Setelah Indiana selesai menemui orang yang mengajaknya. Kini Indiana lebih banyak diam dan memilih membenamkan kepalanya di antara kedua tangan yang menjadi pengganti bantal di atas meja.
Sejak perkelahian tadi, Indiana merasa ada yang salah dari mereka. Apa yang menyebabkan mereka menghakimi Indiana seperti itu.
Jika Indiana masih berputar di dalam fikirannya. Lain halnya dengan Bibo, pria itu asik dengan telephone genggam miliknya.
"Bibo,lo ada nampak Dingga gak? "
"gak tau, kayaknya dia dilapangan lagi main bareng anak kelas," jawab Bibo tanpa sedikitpun menoleh kearah Indiana.
Setelah mendengarkan penjelasan Bibo, Indiana langsung menuju lapangan basket.
Hari ini terlihat begitu terik namun ia masih bisa melihat siswi yang rela panas-panasan demi melihat aksi Dingga bermain basket.
Diantara semua pihak perempuan yang menjadi penonton akhirnya Indiana ada satu cara untuk membungkam mulut mereka.
"Woy Dingga I love You" Indiana berteriak dari jarak yang lumayan jauh. seketika menjadi pusat perhatian satu sekolah karna ucapannya.
Dingga hanya memasang wajah heran dengan mengerutkan dahinya. Apakah maksut Indiana bilang seperti itu.
Tanpa menghiraukan ejekan dari teman-teman basket yang menyoraki mereka. Dingga pun berlari menghampiri Indiana.
"Lo kesambet Indi? Ngapain pake ngomong I love you teriak-teriak gitu??"
Belum sempat Indiana menjawab udah disambut duluan oleh Bibo yang berlari dan menghampiri Indiana.
"Lo benaran jatuh cinta sama Dingga? Gue kaget tadi semua orang dikelas keluar untuk ngeliat kalian. Kalau iya yah gue gak ada kesempatan dong buat dekat lo. Karna lo udah punya pacar."Bibo memasang wajah sedih.
Indiana yang mendengar hanya ketawa. Entah apa yang ada dipikiran mereka sampai segitunya.
"Kalian mau tau kenapa gue seperti itu tadi?? Sini mendekat biar gue bisikin"
Bibo dan Dingga mendekat dan Indiana pun berbicara dengan sangat pelan."Dengar ya gue cuma penasaran aja. Ternyata banyak cewe yang ada disekolahan ini pada naksir lo Dingga. Dan lo harus tau. Semalam gue dilabrak. Untungnya gue menang. Jadi kalian ikuti aja permainan gue. Oke" Indiana menatap wajah Bibo dan Dingga. Secara bergantian.
"oke permainan dimulai" ucapan Indiana dengan senyuman sinis. Menandakan perang pada semua cewe yang ada di sekolah.
Namun Dingga dan Bibo hanya menggelengkan kepala. Karna heran dengan sikap Indiana.
Setelah apa yang terjadi siang itu ternyata tidak ada satu pun orang yang mendatangi Indiana apakah cuman Dita yang naksir Dingga. Kalau iya berarti Indiana salah dugaan.
Akhirnya pelajaran di sekolah pun berakhir. Indiana mendapat sepucuk surat dan tidak tau dari siapa. Karna surat itu di letakkan di pegangan pintu mobil Indiana.
"Permainan lo bagus. Semoga sebagus apa yang gue rencanakan. AjN" Indiana bertanya siapakah Ajn ini? Apakah dia siswa sini.
"Oke fix. Berarti rencana gue berhasil" terlihat senyum yang mengembang diwajah Indiana.
Indiana pun masuk kedalam mobil dan pulang kerumah. Sudah hampir sebulan Indiana tinggal dirumahnya sendiri. Ya rumah yang ia beli dari hasil balapan liar.
Didalam rumah Indiana terdapat 2kamar tidur, 1 ruang tv,ruang keluarga dan dapur,1 studio band dan ruang baca, kemudian bengkel pribadi untuk meletakkan keperluan maupun alat-alat untuk motornya.
Tiba-tiba saja iya merasa sunyi. Karna rumah sebesar ini hanya dia sendiri yang menempatinya.
Kemudian Indiana teringat dengan Bibo. Lagian Bibo adalah anak rantauan. Daripada uangnya untuk bayar kontrakan mending dia tinggal disini. Tanpa pikir panjang Indiana mengambil ponselnya dan menelfon Bibo.
"halo Bibo"
"halo mboy" terdengar suara disebrang sana jawaban khas Bibo ketika berbicara dengan Indiana.
"Lo kemasi barang lo sekarang dan pindah kerumah gue. 1 jam lagi gue jemput. Gue gak menerima penolakan.
"Hah?"
Tuttt... Tuuttttt....
Belum sempat Bibo mengelak. Indiana memutuskan sambungan telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indiana
RomanceBalajar hidup dari sebuah balapan, selain ada cinta karena menyukainya disana juga terdapat luka ketika jatuh di atasnya