Part 4

3.8K 266 23
                                    

Yoo minna san, maaf ni baru update lagi. Sok sibuk gue haha. Makasih ya mau baca FF aku yang masih gak jelas ini hehe. Yosh saatnya lanjut.

Onodera Ritsu masih terpaku di tempat dengan sejuta pertanyaan  tentang apa yang telah dialaminya. Tidak pernah terpikirkan olehnya akan mengalami hal yang sama dengan para kaum hawa. Berbagai ketakutan silih berganti mendatangi benaknya.

"Apa itu pria Omega, Dok?" tanyanya dengan rasa penasaran dengan tubuh yang mulai gemetaran. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Dokter Yuka sangat mengetahui apa yang tengah dirasakan oleh pria cute di depannya. Ia pun segera berdiri lalu mengambil sebotol minuman dan menyodorkannya ke arah Ritsu.

"Ini,, minum dulu biar kamu tenang lalu aku akan menjelaskan apa itu Omega," katanya memandangi pria berjaket warna cream itu.

"Makasih, Dok." Ritsu langsung membuka penutup botol lalu menghabiskan air minum itu dalam sekali tegukan.

"Sudah tenang?"

"Iya, Dok." Ritsu meletakkan botol itu di meja samping kirinya.

"Jadi begini, Omega adalah sebutan bagi laki-laki yang bisa mengandung seperti kamu saat ini. Istilahnya Mpreg atau Male Pregnancy. Dan ini adalah jenis paling sedikit yang kita temui dalam masyarakat. Boleh dikatakan sang Omega memiliki organ dalam tubuhnya yang hampir mirip dengan perempuan yaitu bisa dibuahi. Hanya saja, organ kelamin dan ototnya berbeda dari luar dan dalam," jelas dokter Yuka. Ritsu mengusap rambut coklatnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa setelah itu. Perasaannya bercampur aduk antara sedih dan bahagia.

"Apa seorang Omega memiliki ciri tertentu, Dok? Dan kenapa aku tidak menyadarinya?" tanya Ritsu lagi.

"Umumnya, ciri para Omega tidak terlalu jauh beda bila berada diantara pria normal. Hanya saja, sang Omega memiliki tubuh agak lemah. Itu hanya pendapatku. Ngomong-ngomong, apa kamu pernah mengalami hal aneh atau bertingkah aneh sebelum merasa mual?"

"Mm..kayaknya pernah, Dok. Tepat 3 bulan yang lalu, saya tidak bisa menahan hasrat untuk segera berkontak fisik dengan pasangan saya, dan anehnya lagi, dia langsung menyerang tanpa sepatah katapun saat bersama dengan saya sehingga membuatku merasa aneh," jelas Ritsu.

"Mmm..itu hal yang wajar. Sebab, pada saat itu anda dalam masa heat."

"Masa heat?" Ritsu tidak mengerti dengan banyaknya istilah-istilah yang dikatakan oleh dokter Yuka.

"Masa heat merupakan masa dimana para omega siap untuk dibuahi atau lebih tepatnya lagi...masa kawin diantara mereka. Kami menyebut para omega adalah manusia lemah, sebab ia tidak akan mampu melewati masa heatnya sendirian. Oleh karena itu, biasanya para omega yang belum memiliki pasangan akan mengkonsumsi obat untuk meredakan masa heatnya. Masalah pasangan anda langsung menyerang, itu karena dia mencium pheromone yang dihasilkan oleh tubuh anda saat dalam masa heat. Saya harap anda jangan mengambil jalan yang salah. Jika anda butuh bantuan, saya siap melayani. Ingat anda harus konsultasi seminggu sekali. Saya janji akan merahasiakan hal ini. Jadi jangan merasa sendiri. Saya siap selalu ada buat anda saat anda butuh bantuan," jelas dokter Yuka.

"Makasih banyak, Dok. Hiks," kata Ritsu sambil menangis, tapi ia segera menyeka air matanya dan berusaha tegar demi calon buah hatinya. Ia pun pamit kepada dokter Yuka untuk pulang. Di perjalanan pulang dia singgah di sebuah toko yang khusus menjual jacket dan membelinya beberapa lembar dengan ukuran besar dan tebal. Ia pula membeli kemeja ukuran besar dan tebal.

Di apartement, Takano mondar-mandir menunggunya pulang. Tak lupa pula sebatang rokok selalu dihisapnya sampai habis. Tidak lama kemudian orang yang ditunggunya sedari tadi sudah ada di depan matanya dengan beberapa tentengan kantong belanjaan.

Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang