"Takano-san, tolong jaga Oda dan Saga untuk sementara waktu. Biar aku yang menemui ayahku," kata Ritsu sambil menidurkan Saga di ruang peristirahatan di gedung Marukawa. Tangannya mengelus rambut Saga dan menatapnya sayu. Sementara Oda juga ikut terlelap di pundak papanya.
Ritsu perlahan melangkahkan kaki keluar dari ruang itu menuju lifh. Di ruang tunggu sudah nampak Isaka dan ayahnya tengah berbincang-bincang. Ritsu mendekat ke arah mereka.
"Ayah," panggilnya
"BRUKH, baka, kenapa kamu tidak pernah pulang atau menelpon?" kata ayah Ritsu memukul kepala anak berambut coklat itu. Isaka san hanya terkekeh melihat Ritsu yang kena pukulan. Rupanya Isaka san sangat akrab dengan ayahnya.
"A-aku sibuk ayah, maaf," balas Ritsu mengelus kepalanya yang habis kena pukulan.
"Sibuk menjaga anak-anak konyol yang telah kamu adopsi itu?" tanya ayah Ritsu. Onodera Ritsu menoleh ke arah Isaka san akibat terkejut.
"Darimana ayah mendapat informasi tentang itu?" Ritsu bertanya balik.
"Aku yang memberitahunya," kata Isaka-san menatap Ritsu yang mulai gemetar. Ia takut ayahnya melakukan sesuatu kepada anak-anaknya.
Ritsu diam sejenak dengan kepala menunduk. Baru saja ia ingin membalas kata-kata ayahnya, tapi Takano tiba-tiba muncul membawa kedua putera mereka yang sedang menangis mencarinya.
"Maacha, yangan pwurgi (jangan pergi), hikscup," kata Oda menjulurkan kedua tangannya ke arah mama Ricchan. Ayah Ritsu bergantian menatap Oda dan Saga.
"Sini, nak! Uusst, jangan nangis lagi, ya, maacha ada di sini. Takano-san, kenapa kamu membawanya ke sini? Bukankah sudah kukatakan untuk menjaga mereka?" kata Ritsu menatap ke arah Takano sambil menyeka sisa air mata Oda.
"Mau bagaimana lagi. Mereka menangis mencarimu," balas Takano menatap kekasihnya yang mulai kesal itu.
"Ritsu, jadi kamu sudah menikah? Istri kamu di mana? Dasar anak durhaka. Apa segitu bencinya kamu sama ayah sehingga kamu rela tidak mengundang kami dalam pesta pernikahan kalian?" Kata-kata ayah Ritsu membuat Takano terkejut. Ia menatap kekasihnya itu dengan sangat dalam. Seakan bisa merasakan apa yang dirasakan Ritsu.
"Bukan begitu ayah, aku belum memiliki istri," sanggah Ritsu.
"Terus, kenapa anak itu sangat mirip denganmu?" tanya ayah Ritsu semakin penasaran.
"Memang dia anakku, tapi aku tidak memiliki istri," balas Ritsu. Ayahnya sontak berdiri memukul meja.
"Apa? Jadi kamu menghamili seorang wanita tanpa menikahinya? Anak macam apa kamu. Jangan permalukan ayah. Ayah mengira bahwa anak yang kamu rawat adalah anak adopsi, kamu memang anak bangsat," tegur tuan Onodera dengan kesal.
"Mereka berdua ini adalah anak kami, mereka dikandung olehnya," kata Takano menunjuk ke arah ibu dari anak-anaknya. Tuan Onodera terkekeh.
"Hahaha, jangan bercanda. Jadi kalian bermain suami istri? Ingat, merawat seorang anak bukan mainan, mereka bukan boneka. Cepat kembalikan anak itu ke panti di mana tempat kalian mengadopsinya atau ke ibu mereka sebelum saya bertindak lebih jauh lagi," balas tuan Onodera menganggap mereka sedang bercanda. Isaka san hanya diam tidak mau ikut campur.
"Tapi ayah, mereka benar-benar darah daging saya," bantah Ritsu dengan darah mulai mendidih.
"Kalau begitu bawa perempuan itu sekarang juga ke hadapanku, kalau tidak, aku tidak akan pernah percaya kalau mereka anak kandung kamu," kata tuan Onodera sambil meminta pengawalnya untuk merebut Oda dan Saga dari tangan Takano dan Ritsu.
"Ayah, tolong jangan bawa mereka," pinta Ritsu sambil berusaha melarang ayahnya membawa kedua putera mereka. Begitu pun dengan Takano, ia berusaha memberonta.
"Apa kalian tidak punya telinga, kami sudah katakan kalau mereka adalah anak kami. Kalian baka atau tuli? Kalau tidak percaya saya akan membawa dokter yang menangani persalinan Onodera ke hadapan kalian. Aku bilang lepaskan aku bangsat!" kata Takano yang mulai emosi dan berusaha untuk lepas dari ringkuhan pengawal tuan Onodera. Tetapi ia tidak berdaya dan tidak mampu melawan ke empat pengawal berkacamata hitam dengan pakaian serba hitam dan postur tubuh 3 kali lipat besar dari tubuhnya.
"Haa? Kamu siapa? Jangan bercanda denganku! Kamu bawa dokter itu ke hadapanku sekarang pun aku tidak akan percaya kalau anakku bisa melahirkan. Yang benar saja, jangan mimpi. Anakku pria sejati," bantah tuan Onodera.
