Sick and Hurt

997 132 3
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?"

.

Daniel bertanya dengan nada khawatir

"Cek up kesehatan?" Lucu, Seongwoo menjawab pertanyaan dengan sebuah pertanyaan mungkin karna terlalu bingung menjawab pertanyaan yang mendadak itu

"Cek up? Sejak kapan? Kau tidak pernah cek up kesehatan selama ini.."

"Iya kah? Kalau begitu mulai saat ini aku akan cek up rutin"

"Aneh, apa yang terjadi padamu? Apa kau menyembunyikan sesuatu?"

Seongwoo mengeleng "aku hanya sadar akan kesehatan, lagipula aku merasa kesehatanku menurun akhir-akhir ini. Apa salah?"

"Engg, tidak..... Aku... aku hanya khawatir"

"Hahaha, untuk apa kau khawatir dengan mantan pacarmu. Eh iya, kenapa kau juga ada disini apa kau sakit?"

"Mengkhawatirkanku hmm?" Daniel tersenyum sekilas saat melihat reaksi Seongwoo yang lucu "Hahahaha, aku bercanda. Sebenarnya aku baru saja menabrak seseorang"

"Serius?! Apa yang kau lakukan hingga menabrak seseorang?"

"Ahh, Seongwoo apa kau tak ingat apa yang kau lakukan padaku? Aku frustasi! Aku merindukanmu, aku ingin kau kembali"

"Jangan bicarakan hal yang tidak penting. Sepertinya percakapan kita cukup sampai disini. Aku pergi Niel.."

Mata Daniel menatap sendu bayangan Seongwoo yang menjauh darinya. Ya, syukur-syukur Seongwoo mau berbicara dengannya tadi, tidak langsung berpaling darinya. Meskipun akhirnya dia tetap ditinggalkan.

Seongwoo menghampiri seseorang yang ditinggalkannya tadi. Guanlin.

Seongwoo menepati janjinya untuk kembali pada Guanlin. Saat tau Seongwoo datang lagi, reaksi Guanlin pun sangat senang.

Guanlin bersyukur bahwa Tuhan masih mengirimkan seseorang untuk menjadi temannya disaat dia ada di titik terbawah hidupnya. Ketika dia kesepian, bahkan tanpa keluarga disampingnya. Teman yang benar-benar seperti teman bukan seperti temannya dahulu yang selalu mengincar harta dan ketenarannya. Sadisnya lagi para 'teman' itu meninggalkan Guanlin saat dirinya di diagnosis kanker oleh dokter.

'Aku tidak mau repot untuk mengurusmu. Lebih baik kau sewa saja seorang suster, bukankah uangmu banyak..' itulah yang terucap dari mulut manis teman-temannya

Saat ini Seongwoo dan Guanlin sedang berada di kantin rumah sakit. Guanlin merengek untuk makan dikantin, bosan dengan makanan pasien katanya.

Dan bisa diliat sekarang, Guanlin sangat senang meskipun ia hanya makan sup ayam dan segelas teh. Meskipun ini dikantin, tetap aja judulnya kantin rumah sakit. Jadi makanan tetap sehat, no junk food.

"Hyung... hyung tidak makan?"

"Aku sudah cukup dengan susu pisang ini Guan. Lagipula aku juga kenyang melihatmu makan"

Guanlin terkekeh kecil dan membuatnya hampir tersedak "Hyung, boleh aku bertanya sesuatu? Tadi apakah itu pacarmu?"

"Bukan Guan, kami hanya teman. Ayo cepat habiskan makananmu aku harus menemui Minhyunnie secepatnya"

Sebuah senyum terpancar dari wajah Guanlin. Ia mengganguk dan melahap makanannya tak bersisa lalu mengantarkan Seongwoo menuju ruangan Dr. Minhyun.

***

"Minhyun... apa hasil cek kesehatan ku sudah keluar?" Ujar Seongwoo menyembulkan kepalanya dibalik pintu untuk mengintip apa yang sedang sahabatnya kerjakan itu

It's (Not) Fine - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang