14

63 1 0
                                    

Ternyata cuaca tak secarah yang terlihat, saat pagi hari cuaca begitu cerah namun ketika siang tiba-tiba saja hujan deras. Hampir sama dengan apa yang dialami oleh Indiana hari ini. Entah kenapa, tiba2 saja perasaannya berubah ada yang menganjal dihatinya, terasa ada yang hilang.  Namun ia tak menemukan jawabannya.

Indiana kini sedang duduk di koridor kelas, saat ini hanya ada dirinya sendiri karena semua siswa telah pulang dan dijemput oleh orang tuanya. Sudah 3 hari tidak masuk sekolah dan ia harus melapor ke walikelas agar diberikan materi pelajaran yang ketinggalan. Itulah yang menyebabkan Indiana pulang terlambat. Untung saja Bibo dan Dingga setia menunggu Indiana. Namun ketika selesai dari ruang guru dan hendak keluar Hujan deras membasahi Bumi. 

Sebelum hujan yang turun makin deras Dingga langsung berlari kearah parkiran mobil untuk mengambil payung dalam mobilnya, Bibo lebih memilih pergi kekantin beli somai kuah.

Karna sedang sendirian Indiana teringat akan surat yang dia dapatkan tadi pagi. Dengan memperhatikan sekelilingnya terlebih dahulu, dan memastikan tidak ada orang yang memantaunya. Merasa tidak ada orang yang memperhatikannya Indiana mulai membuka surat pertama dengan amplop berwarna pink,

Hai, apakabar Indiana?
Mungkin aku belum bisa menyapamu secara langsung, karna aku yakin kamu takkan mengenaliku lagi.
Sekarang kamu udah lebih dewasa dan makin cantik. Gak terasa udah 5 tahun kita tidak bertemu.
Didalam amplop ini ada sebuah hadiah untuk mengawali pertemuan kita setelah 5 tahun tak bertemu. Semoga kamu menyukainya dan ini juga sebagai permintaan maafku kepadamu karna belum berani bertemu langsung denganmu. 'A.G'

Hanya ada inisial yang ada dikalimat terakhir surat ini, hal itu membuat Indiana semakin penasaran. Tanpa fikir panjang Indiana pun langsung melihat isi amplop surat tersebut kemudian ternyata benar, ada sebuah Cincin berbentuk pita, cincin itu sangat kecil dan pas di jari kelingking Indiana. Karna sibuk memperhatikan cincin di jari kelingkingnya Indiana tidak menyadari kalau sudah ada Dingga dengan sebuah payung.

"Woy, senang banget. Sampe lupa orang di sampingnya dicuekin, cie dapat cincin. Lo dapat dari surat tadi pagi? Gue mau liat apa isinya." tanpa permisi Dingga mengambil surat yang ada ditangan Indiana.

"Gila baper gue bacanya, eh tungu dulu deh, lo pernah pacaran Indi? Atau lo punya mantan??"

"Gak"

"kalau begitu, siapa orang dari masalalu mu 5 tahun terakhir. Kalau 5 tahun itu berarti lo SMP kan??"

Indiana tidak memberikan jawaban justru memilih diam dan memandang kearah lapangan basket, menatap hujan yang turun. Pertanyaan dari Dingga membuatnya bingung dan heran mengapa ada seseorang dari 5 tahun yang lalu  datang dan membuat teka-teki yang sangat sulit dipecahkan. Akhirnya mereka melamun dalam diam dan fikiran mereka masing-masing.

"Gue kesel tu sama ibuk-ibuk udah gue bilang gak usah pake kecap lah malah dikasih kecap. Tu kan baju gue kotor wee cepatan kita keparkiran. Tapi mau ketemu dengan Gadis. Kalian ini gimana sih. Kesel gue. Eit tapi jangan jalan deluan gitu juga lah, masa gue ditinggal. Payungin gue juga. Dingga! "

Bibo yang berusaha mengejar Dingga dan Indiana hanya berteriak karna merasa ditinggal pergi begitu saja, bahkan ketika sampai didalam mobil  baju Bibo terlihat lembab karna tidak berpayung menuju mobil, selain itu sepatu putih yang dikenakannya pun menjadi kotor.

Didalam mobil Dingga menyetel radio dan saat musik di putar Indiana Ingat akan kenangan saat sering mendengarkan lagu tersebut.  Kalian tau jika kalian mendengarkan lagu itu bisa membuat kalian bernostalgia, kali ini indiana mengingat suatu kejadian dengan seorang cowok,  hitam gendut di halte dekat sekolah, namun sayang Indiana tidak mengingat namanya.

IndianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang