Semenjak kejadian itu, Kenta menjadi lebih possessive terhadap sang istri. Hey! Kemana julukan 'angkuh dan kejam'? Julukan itu tentu saja masih ada dan tidak akan pernah hilang dari dirinya. Apalagi sekarang bahaya sedang mengancam nyawa istrinya.
"Apa kau sudah mencari keberadaan anak itu?", Yah, sejak tadi Kenta seperti mengelilingi kerajaan beratusan kali hanya untuk mencari seseorang.
"Tidak, dia menghilang sejak kejadian itu.", Ryouji yang notabenya sebagai pengawal kepercayaan Kenta turut membantu sang sahabat. Ryouji juga tau betul bagaimana silsilah keluarga Kenta, orang yang dekat dengan Kenta, apalagi kerajaan-kerajaan yang pernah bekerja sama ataupun mengajak perang dengan kerajaan Kenta.
"Tsk! Sial. Sekalipun dia keluargaku, tapi kalau mereka menyakiti Yuuko, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya.", Kenta is back. Ryouji hafal betul kalimat-kalimat mengerikan Kenta. Ia yakin jika Kenta sudah berkata seperti itu, itu berarti tidak lama lagi pelakunya akan segera tertangkap.
"Apa kau yakin dia pelakunya?", Saat ini Ryouji mengajak Kenta untuk kegudang bawah tanah. Siapa tau ada petunjuk disana, sambil mengobrol agar suasana tidak terlalu mencekam. Well, dibawah sini sudah cukup menyeramkan. Ditambah lagi dengan aura hitam yang muncul dibadan Kenta. Ryouji hanya bergidik ngeri memikirkannya.
"Sangat. Yakin. Gelang itu hanya diberikan khusus pada anggota kerajaan yang berhasil memenangkan pertarungan pedang...", Kenta meremas kertas yang ada didepannya. Menyalurkan rasa kesal yang tiada hentinya,"...Dan dulu. Saat diriku tidak sekuat sekarang. Aku pernah dikalahkan olehnya.", Mungkin itu cerita awal dari julukan Kenta yang lain 'Tidak ingin kalah dari siapapun'.
Tap.
Tap.
Tap.
"Pangeran Kenta!", Salah satu seorang dayang menghampiri Kenta dan Ryouji kegudang bawah tanah. Nafasnya terengah-engah seperti ada hal penting yang harus cepat-cepat diberitahu.
"Ada apa?", Kenta dan Ryouji menoleh dengan serempak.
"Saya menemukan ini dilemari dapur.", Sang dayang memberikan kantung berwarna putih dengan sopan kepada Pangeran Kenta.
"Ini—"
"Kau bisa pergi sekarang.", Kenta mengambil kantung putih itu dan menyuruh dayang untuk pergi. Yah, cara mengusir yang benar-benar tidak sopan.
"Ini adalah racun. Biasanya racun ini akan ditaburkan kesebuah pedang jika ingin bertarung dan bisa membuat korban yang mengenai pedang itu berakibat fatal.", Ryouji mencium sedikit racun itu dan baunya sangat menyengat sekali. Ia hanya berpikir mungkin Tuan Putri Yuuko benar-benar beruntung saat itu, karena racunnya tidak sampai menembus kulit Yuuko.
"Aku akan pergi kehutan.", Kenta sudah tidak tahan lagi. Darah sudah mendidih diotaknya, kesabarannya sudah habis.
"Biar aku ikut denganmu."
"Tidak—kau disini menjaga istriku. Katakan padanya aku akan menemui pelakunya.", Kenta segera menyuruh pengawal agar mempersiapkan kuda. Ia sudah bersiap dengan membawa pedangnya. Pedang yang biasa ia gunakan untuk berperang dan membunuh lawannya.
"Dia tau?", Tanya Ryouji heran.
"Ya. Katakan pula kalau aku mencintainya.", Tatapan Kenta berubah menjadi sendu saat memikirkan wajah istrinya yang pasti akan marah jika ia pergi tanpa izin,"Aku pergi."
PLAK!
