenta beserta sahabatnya, Ryouji sudah melakukan hal ini saat dirinya mulai beranjak dewasa. Itulah mengapa kebanyakan orang memanggilnya 'Pangeran yang keji'
Setelah eksekusi selesai, tanpa berkata-kata Yuuko langsung meninggalkan tempat itu. Ia lebih memilih untuk kembali kekamar.
"Sayang!", Kenta yang tiba-tiba datang dari arah belakang langsung menahan lengan istrinya. Ia merasa khawatir karena wajah Yuuko yang pucat. Mungkin karena ia menolak asupan makanan dari kemarin.
"Apa?", Yuuko berhenti. Tapi ia tidak membalikkan badannya menghadap Kenta sang suami.
"Tatap aku jika berbicara.", Darah Kenta mulai naik tapi ia harus menahannya. Tidak mudah untuk merayu istrinya yang sedang marah. Apalagi ia tau jika Yuuko pasti marah karena Junichiro membawanya pergi dengan paksa.
"Kenapa harus aku? Kau yang ingin berbicara kan?", Seketika pandangan Yuuko mulai kabur dan badannya mulai limbung kebelakang. Tapi dengan cepat Kenta langsung menahannya agar tidak terjatuh.
"Kau sakit."
"Bukan urusanmu.", Yuuko menepis tangan Kenta yang menahan badannya. Ia langsung berpegangan dengan tembok dan berjalan kekamarnya.
"Tentu saja itu urusanku! Kau istriku!", Oke, Kenta emosi sekarang.
Bruk!
Kenta menarik lengan Yuuko dengan sekali hentakan dan mengukung Yuuko dalam kurungan kedua lengan panjangnya. Menatap wajah sang istri dengan intens dan tidak bisa diartikan.
Yuuko membuang pandangannya kearah lain. Ia tidak mau menatap Kenta sekarang. Bisa-bisa Yuuko malah jatuh dalam pesonanya.
"Tatap aku."
"Tidak mau.", Yuuko tetap kukuh dalam pendiriannya.
"Kenapa?", Tenggorokan Kenta mulai panas sekarang.
"Aku tidak mau menatap sama orang yang tidak punya hati."
Jleb! Hati Kenta serasa tertohok mendengar pernyataan istrinya sendiri. Ia tidak peduli mau orang mengatainya seperti apa. Tapi jika itu Yuuko?
"Kau marah karena aku melakukan eksekusi itu?", Suara Kenta mulai serak. Pandangannya mulai melembut.
Yuuko menggeleng.
"Lalu?", Kenta menaikkan alisnya sebelah.
"Kau membentakku.", Gumam Yuuko sambil menundukkan kepalanya.
Kenta speechless. Ia pikir istrinya marah karena Kenta membuat eksekusi itu. Ternyata hanya sekedar bentakannya saja,"Kau yakin hanya karena itu?", Tanya Kenta memastikan.
"Kau..juga menyuruh Junichiro untuk membawaku secara paksa.", Yuuko memajukan bibirnya beberapa centi.
Aw! Melihat ekspresi istrinya yang terlihat manis dimata Kenta membuat dirinya salah fokus. Kenta terus memperhatikan bibir manis itu. Mengangkat dagu sang istri tanpa sadar lalu mendekatkan wajahnya.
Chu~
Menyalurkan perasaan mereka melalui sebuah ciuman hangat. Tanpa ada paksaan.
2 menit berlalu.
3 menit berlalu.
5 menit berlalu.
Nafas Yuuko mulai terengah-engah. Maklum saja karena ini pertama kalinya mereka berciuman dengan jangka waktu yang cukup lama bagi Yuuko. Karena biasanya Kenta hanya mengecup bibirnya sekilas.
"Manis.", Kenta mengusap bibir manis dan merah milik sang istri. Ingin rasanya ia menyentuh bibir istrinya, tapi Kenta tau bahwa semuanya pasti butuh waktu. Dan yang harus ia lakukan hanyalah bersabar. Waktu. Ia percaya jika semua pasti akan berjalan,"Maaf soal kemarin. Aku hanya tidak ingin kau terkena imbas kemarahanku. Itu saja.", Ia mengelus rambut Yuuko dengan pelan.
"Apa tidak bisa dikendalikan?", Yuuko memberanikan dirinya untuk menatap sang suami.
Kenta menggeleng,"Bukan tidak bisa. Hanya—susah.", Mungkin sangat susah untuk mengubah sifat Kenta yang terkenal dengan 'keji'. Karena Kenta sudah melakukannya sejak dirinya masih muda, tentu saja dengan sahabatnya Ryouji.
"Aku mengerti. Paling tidak, kau harus tau siapa yang ada didepanmu.", Yuuko juga tidak ingin merubah sifat asli Kenta. Karena itu pasti akan berdampak ke yang lainnya dan Yuuko lebih suka dengan Kenta yang saat ini. Yuuko hanya ingin mengendalikan emosinya saja agar tidak keluar jalur. Yuuko juga tidak mau kejadian seperti kemarin terulang kembali.
"Aku akan mencoba.", Senyum tipis terukir dibibir Kenta. Sebenarnya ia juga paling tidak bisa melawan keinginan sang istri jika istrinya dalam mood yang baik. Tapi itu akan beda lagi jika posisinya mereka sedang bertengkar.
"Permisi, Pangeran Kenta dan Tuan Putri Yuuko.", Tiba-tiba seorang pengawal datang menghampiri kedua pasangan yang sedang bermesraan itu. Sedikit mengganggu tapi kedatangannya pasti ada hal penting. Tidak bisa dilewatkan begitu saja.
"Ada apa?", Kenta membalikkan badannya dengan posisi tangan memeluk pinggang sang istri. Menatap pengawal itu dengan tajam dan sinis.
"Salah satu anak buah kami menemukan ini saat mencari orang bertopeng itu.", Pengawal itu memberikan sebuah gelang yang talinya terputus. Sepertinya gelang ini putus karena tersangkut ranting pohon. Gelang itu dibuat dengan bahan yang khusus. Dan bentuknya sangat familiar.
'Jangan-jangan..', Sepertinya Yuuko ingat siapa pemilik gelang itu. Tapi dirinya tetap diam dan mendengarkan perkataan pengawal tersebut.
"Apa ada hal lain yang kalian temukan?", Kenta meletakkan gelang itu dalam kantong kecil lalu memasukannya kedalam saku celananya. Ia harus menyimpan gelang itu sebagai bukti.
"Sejauh ini hanya gelang itu, Pangeran. Saya permisi.", Pengawal itu membungkukkan badannya sekilas lalu berpamitan untuk pergi. Melanjutkan tugasnya yang belum selesai.
"Err..Kau tau siapa pemilik gelang itu? Aku pikir—"
"Hmm—Aku juga tidak menyangka bahwa dia melakukan hal selicik itu.", Kenta mengepalkan tangannya kuat. Kenta tidak kaget siapa pelakunya, karena menurutnya itu sudah menjadi hal yang wajar jika mereka selalu bermusuhan. Tapi ini diluar kendali Kenta. Istrinya yang tidak tau apa-apa malah jadi sasarannya. Apa dia bekerja sama dengan orang lain?
.
.
.
TBC.
Maap ya diepisode ini lebih sedikit kkk~
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN BOY
FantasyYakin gak penasaran? Baca aja dulu deh, siapa tau nagih loh.. Kehidupan Yumi mulai berubah semenjak bekerja ditoko baju itu, berawal dari rumor yang mengatakan bahwa salah satu toko baju disitu menggunakan sihir dan ilmu hitam. Sang pemilik yang sud...