10 menit sebelum acara balapan itu dimulai
Indiana datang menggunakan Mobil nisan march berwarna pink. Ia keluar dari mobil dan menjadi pusat perhatian bagi seluruh penonton. Bagaimana tidak menjadi perhatian, dengan menggunakan pakaian yang cukup santai dan tidak lepas dari ciri khasnya yaitu sneakers berwarna kuning, baju yang kebesaran dan celana putih koyak-koyak pada sisi lutut.
Melihat kedatangan Indiana langsung saja dihampiri oleh penyelenggara balapan sekaligus orang yang menawarkan taruhan receh seperti ini.
"Hy, kita belum kenalan, kenalkan nama gue Dingga" menjulurkan tangan tanda ingin bersalaman dalam perkenalan.
Indiana menyambutnya dan tersenyum sambil menyebutkan namanya.
"Gue Indiana" jawab singkat Indiana.
Suara serinei telah dibunyikan oleh seseorang yang menandakan balapan 5 menit lagi akan dimulai.
Semua orang pun mengerumungi area balap dimana telah tersedia motor milik mereka.
Untung saja sebelum kita datang kearena balap, Indiana menyuruh Tino mengantarkan motornya yang warna Pink stabilo diantara 7 motor balap yang ia punya.
Dingga bersiap-siap menggunakan peralatan keselamatan, namun indiana hanya memilih mengikat rambutnya dengan menampakkan leher jenjang miliknya.
Melihat sikap Indiana yang tidak memakai pakaian pelindung atau keselamatan lainnya membuat Dingga heran dan ingin bertanya.
Namun belum sempat pertanyaan itu terlontar dari mulutnya, Indiana sudah dulu berbicara.
"Lo kelihatan kayak orang yang gak pernal liat gue balapan aja, hahahahaha" Dingga hanya tersenyum. Yang benar saja, Indiana bisa tau apa yang di fikirkan saat ini. Apakah Indiana tidak takut kalau nanti terjadi kecelakaan dan membuat dia sekarat ataupun meninggal.
Untuk menghilangkan khawatiran di wajahnya. Dingga tidak mwmbalas ucapan Indiana, ia justru memilih tersenyum menatap Indiana kemudian langsung memakai helmnya.
Baik Indiana dan Dingga sudah bersiap-siap dan deru mensin honda serta suara kenalpot pun sudah terdengar.
Seorang wanita berdiri di depan mereka dengan membawa sehelai kain berwarna kuning yang diangkat tinggi. Dengan hitungan mundur dan jatuhnya kain tersebut menjadi mulainya balapan tersebut.
Baik Dingga maupun Indiana sama-sama fokus untuk memenangkan balapan ini.
Mengingat imbalan dari balapan kali ini bukanlah uang yang biasa Indiana dapatkan dalam mengikuti balapan pada umunya. Namun untuk kali ini imbalannya hanya semuah perjanjian dan yang tau hanya Indiana dan Dingga.
Balapan kali ini cukup banyak di tonton oleh muda mudi, melihat dan mendengar kalau Dingga ngesherenya di media sosial dengan alasan supaya banyak penonton yang bisa melihat kehebatannya.
Sehingga balapa. malam ini terasa begitu berbeda dengan balapan biasanya.
Kali ini balapan yang mereka lakukan adalah drag race dengan jarak lintasan 500 meter.
Ketika bendera berhasil di turunkan Indiana langsung tancap gas, suara teriakan orang tidak lagi terdengar karna suara kenalpon motor mereka berhasil mengalahkannya.
Mungkin saat ini Indiana tidak merasakan kehadiran Bibo, ia juga belum ada komunikasi apakah Bibo datang ataupun tidak.
Persaingan arena balap begitu dramatis. Indiana dan Dingga sama sama pembalap, yang cukup terkenal. Walaupun sering mengikuti balapan baik Indiana maupun Dingga tidak pernah berada dalam satu arena.
Setelah mendekati garis finish, saat saat menegangkan menyelimuti arena balap, karena jarak mereka hanya selisih terlalu tipis.
