Takano Masamune dan Onodera Ritsu sedang asyik memandangi kedua puteranya Oda dan Saga yang tengah bermain robot dan boneka di lantai di ruang tengah kamar apartement mereka. Saat itu An-chan sudah terlelap tidur di kamar. Ritsu mendesah. Ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran dan hatinya.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Takano mendekat ke samping Ritsu.
"Aku sedang memikirkan nasib kedua anak kita, akan kah kita sembunyikan mereka dari publik selamanya? Dan apa kata orang-orang di sekeliling mereka nanti saat mengetahui kalau orang tua mereka gay. Akankah mereka baik-baik saja, Takano-san. Apalagi kita belum menikah," jelas Ritsu menatap wajah Takano. Tetapi Takano hanya tersenyum.
"Tenang saja, aku yakin mereka akan baik-baik saja. Sebab, kita ada buat mereka. Dan soal menikah, sebenarnya aku sudah menyusun rencana tahun ini." Ritsu terkejut dan bahagia.
"Tahun ini? Tetapi, bagaimana kita melakukannya? Apakah kita akan menyembunyikan hal ini dari Marukawa?"
"Iya. Tidak usah khawatir. Serahkan semuanya padaku. Dan kita akan sembunyikan dari Marukawa. Tetapi, aku tidak yakin. Mereka pasti akan mengetahuinya dengan sendiri. Biarkan semua berjalan seperti adanya, dan saat itu tiba kita akan menghadapi mereka bersama," jelas Takano sambil mendorog kepala Ritsu ke dalam dadanya sehingga aroma tubuhnya yang bercampur rokok tercium oleh Ritsu. Oda dan Saga berlari ke arah mereka dengan kedua tangan menjulur ke depan.
"Oda juga ingin peyuk papa," kata Oda dengan manja.
"Maacha, peyuk!" kata Saga. Takano dan Ritsu tersenyum lalu merangkul kedua anak mereka yang sudah mulai tumbuh menjadi anak yang sehat dan saling menyayangi antara satu dengan yang lain.
Setelah pagi tiba, Ritsu dan Takano bersiap-siap untuk berangkat kerja. Mereka tidak menitip Oda dan Saga di penitipan anak atau baby sister. Soalnya ada An-chan di sana. Mereka percaya An-chan bisa menjaga anak-anak itu dengan baik, sebab dia wanita.
"An-chan, kami minta tolong jaga mereka selama kami tidak ada, ya. Maaf merepotkanmu, An-chan," kata Ritsu menatap wajah An-chan yang masih dengan wajah baru bangun. Oda dan Saga masih tidur dalam balutan pakaian tidur mereka.
"Iya Ricchan, serahkan saja sama aku. Mereka pasti baik-baik saja."
"Baiklah, kami berangkat dulu, ya."
Takano dan Ritsu berangkat kerja ke Marukawa Publishing. Sementara An-chan sibuk bersih-bersih di kamar sebelum kedua baby cute itu bangun.
"Maacha, cucu," kata Saga ketika matanya terbuka lalu melihat sekeliling dan tidak ada Ritsu yang ditangkap matanya. Ia pun turun dari tempat tidur membawa boneka kelinci kesukaannya dalam baju warna merah bertopi. Ia mengusap-usap mata menuju ruang tengah dan dapur. Ketika dia sadar tidak ada Ritsu di manapun, dia pun menangis.
"Wuaaaa, wuaaaaa, maachaaaa, maacaaaa," panggilnya sambil mengusap mata dan melempar kelincinya berlari ke sana kemari mencari maachanya.
"Saga, jangan nangis, maacha sama papa lagi pergi kerja. Jadi anak yang baik sampai mereka pulang, ya." An-chan segera menggendong Saga lalu menuju dapur membuatkan dia susu. Tetapi Saga terus saja memanggil maacha dan tidak bisa berhenti menangis. Sebab dia tidak melihat maachanya berangkat kerja.
"Maacha, maachaa, wuaaaa, wuaaa, aaaa."
"Ssst, sebentar lagi maacha pulang. Ayo minum susu dulu, ya."
"Tiyak mau, maachaa, maachaa, aaa." Saga terus saja memberonta ingin ketemu Ritsu. Oda kaget dan bangun juga menangis. Suara kedua baby cute itu memenuhi seisi apartement.
"Papa, papa, aaaa." An-chan pusing dan akhirnya kewalahan menjaga kedua baby Takano dan Ritsu. Ia pun memutuskan untuk membawa mereka ke Marukawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET
Fanfic(CERITA BOYS LOVE) TAMAT Onodera Ritsu memiliki rahasia terbesar dalam hidupnya yang ia sembunyikan dari Takano. Ia takut jika Takano mengetahui rahasia itu lalu meninggalkannya dan melakukan hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia memutuskan...