Seongwoo melangkah menuju kamar Guanlin. Entah kenapa dari tadi ia ingin segera bertemu dengan teman barunya itu. Kakinya berjinjit-jinjit saat mendekati ruangan Guanlin, padahal juga tidak ada gunanya. Meskipun Seongwoo tidak berjinjitpun langkah kakinya tidak akan terdengar, mengingat berat badannya yang ringan. Bahkan mungkin hanya setara dengan 1 galon a*ua (Becanda ^-^v )
Seongwoo membuka pelan pintu kamar Guanlin, mencari tau apa yang sedang dilakukan temannya itu.
Seperti yang dilihat Seongwoo, Guanlin sedang sibuk dengan iPod nya. Pasti ia mendengarkan lagu-lagu rap lagi.
Seongwoo mendekati Guanlin, berniat untuk mengejutkannya.
"DORRR!!!" Seongwoo terlonjak. Hey, harusnya ia yang mengageti Guanlin bukannya terbalik seperti ini
"Hahaha, aku sudah melihatmu dari tadi hyung. Sepertinya kau kurang gesit"Seongwoo mengerucutkan bibirnya
"Kau tidak asik, setidaknya pura-puralah tidak tau. Bukannya malah menkageti aku""Hahaha maaf hyung. Aku hanya terlalu exited. By the way, bukannya hyung sudah menerima hasil cek kesehatan? Lalu kenapa masih disini?"
"Karna aku masih rindu padamu Guan, aku masih ingin menemanimu~"
"Jangan bercanda hyung. Aku serius"
"Hahaha, oke aku juga serius sekarang"
Seongwoo menegakkan badannya mencari posisi ternyaman untuk bercerita
"Jadi sebenarnya aku juga sakit, sama sepertimu. Leukimia..""Hahaha, oke aku juga serius sekarang"
Seongwoo menegakkan badannya mencari posisi ternyaman untuk bercerita
"Jadi sebenarnya aku juga sakit, sama sepertimu. Leukemia.."'Plak'
Guanlin memukul pelan kepala Seongwoo dan memasang wajah datar
"Aku sedang tidak ingin bercanda, serius lah sedikit hyung"Seongwoo tak percaya, Guanlin yang bermuka polos itu berani memukul kepalanya, meskipun pelan tapi tetap saja Seongwoo itu hyungnya
"Apa wajahku kelihatan seperti orang bercanda Guanlin-ah? Aku serius, kemoterapi pertama ku akan dilakukan lusa. Kalau kau tidak percaya kau bisa tanya Minhyun"
Sosok di depan Seongwoo hanya melonggo mendengarkan. Seolah tak percaya dengan apa yang didengarkan nya barusan.
"Hyung...... tidak sedang bercanda kan? Seketika aku tidak bisa membedakan mana yang serius mana yang bercanda"
"Bagaimana cara supaya kau percaya huh?"
"Ya habisnya mana ada orang yang menceritakan penyakitnya dengan muka riang seperti itu?"
Seongwoo hanya tertawa menanggapi
"Aku rasa aku harus menerima ini dan mencoba membuat hidupku lebih baik. Oh iya, aku mau bertanya bagaimana rasanya di kemoterapi itu. Apakah sakit?""Hah? Kau sungguh-sungguh terkena kanker? Aku masih tidak percaya. Jangan-jangan kau mau berteman denganku karena kita punya penyakit yang sama"
"Hei yang benar saja, tidak mungkin aku seperti itu" Seongwoo melirik Guanlin sinis "Aku hanya berjalan-jalan waktu itu lalu tidak sengaja bertemu denganmu. Mana aku tau ternyata kita mengidap penyakit yang sama"
"Bukankah pertemuan kita ini adalah takdir Hyung? Hahaha masalah kemoterapi itu sih jangan dipikirkan, sakit itu pasti tapi bukankah ini untuk memperpanjang hidup kita. Meskipun tidak 100% kemungkinan kita akan sembuh"
"Aku... masih sedikit takut Guan-ah"
"Hyung, mari berjuang bersamaku! Berjanjilah bahwa nanti kita akan sembuh bersama"
Guanlin mengacungkan kelingkingnya dan mengaitkan pada kelingking Seongwoo. Seongwoo tersenyum simpul menyadari bahwa dia benar-benar tidak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (Not) Fine - OngNiel
Fanfic[COMPLETED] BxB FF - OngNiel cast Genre : Sad and Angst Bahasa baku -Ong Seong Woo- "Maafkan aku harus meninggalkanmu, karna aku harus.." -Kang Daniel- "Aku ada disini, aku masih ada disini.. untukmu, untuk mencintaimu.." -Hwang Min Hyun- "Aku tak s...