Part 8

3.2K 197 51
                                    

Yoo minna san, update lagi ni part 8. Maaf telat. Hehe. Makasih sudah mau membaca FF pemula ini yang masih amburadul. Lanjut. 😘😘😘

Takano bersandar di tubuh calon ibu dari anaknya dengan manja sambil mengelus perut Ritsu. Sesekali ia mengecup perut kekasihnya yang sudah mulai membesar di sofa apartement.

"Takano-san, apa yang harus kita lakukan bila kelak dia lahir dan orang-orang di sekeliling kita menanyakan tentang dia? Haruskah kita menikah?" tanya Ritsu mengelus kepala calon bapak dari anaknya. Takano memeluknya.

"Tidak usah khawatirkan itu, santai saja. Yang penting dia lahir dengan selamat dulu. Iya,nanti kita menikah setelah dia lahir. Tapi hanya di saksikan oleh orang-orang terdekat kita. Ngomong-ngomong kamu sudah tahu jenis kelamin anak kita?"

"Belum, aku lupa menanyakannya kepada dokter Yuka."

"Kita ke sana sekarang untuk melakukan USG lagi," kata Takano dengan semangat.

"Baiklah, aku ambil jacket dulu."

"Tidak usah sayang, biar aku yang ambilkan, kamu duduk saja di situ." Takano berdiri menuju kamar mengambil jacket untuk cintanya.

Mereka berangkat bersama dengan mobil hitam Takano. Ritsu menyandarkan punggung ke kursi mobil. Ia memdesah. Takano melirik kekasihnya itu dan menghentikan mobilnya sejenak.

"Kenapa, sayang? Kok mendesah begitu," tegur Takano memeng pundak wajah Ritsu. Si cute itu merona.

"Aah, Takano-san. Dia mulai bergerak seperti sedang menendang perutku," kata Ritsu sembari mengelus perutnya yang mulai membesar disertai senyum ke arah Takano.

"Itu wajar, sayang. Apalagi di usia kehamilanmu sekarang, dia sudah besar. Jaga kesehatan  sayang, harus banyak makan. Aku harap dia lahir dengan selamat," ucap Takano lalu mengecup bibir Ritsu dari samping.

"Iya, kalau begitu kamu harus siapkan aku makanan tiap hari, mencuci baju, membersihkan rumah dan lain-lain. Kamu siap 'kan, ganteng?" goda si cute itu menatap calon ayah dari babynya.

"Siap dong sayang, itu pasti. Apa sih yang tidak bisa aku lakukan untukmu. Yang penting jatah buatku harus ada dan selalu siap kapan pun aku mau, hehehe," Takano membalas godaan Ritsu dengan tertawa jail. Dia membelai rambut cintanya dengan penuh kasih.

"Haa? Kamu lupa ya kalau sekarang aku sedang hamil. Maaf saja kalau aku tidak bisa menyiapkan jatah buatmu, sayang," kata Ritsu memonyongkan bibir dan dicubit oleh Takano dengan gemas. Lalu dia kembali ke posisi duduknya menyetir mobil. Tanpa terasa mereka pun tiba di rumah sakit. Mereka langsung menemui dokter Yuka.

"Selamat datang pasangan serasi, ada yang bisa saya bantu lagi?" sambut dokter Yuka tersenyum menatap mereka. Takano memapah Ritsu menuju kursi duduk.

"Kami mau melakukan USG, Dok," kata Takano.

"Loh, 'kan baru melakukan USG satu bulan yang lalu."

"Kami mau mengetahui jenis kelaminnya, Dok."

"Oh iya, maaf saya lupa cek itu hari. Kalau begitu sandarkan punggungnya ke kursi, saya akan mulai melakukan USG!"

Dan hasil USG dokter Yuka sangat mengejutkan pasangan Ritsu dan Takano.

"Anak kalian kembar, jenis kelamin laki-laki, selamat Ritsu-san, Takano-san. Kalian memiliki dua calon anak sekaligus," kata dokter Yuka memberi selamat. Takano dan Ritsu terlihat sangat bahagia. Mereka berpelukan. Dokter Yuka iri, dia membalikkan badan ke arah lain. Air mata bahagia menetes di wajah Ritsu. Kedua tangan Takano memegang pipi Ritsu lalu menyeka air mata yang mengalir di sana. Satu kecupan manis didaratkan Takano sekali lagi di bibir Ritsu. Karena mereka terlalu senang sampai tidak sadar kalau ada dokter Yuka di tengah-tengah mereka.

Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang