Pagi - pagi sekali, baik Indiana, Bibo maupun Dingga sibuk merapikan pakaian mereka karena hari ini mereka akan kembali kesekolah. Mengingat bahwa ujian tengah semester akan diadakan minggu depan.
Sambil berjalan ke parkiran dan selesai memasukkan koper ke bagasi belakang. Kini Indiana memilih untuk dia yang menyetir mobil.
"Semuanya sudah siap?" tanya Indiana dengan semangat.
"Siap Bos" jawab Dingga dan Bibo secara serentak.
Saat ini Bibo duduk di kursi penumpang sedangkan Dingga duduk di samping Indiana.
Alunan musik yang melow membuat Bibo tertidur bersama sebuah boneka beruang berwarna coklat.
Hingga sebuah lagu yang terputar mengingatkannya kembali ke masa lalu.
3 Tahun yang lalu
Haruskah ku ada
Haruskah ku pergi
Mungkinkah ku relakan semua
Mungkin ku tak benar
Salahkan diriku,
Ku tak ingin melihatmu pergi
Kita sempurna, mungkin sebaliknya
Mungkin,
kita takkan pernah menyesal
Suara tepuk tangan mengakhiri penampilan dari Popo, Popo merupakan salah satu murid yang terkenal di sekolahnya saat itu, selain pintar, Popo juga merupakan orang yang ramah dan sopan.
Ntah, agin apa yang membuat Popo berpacaran dengan Indiana, yang memiliki hobi balap.
Dan Malam itu adalah malam pentas seni bagi kakak tingkat untuk menyelesaikan tugas praktek seni budaya.
Namun, karna lebih mementingkan balapan Indiana hanya terlihat ketika Popo tampil dan kemudian langsung pergi meninggalkan gedung kesenian.
"Hallo Dia, kamu dimana?" tanya suara di sebrang sana.
"Aku lagi dijalan, maaf gak sampai selesai melihat kamu tampil, soalnya balapan aku bentar lagi mulai"
"Udah berapa kali sih aku bilang kamu gak usah ikut balapan lagi, itu gak baik buat kamu, aku takut kamu kenapa-napa kalau ikut balapan, aku.... "
Tuttt.... Tutttt....
Ternyata sambungan telepon telah di putuskan secara sepihak.
Akhirnya, Popo menghubungi semua teman-teman Indiana untuk menanyakan dimana keberadaannya.
Tak butuh waktu lama Popo sudah sampai di Arena balap.
Disana terlihat bendera telah dikibarkan dekat garis finish, dan seluruh penonton mengerubungi sang pemenang.
"Selamat ya Indi, lo jago banget, gue mau foto bareng boleh." kata salah seorang penonton wanita, sambil mengabadikan momen tersebut.
Kata selamat membanjiri serta pujian dari lawannya.
Namun, ada satu wajah yang tidak menyukainya, dan dia adalah Popo, kekasih bahkan orang yang spesial bagi Indiana.
Melihatnya untuk pertama kali datang di arena balap membuat Indiana berlari untuk menghampirinya. Namun diluar dugaan bukan disambut dengan pelukan, justru indiana mendapat perlakuan yang tak seharusnya terjadi saat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indiana
RomanceBalajar hidup dari sebuah balapan, selain ada cinta karena menyukainya disana juga terdapat luka ketika jatuh di atasnya