Guanlin menempatkan dirinya diranjang rumah sakit. Meskipun ranjang rumah sakit terlihat tak begitu empuk tetap saja Guanlin bisa berguling-guling nyaman karena sudah terbiasa
"Hei pergi ke ke ruanganmu sendiri Guan!" teriak Seongwoo yang tidak terima saat ranjangnya diambil alih oleh Guanlin
Namun sayang teriakan Seongwoo tidak digubris sama sekali, Guanlin justru makin asik berguling di sana sambil memainkan iphone miliknya
"Biarkan saja Woo, lebih baik kau disini bersamaku. Pangkuanku lebih nyaman daripada ranjang milikmu itu" ucap Daniel dari ujung sofa mencoba menarik perhatian Seongwoo supaya ia mau mendekat
"Modus!!" jawab Seongwoo lalu melempar bantal ke arah Daniel "Lebih baik kau ambilkan cairan kemoterapi dan obatku di bagian farmasi daripada kau melancarkan upaya rayuan tidak bergunamu itu padaku"
Senyuman diwajah Daniel berganti menjadi lengkungan cemberut
"Kenapa aku? Bukankah biasanya suster akan mengantarkannya"
"Hmm, tapi setidaknya kau bisa membuat dirimu lebih berguna daripada hanya mengganggu Seongwoo hyung" gumam Guanlin dengan mata yang masih terfokus dengan ponselnya
"Iishh, dasar anak nakal! Aku mendengar perkataanmu dengan baik" Daniel akhirnya berdiri dan menaruh majalah yang tadi ia baca "Baiklah aku akan mengambilnya, nikmati waktu kalian"
Seperginya Daniel dari ruangan itu segera saja Seongwoo ikut naik ke ranjangnya mencoba mengambil kembali miliknya itu. Bukannya berpindah ketempat yang lain Guanlin justru hanya menggeser badannya sedikit memberikan ruang untuk Seongwoo merebahkan diri
"Tidak sempit kan?" Guanlin meletakkan ponselnya disamping bantalnya dan meletakkan lengannya sendiri dibawah kepala Seongwoo sebagai pengganti bantal yang ia pakai
"Tidak sempit apanya?!" bentak Seongwoo agak keras
"Setidaknya ini membuatmu nyaman kan hyung, membuatmu tidak merasa sendirian"
Seongwoo mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat wajah Guanlin "Maksudmu? Tentu saja aku tidak sendirian"
Guanlin terlihat menggeleng pelan tidak setuju
"Bukan itu yang kumaksud, mungkin dilihat dari mata kau terlihat tidak sendirian tapi dalam hati pasti kau merasa kesepian meskipun Daniel hyung selalu ada disampingmu"
Ringisan pelan Seongwoo keluarkan "Mungkin kau benar, saat Daniel pulang ke rumahnya atau saat dia pergi ke kampus aku selalu merasa tak berguna. Aku tidak bisa melakukan hal-hal kecil karena aktivitasku terbatas"
"Aku paham perasaan itu, jangan lupakan bahwa aku juga mengalaminya. Ong hyung, aku bahagia telah mengenalmu. Mari berjuang bersamaku!!" Ucap Guanlin sembari mengeratkan pelukannya pada Seongwoo
'tok tok'
Seongwoo dan Guanlin menolehkan arah pandangannya ke pintu kamar, terlihat disana Minhyun berdiri lengkap dengan jas putihnya.
"Sudah selesai acara berpelukannya?" Minhyun melangkah masuk dan membuat Guanlin turun dari ranjang Seongwoo tanpa diminta
"Terimakasih dukungan positifmu Guan! Menurutku itu akan menambah semangat Seongwoo, benarkan Ongie?"
Seongwoo mengangguk menanggapi Minhyun "Sangat membantu, terimakasih Guan" ucap Seongwoo tulus diiringi sebuah senyuman "Hyun, dimana Daniel?"
"Disini sayang.." terlihat Daniel memasuki ruangan Seongwu sembari mendorong meja kecil berisi infus serta cairan kemoterapi milik Seongwoo
"Ini yang ketiga, akhirnya akan kulalui" terdengar helaan nafas Seongwoo ketika mengucapkannya
Minhyun mulai menyiapkan jarum untuk ditusukkan pada tangan Seongwoo sebagai penyambung saluran infus. Tangannya dengan cekatan menarik tiang infus yang berada di dekatnya dan mengaitkan cairan yang mulai mengalir ke tubuh Seongwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (Not) Fine - OngNiel
Fanfiction[COMPLETED] BxB FF - OngNiel cast Genre : Sad and Angst Bahasa baku -Ong Seong Woo- "Maafkan aku harus meninggalkanmu, karna aku harus.." -Kang Daniel- "Aku ada disini, aku masih ada disini.. untukmu, untuk mencintaimu.." -Hwang Min Hyun- "Aku tak s...