"Aaarrght, aku mengatakan yang sesungguhnya," bantah Takano lagi.
"Ayah, yang dikatakan dia benar adanya, saya bisa hamil. Maafkan saya, Ayah. Saya bukan pria sejati melainkan pria Omega, jadi tolong jangan bawa kedua anakku menjauh dariku!" Pinta Ritsu yang tidak dihiraukan oleh tuan Onodera. Ia menitikkan air mata menatap kedua puteranya yang memberonta menjulurkan tangan mereka ke arahnya meminta digendong, tapi apa daya ia tak mampu mengalahkan pengawal ayahnya yang tengah meringkuh tubunhya dengan erat.
"Hahaha, jadi kamu sudah dihipnotis pria itu juga? Segera sadar, Nak. Mana ada pria di dunia ini yang bisa melahirkan. Sudah kalau kalian tidak mau membawa ibu dari anak ini, maka saya yang akan membawanya pergi. Ritsu, kamu harus fokus terhadap pekerjaan kamu dan berhenti bermain boneka dengan pria itu. Biarkan aku yang merawat anak-anak ini sampai kalian membawa ibunya ke hadapanku," kata tuan Onodera sambil melangkahkan kaki menuju mobil membawa Oda dan Saga yang masih menangis memanggil-manggil namanya dan Takano.
"Hiks, maacha, maacha, papa, papaaa," panggil mereka secara berantian.
"Oiii, jangan seenaknya membawa mereka!" Teriak Takano tapi tidak dipedulikan oleh tuan Onodera beserta pengawalnya.
Mobil hitam milik tuan Onodera itu pun melaju kencang meninggalkan Marukawa. Hati Ritsu perih dan sesak. Ia pun menangis kencang meluapkan tangisannya. Takano segera merangkulnya ke dalam pelukannya. Ia juga merasakan perih di dadanya akibat merasa bersalah tidak mampu menahan tuan Onodera agar tidak membawa kedua putera mereka.
"Ritsu, maafkan aku. Ini semua salahku," rintih Takano meletakkan wajahnya di pundak Ritsu. Ia pun menitikkan air mata. Isaka san tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya menghela napas. Sebab tuan Onodera adalah teman baiknya yang selalu ia temani main golf.
"Ta-kano-san, anakku, apa yang harus kita lakukan?" rintih Ritsu dalam linangan air mata. Takano segera mengecup bibirnya agar ia tenang.
"Tenang saja, kita datangi mereka. Mudah 'kan? Lagian ayah kamu tidak akan membawa jauh mereka. Pasti ke rumah kamu," kata Takano. Ritsu langsung tenang dan segera merogoh ponsel dari dalam saku celananya. Ia menghubbungi An-chan dan memintanya pulang menjaga Oda dan Saga.
"Apa? Ayah kamu membawa Oda dan Saga?" Tanya An-chan dari balik ponsel terkejut.
"Iya, An-chan kumohon pulanglah dan jaga mereka, hiks," kata Ritsu mulai menangis lagi.
"Baiklah, Ricchan, aku akan segera pulang sekarang," balas An-chan dengan khawatir. Ia pun segera turun dari apartement dan memanggil taksi.
Sesampainya di rumah Ritsu, Oda dan Saga tidak berhenti menangis. Mereka terus memanggil maacha dan papanya. An-chan segera masuk rumah. Oda dan Saga berlari ke arahnya.
"Twyante, papa, maacha, mana?" tanya Oda dengan wajah penuh air mata. An-chan segera memeluknya dan Saga.
"Maacha dan papa akan segera datang, jadi sebelum mereka datang, kalian harus jadi anak yang baik sama tante, ya." An-chan mengelap air mata kedua baby mungil itu.
Sementara itu, Takano mengajak Ritsu pulang ke apartement tetapi Ritsu menolak. Ia ingin segera pulang menemui anaknya.
"Ayo, pulang dulu, nanti kita pikirkan cara untuk membawa mereka pulang!' Kata Takano yang mulai jengkel mengajak Ritsu pulang dengan terus memegang erat tangan ibu dari anaknya itu.
"Tidak mau, aku mau membawa mereka kembali," bantah Ritsu.
"Ritsu, jangan gegabah. Kita harus menyusun sebuah rencana dulu," balas Takano merangkul lembut tubuh kekasihnya. Ia mengecup pipi Ritsu lalu berlangsung ke mulutnya membuat Ritsu menurut dan hanya menganggukkan kepala.
"Tenang saja, anak-anak itu pasti aman. Kalau kalian mau membawa mereka kembali, kalian harus pandai meluluhkan hati ayah Onodera. Saya yakin Onodera pasti bisa sebab ia adalah anaknya," kata Isaka san.
Yo minna san, maaf baru nongol lagi
Makasih sudah baca ff aku ini 😘😘😘Maaf juga kalau sudah jauh dari ide cerita hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekaiichi Hatsukoi TakaRitsu SECRET
Hayran Kurgu(CERITA BOYS LOVE) TAMAT Onodera Ritsu memiliki rahasia terbesar dalam hidupnya yang ia sembunyikan dari Takano. Ia takut jika Takano mengetahui rahasia itu lalu meninggalkannya dan melakukan hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia memutuskan...