Part 5

3.4K 234 38
                                    

Setelah menyelesaikan kerjaan di Marukawa, Onodera Ritsu langsung pulang tanpa menunggu Takano yang sedang ada urusan sama Isaka. Di kereta ada seorang pria yang baru pertama kali ia lihat sedang memandanginya dari atas rambut sampai ujung kaki sembari tersenyum. Ritsu hanya melongo.

"Orang aneh, tapi dia siapa?" gumam Ritsu memalingkan pandangan ke arah paha. Pria di depannya terus saja memandanginya. Saat kereta berhenti dan pintunya terbuka, Ritsu segera berdiri menuju pintu hendak keluar. Tapi anehnya pria itu mengikutinya dari belakang dan memegang tangan Ritsu saat turun dari kereta.

"Orang hamil harus hati-hati saat berjalan. Apalagi jika jalanan rusak. Sebab, jatuh sedikit saja bisa berdampak sama calon bayi," kata pria itu sambil berbalik meninggalkan Ritsu yang masih mematung di tempat.

"Eeehh? Kok dia.....!!" mata Ritsu melotot, ia beranggapan kalau dokter Yuka telah membocorkan rahasianya. Ia segera merogoh tas dan mengambil ponsel lalu mengirim pesan ke dokter Yuka tentang apa yang barusan dialaminya.

"Dok, apa ada seseorang yang tahu tentang kehamilan saya selain dokter?"

"Apa maksud anda?" balas dokter Yuka.

"Barusan aku bertemu dengan seseorang yang langsung mengenaliku," kata Ritsu di pesan itu dengan penuh rasa khawatir.

"Mm..boleh jadi dia seorang omega atau mempunyai teman dan pasangan  seorang omega."

"Hoooh, makasih, Dok. Tapi jika ada pria bernama Takano datang di tempat Dokter menanyakan tentang saya, bilang saja saya lagi sakit."

"Tenang saja, aku sudah menyusun rencana, ngomong-ngomong bagaimana keadaan anda? Apa masih merasa mual?"

"Sudah berhenti, Dok."
😇😇😇

Pagi-pagi Takano bangun menyiram kopi dan merokok di sofa ruang tamu.  Saat ia tengah asyik menikmati kopi, tiba-tiba...

"AAAAAHHH, TAKANO-SAN....!!!" Ia mendengar suara teriakan Ritsu dari dapur. Takano hanya santai saja dan lanjut menyeruput kopinya. Lalu segera menuju dapur dan sesampainya di sana, kekasihnya sedang tergeletak dilantai dengan darah mengalir di sekitar tubuhnya. Ia terpeleset di dapur akibat sisa air kopi Takano.

"RITSU...RITSU...!!" teriak Takano panik dan segera memeluk Onodera Ritsu yang berlumuran darah. "Ritsu tolong, sadarlah!!! RITSUUUU...!!!" teriak Takano merangkul tubuh cintanya yang mulai lemah.

"Takano-san, tolong hubungi dok-ter Yuka, kon-taknya ada dalam pon-sel aku," kata Ritsu dengan nada terbata-bata akibat kesakitan. Airmatanya tidak berhenti mengalir. Begitupun dengan Takano. Tangannya gemetar sebab panik mencari kontak dokter Yuka di ponsel Ritsu. Setelah menghubungi dokter Yuka, Takano langsung menggendong kekasihnya menuju mobil dan membawanya ke dokter Yuka. "Ya, Tuhan, selamatkan bayiku," batin Ritsu disertai linangan airmata.

"Jadi bagaimana keadaan teman saya, Dok? Kenapa ada banyak darah yang keluar dari itunya?" tanya Takano dengan perasaan cemas.

"Tenang saja, dia baik-baik saja. Luka di titik tersebut akibat ambein terbuka dan mengakibatkan keluarnya darah saat jatuh. Sekarang dia aman. Sisa jaga dia jangan sampai jatuh lagi," kata dokter Yuka berbohong demi janjinya kepada Ritsu.

"Luka?" Jadi ini yang dia sembunyikan selama ini? Itu alasannya dia menolakku tapi aku egoist dan tetap menyerangnya? Ya, Tuhan betapa jahatnya aku, Ritsu maafkan aku," rintih Takano dalam hati sembari mengelus kepala ukenya yang terbaring lemah tak sadarkan diri di tempat tidur rumah sakit. Satu kecupan didaratkan di kening Ritsu. Dokter Yuka pura-pura merapikan rak obat lalu tersenyum. "Jadi ini pasangan sekaligus suaminya? Dia sangat beruntung memiliki suami secakep dan sebaik ini. Aku iri," gumam dokter Yuka dalam hati dan sesekali melirik ke arah Takano yang sedang memegang tangan kanan si cute itu.

Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang