15

4.6K 464 12
                                    

"Master.."

Yoongi mengalihkan pandangannya dari layar handphonenya kearah Taemin, hybridnya.

"Master, benar-benar menyukai Jungkook, masternya Jimin?" Taemin menatap Yoongi, seakan-akan ia sedang menggali kebenaran dari mata Masternya.

"Hmmm. Mungkin."

Mata Taemin membesar, Masternya menyukai Jungkook? Terus bagaimana dengan pernyataan cinta yang baru ia nyatakan ke Masternya, apakah itu hanya angan-angan? mimpi belaka kah itu? Atau imajinasinya yang terlalu tinggi?

Selang sedetik Yoongi tertawa kecil
"Tentu saja tidak, aku hanya menyukaimu hybridku. Aku dan Jungkook hanya teman." Yoongi tersenyum.

"Jadi jangan mudah cemburu, tampan."

-
"Master! Sarapan sudah siap." Seraya Jimin meletakkan piring nasi masternya diatas meja.

Jungkook yang sampai dimeja hanya melihat satu piring nasi beserta berbagai macam sayur.

"Loh Jimin, ga sarapan?"

"Ngak, Jimin ngak lapar, master Jimin pergi duluan ya. Sampai nanti di sekolah." Jimin memakai sepatunya dan sudah keluar rumah, pura-pura tidak mendengar Jungkook yang sudah memanggilnya berulang ulang kali.

"Mungkin dia tidak mendengar.. Ah sudahlah" Jungkook duduk dan memakan sarapannya dengan banyak pikiran yang memenuhi otaknya. Ia akan makan dengan cepat dan mengejar Jimin.

-

"Berangkat sendiri, Jimin?"

Suara dari belakangnya itu benar-benar mengkagetkan Jimin. Pasalnya dia sedang berjalan kaki sambil termenung. Suara rendah itu benar-benar membuat ia merinding.

"T-Tae? Astaga kamu bisa buat aku jantungan! Kalau aku mati gimana?" Jimin merengus, dia kesal. Jimin benar benar benci jika dikagetkan seperti itu.

"Maaf maaf, lainkali tidak akan dibegitukan lagi kok. Janji." Taehyung dengan senyum kotaknya menyodorkan jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan jari kelingking Jimin, tanda bahwa ia berjanji untuk tidak mengkagetkan Jimin dengan cara seperti itu.

Jimin pun menautkan jarinya tapi ia masih kesal, bibirnya masih mengkerucut.

"Sudahlah, jangan kesal lagi, pulang sekolah ini aku akan traktir McD, oke?"

"Beneran?" Jimin langsung mendongak keatas dan melihat Taehyung dengan mata yang berbinar-binar.

"Tentu saja! Jadi jangan marah lagi oke?"

"Oke de boss!" Jimin mengacungkan jempolnya bertanda setuju sambil senyum sumringah.

"Lucunya Minnie" Taehyung mengelus rambut Jimin pelan.

"Yahh! Tae, stop.." perlahan muka Jimin memerah dan meraih tangan Taehyung, menjauhkan tangan Taehyumg dari kepalannya dan mulai berjalan kedepan.

Mereka tidak sadar, laki-laki bersurai coklat dengan kotak bekal ditangannya, yang rencanannya akan diberikan kepada Jimin melihat dengan muka yang sudah memerah marah.

Haii
Sorry ya Hana lama update, soalnya Hana bingung jadinya sama plotnya. Jadi baru bisa update sekarang!
Gimana chapter kali ini?
Tolong di vote and comment~😍

My Minnie hybrid - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang