05

4.8K 490 16
                                        

Jimin berbohong kalau mengatakan dirinya tidak apa-apa. Hatinya sangat sakit mengingat apa yang dikatakan masternya.

"Master menyukainya?"

"Mungkin. Dia sangat manis"
Jangan lupa senyum seorang Jeon Jungkook yang mengembang sempurna.

Yoongi adalah salah satu uke yang paling populer di sekolah. Rambut toscanya yang berkilau, bibirnya yang tipis sangat manis, juga kulitnya yang berwarna putih pucat. Dia terlihat sangat rapuh dan sangat cantik bersamaan. Siapa yang tidak ingin dengannya? Terlebih lagi dia adalah manusia. Bukan hybrid seperti Jimin.

Jimin tersenyum pahit. Apa yang bisa dia lakukan kalau dia adalah hybrid?

Ingat Jimin, kamu lebih rendah daripada manusia.

Jimin tau dia bukan apa-apa dibandingkan Yoongi yang mempunyai segalanya. Dia seorang manusia. Dicintai banyak orang, cantik pula, apalagi yang kurang? Harta? Yoongi adalah salah satu anak konglomerat sama seperti Jungkook.

Jimin tersenyum pahit. Kenapa ia menyetujuinya? Ah, ia memilih masternya dibandingkan perasaanya sendiri. Biarlah ia melihat dari kejauhan masternya bahagia bersama orang lain. Di sisi masternya saja itu sudah cukup. Sudah dipungut, diberi makan, dipelihara bahkan meyekolahkan Jimin, memberikan semua kebutuhan yang Jimin inginkan. Apalagi yang kurang? akan tampak tidak tahu diri jika Jimin meminta lebih.

"Minnie, kamu kenapa?" Laki-laki bersurai coklat tersenyum.

Jin hyung

"Diganggy Jungkook ya? Akan kumarahkan anak itu." Jin segera beranjak dari tempat duduknya dan bersiap mencari Jungkook.

"Tidak ada apa-apa Jin hyung. Jungkook tidak berbuat apa apa kok." Jimin tersenyum tipis. Iya bukan Jungkook yang bermasalah. Jimin yang bermasalah, jatuh cinta pada majikannya sendiri.

"Benarkah? Jadi mengapa kau murung?" Jin kembali duduk.

"Tidak.. Sepertinya aku agak lelah hari ini. Sebaiknya aky tidur terlebih dahulu. Terimakasih telah mengkhawatirkan aku Jin hyung. Aku tidur dulu." kemudian Jimin beranjak dari tempat duduknya dan memasuki kamarnya.

"Aigoo seperti aku tidak tahu saja." Jin tersenyum kecil. Dia tahu apa yang sedang terjadi, tentunya setelah mendengar sendiri apa yang Jungkook katakan kepada Jimin kemarin.

"Jungkook, jika kau membuat Jimin sedih, maka aku akan merebutnya darimu. Aku berjanji akan hal itu." Jin  berjanji jika ia melihat air mata jatuh dari kelopak mata manis Jimin. Maka ia tak segan-segan untuk merebutnya dari Jungkook dan menjadikan Jimin miliknya. Miliknya seorang.

Apa terlalu cepat ya? Ku bingung kekeke.
Jangan luoa vote n comment!! Makasih ya yang udh vote n comment.
Hana senangg~

My Minnie hybrid - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang