Kalau di ingat-ingat kembali, kejadian beberapa waktu yang lalu adalah hal yang memalukan yang pernah terjadi selama hidup Indiana.
Saat ini, ia masih penasaran siapakah pria penjual mie ayam yang ia tabrak semalam.? Kalau dilihat dari tampangnya sepertinya masih muda.
Walaupun hanya diterangi oleh lampu jalan, Indiana dapat melihat jelas tatapan dan sorot matanya yang sayu dan teduh. Kira kira siapa pria itu, apakah ia dapat bertemu lagi?
Semoga aja tuhan mempertemukan mereka kembali, walaupun hanya sebentar Indiana ingin mengucapkan terimakasih dan maaf telah bertingkah kasar sama pria itu.
Hari ini adalah hari Senin, terlihat beberapa siswa berlari ke arah lapangan. Sudah beberapa orang yang telah menabrak bahunya. Namun ia tetap santai, tidak mengindahkan kata serta mempermasalahkan ketidak segajaan karna terburu-buru.
Sampai akhirnya seorang siswi menabrak Indiana sampai menumpahkan minuman orange jus di baju putihnya.
"lo kalo jalan liat-liat, tu liat kotor baju gue karna minuman lo" Indiana mengambil tisu di kantongnya kemidian membersihkan kotoran di bajunya.
"Maaf kak, gak sengaja" sisiwi itu membantu Indiana untuk membersihkan noda yang ia tumpahkan.
"Gak usah drama, basi. Awas gue buru-buru" ia mengibaskan tangan yang hendak membantunya membersihkan bajunya. Namun Indiana memilih meninggalkan siswi tersebut dengan berjalan melewatinya angkuhnya.
"Indiana, woy lo kemena aja?? Udah 3 hari gak masuk sekolah. Lo tau gak gue dengar-dengar ada anak baru yang masuk kekelas lo. Katanya dia ganteng udah gitu pendiam, Lo gak ngospek dia. Lumayan untuk hiburan kita-kita" dengan meletakkan tanggannya di bahu Indiana, dan menjadi tontonan gratis bagi siswa lain di pagi ini.
Tidak ada satu pun dari Merek yang berani mendekati Indiana, selain terkenal dengan nakalnya, Indiana juga salah satu orang yang kasar dalam ucapannya. Namun bagi yang pernah ngobrol dengan Indiana bilang bahwa sifat Indiana tidak seburuk ucapannya.
"Gue lagi kesal njing. Gak usah dekat-dekat sana hus... " Indiana memindahkan lengan Tino di bahunya.
"Terserah lo deh kalau gitu, gue masuk dulu ya, jangan nyesal ya, Ntar lo nyesel gue orang pertama yang ngetawain lo. Hahahahaha" daaa Indiana,
Saat sampai di depan kelas Indiana melihat sekeliling serta mencari wajah baru yang disebutkan oleh Tino. Dan ternyata benar ada murut baru, dan kalau diingat ingat mata itu mengingatkan kejadian beberapa hari yang lalu.
"lo murid baru?? Siapa nama lo? Tanpa permisi Indiana meletakkan tasnya dan duduk disamping anak baru.
"Gue Bibo" sambil menjulurkan tangan kearah Indiana untuk berjabat tangan. Namun Indiana hanya diam dan lebih memilih memasangkan handsfree ke telinganya. Sebelum asik dengan dunianya, Indiana seakan membelah kesunyian kelas dengan ucapannya.
"Mulai hari ini lo jadi asisten gue" tidak ada kalimat selanjutnya hanya sebuah kalimat yang sulit diartikan.
"Hah" Bibo menjawab spontan dengan ekspresi terkejut.
"Lo gak kenal siapa gue, kalau lo nolak jangan harap pulang sekolah nanti organ tubuh lo bakalan hilang salah satu. "
Tanpa menjawab dan dengan keterpaksaan Bibo lebih memilih menganggukkan kepala.
Indiana masih sibut dengan gadget nya kemudian ia menyodorkan sebuah kertas.
"Ini nomor hp gue. Lo simpen dan setiap gue butuh didalam atau diluar sekolah lo harus ada." titah Indiana.
Awalnya Bibo hanya diam, dan melihat angka yang tertulis dengan tinta berwarna biru.
Indiana yang heran akhirnya mulai bertanya "Kenapa? " tanyanya penuh kecurigaan.
"Maaf, tapi sekarang gak punya hp" jawab Bibo dengan nada yang menciut sehingga sulit didengar.
Tanpa fikir panjang Indiana membuat Bibo takjub akan ucapannya
"ya udah pulang sekolah kita ke konter nyari hp buat lo" jawabnya santai.
"lo gak bercanda?"
"iya lah gue gak bercanda, itung itung sedekah buat lo"
Mata yang awalnya sayu kini terlihat berbinar mendengarkan ucapan Indiana.
"Makasih" Bibo lompan dan langsung menerjang tubuh Indiana untuk di peluk.
Semua orang yang ada di kelas membulatkan mata seakan tak percaya apa yang telah di lakukan oleh Bibo.
Karena setahu mereka, dari awal masuk sebagai siswa pindahan Bibo terlihat pendiam dan jarang bicara, namun sekarang ia seakan begitu akrab dengan Indiana.
Tidak hanya soal Bibo yang membuat penghuni kelas heran, Indiana juga merupakan orang yang cuek dan selalu main hakim sendiri, ia tidak akan segan-segan membuat orang apalagi cowo yang berani menyentuhnya apalagi tanggannya.
Seperti beberapa waktu yang lalu, ada anak 12 IPa mengungkapkan perasaan ke Indiana dengan membawa seikat bunga dan 1 kotak coklat. Awalnya Indiana menyambut baik dengan senyuman, namun semuanya berubah ketika cowo itu memegang tangan Indiana dan mencium punggung tangan.
Sontak saja hal itu membuat Indiana marah dan langsung membanting tubuh pria itu. Sampai dengar kabar cowo yang di bantingnya kini masih dirumah sakit karena beberapa tulangnya patah.
Namun, apa yang terjadi sekarang adalah pemandangan yang langka, tidak ada acara banting membanting lagi. Indiana hanya diam dan kemudian memindahkan lengan Bibo yang memeluknya.
"lo gak perlu sampai meluk gue segitunya, lo gak liat tu warga sekitar udah nyiapin obor untuk membakar tubuh lo"
Dengan wajah yang memerah Bibo melihat ke sekelilingnya. Yang benar saja saat ini, ia menjadi pusat perhatian karna seluruh mata tertuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indiana
RomanceBalajar hidup dari sebuah balapan, selain ada cinta karena menyukainya disana juga terdapat luka ketika jatuh di atasnya