Dan ternyata hanya beda 3 detik selisih mendekati garis finis Indiana keluar menjadi pemenang balapan kali ini.
Indiana langsung memarkirkan kendaraannya dan di kerumungi oleh seluruh penonton, tak terkecuali Bibo yang datang dan memeluk tubuh Indiana.
"kamu buat aku khawatir, tapi gak papa akhirnya kamu menang Indi," ungkap Bibo dengan rasa haru. Kemudian disusul dengan elusan di puncak kepala Bibo
"Lo kalau mau meluk gue jangan sembarangan, gak mereka pada memperhatikan kita" Indiana menatap Bibo, Bibo yang awalnya diam saya sekarang menatap. Kesekeliling.
"Biarin aja mungkin mereka iri" disusul dengan candaan dan gelak tawa dari Bibo, Indiana hanya tersenyum melihat tinggkah Bibo.
Ketika Indiana dengan Bibo tertawa bahagia, lain halnya denganDingga. Karna saat ini dingga terlihat frustasi, dan baru menyadari taruhan receh semacam itu bakalan akan menjatuhkan harga dirinya ketika dia yang menjadi pecundang, bukan pemenang.
"Aaghhhh." Dingga menjambak rambutnya frustasi sebelum akhirnya ia berjalan menghampiri Indiana yang di kelilingi oleh banyak orang.
Dengan membelah kerumunan Dingga maju dan memberikan kunci mobil kepada Indiana.
"Indi. Ini kunci mobil gue. Gue nepati janji karna gue kalah. Lo ternyata memang hebat Indiana" menyerahkan kunci mobil.
Indiana pun menyanbut pemberian kunci mobil yang diberikan oleh Dingga.
"Lo jangan lupa, perjanjian gue yang telah lo sepakati tadi" Indiana berbisik kepada Dingga.
Dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca, Dingga baru menyadari hal bodoh yang telah disepakati. Tanpa fikir panjang Dingga langsung membuka bajunya dan memperlihatkan tubuh atletisnya dan otot yang membentuk tubuhnya.
Melihat pemandangan yang tak akan didapan dimana pun, semua cewe yang awalnya mengerubungi Indiana kini beralih mengerubungi Dingga.
Ketika tubuh itu sudah terekspos, Dingga pun hendak membuka celananya. Namun sebuah tangan terulur menyentuhnya.
"makasih, udah menunjukan ucapan lo. Gue gak mau menghancurkan eksistensi lo. Gue tau lo pengen jadi teman gue karna lo malu kan?
Kalau gitu Lo mau jadi lo sahabat gue" kata Indiana sambil memberikan baju yang sudah terlepas dari tempatnya.
Bukannya mengambil baju yang diberi Indiana, Dingga justru menarik tangannya dan memeluk Indiana sangat erat.
"Makasih Indiana" dengan suara yang sangat kecil dan hanya bisa didengar oleh Indiana.
Bibo melihat hal itu pun langsung berlari dan tanpa ada aba2 bibo nimbrung memeluk mereka ber tiga, berpelukan seperti teletubis.
"Sekarang kita sahabatan hore" ucapan Bibo memecahkan keheningan.
Sontak saja hal itu membuat mereka tertawa bersama karena ucapan Bibo, itulah awal persahabatan mereka.
Suasa di arena balap pun semakin sedikit dan hanya menyisakan beberapa orang.
Indiana yang awanya datang sendiri, menawarkan mereka untuk ikut bersamanya. Namun, ajakan itu menghilang ketika Bibo memilih untuk berjualan, karena sudah lebih 3 hari ia tidak berjualan.
Begitu pula dengan Dingga yang menyelesaikan urusannya dengan anggota geng yang baru saja selesai tawuran.
Setelah mendapat jawaban Indiana akhirnya pamit, dan menitipkan motornya kepada Dingga,
"aku pergi dulu guys, sampai ketemu di sekolah besok.. daaa..." Indiana melambaikan tangan kemudian masuk kedalam mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indiana
RomanceBalajar hidup dari sebuah balapan, selain ada cinta karena menyukainya disana juga terdapat luka ketika jatuh di atasnya