Bayangan Kenta yang mengendarai kuda mulai pudar seiring tebalnya kabut yang menutupi. Tanpa banyak pikir, Ryouji segera pergi menemui Yuuko.
Tok!
Tok!
Tok!
"Tuan Putri Yuuko.."
"Masuklah, Ryouji.", Ryouji langsung membuka pintu kamar Yuuko saat sudah mendapat izin. Terlihat Yuuko sedang duduk manis diatas sofa sambil menjahit sesuatu.
"Apa yang sedang kau lakukan, Tuan Putri?", Ryouji membungkukkan badannya sedikit.
"Aku sedang membuat syal untuk suamiku Kenta—dia ada dimana sekarang? Bukannya tadi bersamamu?"Oke, Yuuko mulai menanyakan keberadaan Kenta sekarang.
"D-dia—sedang bertemu dengan pelakunya."
"Pelaku? Apa yang kau maksud adalah Kazu?", Seketika itu juga Yuuko langsung menghentikan acara jahit menjahitnya. Ini tidak mungkin. Apa Kenta akan membunuh Kazu?
Yah, Kazu. Pelakunya adalah Kazu. Sepupu jauh Kenta, Junichiro dan juga Naozomi. Jika kalian masih ingat perjanjian antara Michiyo dengan Kazu saat itu, Kazu sudah berjanji untuk membantu Michiyo melakukan apapun yang diinginkan oleh Michiyo.
"Kau tidak perlu khawatir. Aku sangat yakin jika Kenta memiliki hati yang baik dilubuk hatinya yang terdalam."
"Aku berharap seperti itu. T-tapi...", Yuuko meremas kuat syal yang dibuatnya. Prioritas utamanya saat ini adalah sang suami pulang dengan selamat tanpa ada luka ditubuhnya.
.
.
.
"Kenapa kau lakukan itu pada istriku?"
Ditempat lain, Kenta dengan cepat menemukan persembunyian sepepunya, Kazu. Tanpa banyak pikir, Kenta langsung turun dari kudanya dan langsung mendobrak pintu tua itu. Kenta yakin jika Kazu pasti bersembunyi digubuk tua ini. Tentu untuk menghindari anggota kerajaan dan—menyembuhkan lukanya yang sempat terkena panah saat itu.
"Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apapun!", Kazu dengan cepat menepis tangan Kenta yang mencengkram kuat dilehernya.
"BOHONG! Sudah jelas jika kau yang melakukan ini semua..", Kenta mengeluarkan sebuah gelang yang diberikan pengawal saat itu.
"G-gelang itu—kenapa bisa ada padamu?", Kazu langsung mengecek pergelangan tangannya. Benar. Gelangnya menghilang.
"Ternyata benar—kau pelakunya.", Kenta sudah bersiap mengeluarkan pedangnya dan..
SRET!
Dengan cepat Kenta langsung mengarahkan pedangnya kebadan Kazu. Tidak terlalu keras. Namun, goresannya cukup parah jika dilihat keadaan Kazu yang sekarang.
"Uhuk—A-ku hanya disuruh saja...pelaku—yang sebenarnya adalah...Michiyo..", Kazu tergeletak lemas diatas tanah sambil memegangi lukanya agar darah tidak terus keluar. Sekarat. Yah, itu kata yang pantas untuknya sekarang.
"Tsk! Aku akan memanggil tabib untuk mengobati lukamu. Untuk saat ini, pulanglah kekerajaanmu. Hhh~ Aku memang tidak akan pernah menang melawanmu...", Kenta mengambil kembali pedangnya dan menaiki kudanya,"...Jika urusan hati nurani.", Kentapun segera kembali kekerajaan tanpa menoleh kearah Kazu sedikitpun.
.
.
.
TBC.
Setelah sekian lama hiatus dicerita ini, akhirnya mimin update juga..
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN BOY
FantasyYakin gak penasaran? Baca aja dulu deh, siapa tau nagih loh.. Kehidupan Yumi mulai berubah semenjak bekerja ditoko baju itu, berawal dari rumor yang mengatakan bahwa salah satu toko baju disitu menggunakan sihir dan ilmu hitam. Sang pemilik yang sud...