Daniel menghela nafas kasar, menatap bayangan mantan kekasihnya yang lewat di depannya. Sudah seminggu ini Seongwoo mengabaikan segala pesan dan telfonnya, bahkan juga sempat membentak saat Daniel meminta penjelasan.
Melihat Seongwoo yang seperti ini membuat hatinya pedih. Ini sudah beranjak malam dan Seongwoo masih disini sekarang. Ia memakai jaket tebal dan terlihat pucat, salah satu temannya juga memberitahu bahwa Seongwoo sempat pingsan dan dibawa ke ruang kesehatan. Tapi apa gunanya bagi Daniel sekarang, bahkan mereka sudah berakhir sekarang.
Mungkin sebotol soju bisa menenangkan pikirannya, atau dua botol, atau mungkin lebih. Clubbing bersama Woojin mungkin bisa membuat dirinya lebih baik. Daniel yakin temannya pasti ada ditempat itu sekarang, sedang bercumbu dengan beberapa jalang yang suka menggoda. Haruskah ia juga memesan satu dari jalang tersebut?
Segera saja Daniel beranjak dari kampusnya dan menuju tempat club itu tanpa pikir panjang lagiDaniel melangkahkan kaki masuk ketempat yang sudah lama sekali ia datangi. Dulu ia memang agak sering kesini, sebelum Seongwoo datang dihidupnya dan menyingkirkan setiap kebiasaan buruknya.
"Hei broo...." seseorang menepuk pundaknya pelan "rokok?" Tawar orang itu sambil menyodorkan kotak rokok dari saku
"Yes. Thanks Woojin-ah" Daniel mengambil sebatang rokok dan menyulutnya
"Tidak biasanya kau disini. Have a problem bro?"
"Let me think, hhmm it's a little bit problem and lot of stress" kekehnya. Daniel mulai menyesap rokoknya dan merasakan pahitnya rokok di lidahnya
"Seongwoo?" Gotcha!! Woojin langsung bisa menebak, terlalu jelaskah masalah yang dihadapinya sekarang?
"Sudahlah Woojin, aku sedang tidak ingin membahasnya. Pergilah dengan wanita sewaanmu itu. Tinggalkan aku bersama rokok dan sojuku sendiri" tangan Daniel mendorong punggung Woojin menjauh darinya. Woojin pun hanya menuruti Daniel dengan tertawa.
Setelah perginya Woojin, Daniel langsung menegak beberapa gelas sloki dari sojunya yang ketiga.
"Yaa yaa, apa salah dan dosaku Seongwoo-ya. Cinta suciku kau buang-buang.." celoteh Daniel sendiri "aish ya.. untuk apa aku merindukan orang yang sudah meninggalkanku? Bahkan dia tidak menganggapku lagi. Padahal aku tidak melakukan hal yang salah atau menyakitinya shit!"
Daniel merancau kesana kemari lalu ia merasa tubuhnya panas dan mulai mabuk. Ia tidak boleh mabuk berat, dia masih harus menyetir. Karna tidak ada lagi Seongwoo yang akan mengantarnya pulang ketika ia sedang mabuk.
Segera saja ia pulang dan melajukan mobilnya cepat di jalanan Seoul yang sepi. Membawa sebotol soju yang masih setengahnya terisi.
Meski waktu sudah menunjukkan dini hari tapi masih saja ada orang yang berlalu lalang. Daniel merasa soju membawa dirinya melayang, bebas tanpa beban. Meninggalkan segala masalah yang ia hadapi. Hingga.....
BRAAAKKKKKKK!!!!!
Kesadaran Daniel kembali seketika ia merasa ia telah menabrak seseorang.
"Oh shit! Masalah apa lagi sekarang?!" Daniel memukul setirnya kencang dan segera turun dari mobilnya
"Kau, tidak apa-apa?" Tanya Daniel sambil membantu lelaki yang ditabraknya
"Aish, kakiku.. kakiku.." ujarnya meringis menahan sakit dan sedikit mengelap dahinya yang berdarah karna terbentur dengan aspal
"Aku akan bertanggung jawab tenang saja, akan ku bawa kau ke rumah sakit. Siapa namamu?"
"Jihoon aaarrgghhh... Park Jihoon" Jihoon berdiri dengan bantuan Daniel dan menahan sakit dari kakinya
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (Not) Fine - OngNiel
Fanfiction[COMPLETED] BxB FF - OngNiel cast Genre : Sad and Angst Bahasa baku -Ong Seong Woo- "Maafkan aku harus meninggalkanmu, karna aku harus.." -Kang Daniel- "Aku ada disini, aku masih ada disini.. untukmu, untuk mencintaimu.." -Hwang Min Hyun- "Aku tak s...