Cry Till Dawn

416 61 1
                                    

Daniel menaikkan selimut milik Seongwoo, memastikan bahwa Seongwoo tetap hangat dan tidak merasa kedinginan.

Semenjak mereka pulang dari Busan Seongwoo tampak lebih lemah dari biasanya. Mungkin hanya perasaan Daniel atau bukan, Seongwoo juga bersikap lebih manja. Seongwoo bahkan tidak mau lepas dari Daniel apalagi saat waktu tidurnya datang

'Aku tidak bisa tidur' itulah yang selalu diucapkan Seongwoo hingga Daniel selalu berakhir mendekapnya setiap malam

Bukannya Daniel tidak mau, hanya saja Seongwoo memang agak rewel dan membuat Daniel kadang agak kewalahan

"Ingin kunyanyikan sebuah lagu agar kau tertidur?" tawar Daniel sembari memberikan tepukan pelan pada punggung Seongwu

Penolakan diberikan oleh Seongwu, ia menggeleng pelan pada dada Daniel

"Aku hanya perlu dirimu dan pelukanmu, aku tidak perlu yang lain. Percuma saja kau menyanyikan lagu karena aku yakin justru kau yang akan tertidur lebih dulu"

Tawa Daniel pelan terdengar oleh telinga Seongwoo beriringan dengan detak jam dinding yang menunjukkan jarumnya pada angka sebelas

Tangan Seongwoo menyentuh mata Daniel, mengusapnya pelan sebelum membuat kedua kelopaknya tertutup dan mengecupnya cepat

"Lebih baik kau tidur" lanjut Seongwoo

"Kau?"

"Aku?" Seongwoo tampak berpikir sebentar "Aku akan menjagamu, cukup bayar aku dengan pelukanmu. Aku rasa imbalan itu setara, lagipula aku memang tidak bisa tertidur"

Senyum Daniel terkembang setelahnya

"Baiklah tuan tampan. Aku akan memelukmu erat-erat hingga tidak bisa terlepas, bangunkan aku bila kau memerlukan sesuatu"

"Siap jendral! Sekarang berhentilah berbicara dan terbanglah ke dalam mimpi"

Tak lama setelah itu mulai terdengar dengkuran halus dari Daniel, anak itu memang tak membutuhkan waktu lama untuk bisa mengistirahatkan tubuhnya

Berbeda dengan Seongwoo saat ini, ia sama sekali tak bisa beristirahat. Apa yang dikatakan Seongwoo memang bukan bualan semata, dirinya memang tidak dapat tidur. Hanya satu atau dua jam saja lalu ia akan kembali terjaga hingga malam kembali datang

Tanpa sadar Seongwoo menghela nafas panjang.

"Ini semua lelucon.." ucapnya pelan tak ingin membuat Danielnya terbangun

Bagaimana Seongwoo merasakan lelah hingga tubuhnya yang terasa remuk tapi ia tidak dapat mengistirahatkan tubuhnya dengan baik. Ia benar-benar tidak dapat tidur

Bahkan dua hari lalu Seongwoo sempat menegak dua butir obat tidur berharap obat itu akan bekerja dengan baik pada tubuhnya, nyatanya nihil apa yang ia harapkan tidak terjadi. Saat tau apa yang ia lakukan percuma lalu Seongwoo merengek pada Daniel agar pria itu mau menemaninya untuk tidur. Meskipun ia tidak dapat beristirahat tapi setidaknya pelukan Daniel bisa membuat dirinya merasa aman

Perlahan namun pasti Seongwoo merasakan kaku pada kakinya 'Efek kemoterapi itu kembali datang' batin Seongwoo.

Semakin lama rasa sakit yang dirasakan Seongwoo makin menjadi hingga Seongwoo memutuskan untuk berdiri dan menggerakan kakinya

Sebelum Seongwoo benar-benar pergi dari kamarnya ia membenarkan selimut Daniel yang sudah tak berbentuk, sungguh Daniel bukanlah tipe orang yang bisa tidur dengan satu posisi

"Sleep well Daniel" ucap Seongwoo lalu memberikan kecupan kecil di bibir Daniel dan melangkah keluar kamar

***

It's (Not) Fine - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang