Karena khawatir dengan tubuhnya yang mulai lemah akibat mual terus, Onodera Ritsu akhirnya memutuskan untuk periksa ke dokter terdekat.
"Apa keluhan yang anda rasakan?" tanya dokter Yuka dengan senyum menatap wajah pemudah di depannya yang terlihat sangat lemas.
"Aku merasa mual setiap hari. Terus tubuh aku lemah, tapi anehnya aku sering kelaparan dan ingin memakan makanan tertentu," jelas Ritsu.
"Apa kamu merasakan perih di lambung?"
"Tidak, Dok. Hanya tidak tahan dengan aroma tertentu."
"Contohnya?" tanya dokter Yuka lagi dengan mengerutkan kening.
"Anoo,,,dengan aroma tubuh salah satu patner kerja saya, Dok," balas Ritsu tanpa menyebutkan bahwa bau orang yang dia maksud adalah kekasihnya.
"Mmm, bisa berbaring sejenak? Aku cek tubuh kamu."
"Baik, Dok." Ritsu pun berbaring di atas ranjang yang telah dipersiapkan. Saat tengah memeriksa, wajah dokter itu kelihatan aneh seperti sedang mengalami hal yang tidak disangkanya. Ia terkejut tanpa sepatah katapun dalam beberapa menit.
"Mm...kamu tidak sakit. Ini adalah hal yang sangat langka bahkan baru kali ini saya temui pada pasien saya terutama seorang pria. Saran saya, mulai sekarang kamu harus menjaga pola makan, hindari hal yang berbau alkohol, perbanyak konsumsi makanan sehat dan susu. Saat malam hari atau cuaca dingin, kamu harus memakai jaket tebal. Jangan mengangkat beban berat," saran dokter Yuka.
Tentu saja hal ini memunculkan berbagai pertanyaan dalam benak Ritsu. Terutama,"mungkinkah aku menderita penyakit yang parah?"
"Jadi...apa penyakitku, Dok?" tanya Ritsu dengan wajah penasaran.
"Untuk saat ini, saya minta maaf karena belum bisa memberitahu kamu tentang itu. Saya harap beri saya waktu selama seminggu untuk membuktikan kalau apa yang telah saya periksa benar nyata ada pada diri kamu. Tapi saya janji akan memberitahu kamu sebulan kemudian. Cukup lakukan saja apa yang saya katakan tadi. Nanti saya akan berikan vitamin juga. Dan harus rutin minum. Tapi kamu harus cek up seminggu sekali ke saya. Ingat khusus saya jangan pernah ke dokter lain," kata dokter Yuka dengan nada kedengarannya sangat serius. Ritsu malah takut akibat berpikiran yang tidak-tidak.
"Kenapa, Dok? Kenapa harus ditunda. Aku ingin mengetahui penyakitku sekarang juga. Tolong, Dok!! Aku tidak ingin dibuat khawatir," pinta Ritsu dengan wajah mulai cemas.
"Kamu mau selamat tidak?"
"Mau, Dok. Jadi penyakitku sudah parah, ya?" tanya Ritsu menundukkan kepala.
"Sudah, jangan terlalu dipikirkan, saya kan sudah bilang, ini bukan penyakit..tapi hal yang sangat langka. Bisa naikkan lengan bajunya? Saya mau menyuntikkan vitamin terlebih dahulu."
"Baik, Dok." Ritsu hanya mengikuti apa kata dokter itu.
"Ada satu hal lagi, untuk sementara waktu hindari orang yang aromanya membuat kamu mual, tapi sebentar lagi rasa mual itu akan hilang selama seminggu ke depan. Dan hindari hubungan fisik dengan pasangan kamu untuk sementara waktu," kata dokter itu lagi membuat kepala Ritsu semakin pusing.
"Banyak sekali tantangannya. Dok, bisa tuliskan apa saja yang harus aku hindari? Soalnya aku saat ini sedang kerja di Marukawa Publishing. Takutnya mereka tidak mempercayaiku."
"Baiklah, tunggu sebentar."
Dokter itu pun mengambil secarik kertas dan menulis semua larangan dan saran buat Ritsu."Ini listnya. Aku harap kamu bisa melakukan semua yang tertera di sana."
"Makasih, Dok. Kalau begitu aku pamit dulu."
Sesaat setelah Ritsu meninggalkan ruang itu, dokter Yuka masih duduk melongo di tempatnya dengan menopang dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET
Fanfic(CERITA BOYS LOVE) TAMAT Onodera Ritsu memiliki rahasia terbesar dalam hidupnya yang ia sembunyikan dari Takano. Ia takut jika Takano mengetahui rahasia itu lalu meninggalkannya dan melakukan hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia memutuskan...