"Jungkook! kamu suka sama Jimin ya?" Mingyu bertanya sambil menaik-naikkan alisnya. Ia begitu senang menggoda Jungkook. "Jelas, tidak mungkin, bodoh!" Jungkook memukul pelan kepala Mingyu dengan buku sejarah yang terletak di mejanya.
"Kenapa? kau terlihat menyukainya. Sering memeluknya, mengelus rambutnya, suka melihatnya disampingmu. Ah, dan yang terutama kau sangat posesif bersamanya! Jimin pasti susah karena kau sering melarangnya pergi temannya!" Mingyu berkata terlalu keras sehingga teman-teman kelas ada yang melirik mereka.
"Aw!" Mingyu meringis, ia barusan dipukuli dengan dua buku. Buku sejarah dan buku matematika, mata pelajaran yang paling dibencinya. "Yah! teganya kau memukulku, jika kepalaku ada benjol, lihat saja kau!" Mingyu menatap Jungkook dengan tatapan awas-saja-akan-ada-balas-dendam. "Tidakkah kau tau Jimin itu hybrid, bagaimana bisa aku bersama dia? Dasar bodoh! Kau kesekolah untuk menjadi pintar, tapi, sepertinya kau tidak tambah pintar, namun jadi lebih bodoh!" Jungkoook berkata dengan balas menatap tajam Mingyu.
"Yah! Kau keterlaluan! Apa salahnya dia hybrid, banyak kali orang yang menikah dengan hybrid. Sudahlah mengaku saja! Kau pasti menyukai Jimin kan?" Mingyu kembali menggoda Jungkook yang sepertinya semakin kesal.
Mereka ribut sekali memperdebatkan Jungkook yang menyukai Jimin. Mereka tidak sadar, seorang laki-laki mungil berdiri di depan pintu dengan mata berlinang air mata. Laki-laki itu berlari meninggalkan kelas Jungkook entah kemana, yang penting jauh dari seseorang. Lelaki itu tidak sengaja menabrak Taehyung yang sedang berjalan menuju kelasnya sendiri.
"Ah, maafkan saya.."
"Ti- Jimin?"
Laki-laki itu mendongak sedikit dan langsung menyembunyikan wajahnya diantara tangannya yang mungil kemudian berlari pergi. "Jimin?"Sebelum Jimin berlari menjauh, Taehyung menangkap tangan Jimin, menariknya ke dalam kehangatan tubuhnya. "Kamu, kenapa heum? Kamu bisa ceritakan padaku." Taehyun tersenyum lembut sambil mengusap-usap rambut Jimin.
"Hiks, Taee...." Jimin melingkari perut Taehyung, balas memeluknya. "Sakit... Hatiku sakit, Tae.." Jimin mendongak dan menunjuk hatinya. Hatinya terasa sangat sakit, seperti ada orang yang menekannya menggunakan batu, ia terasa sulit bernafas dan kepalanya pusing. "Tae.. a-aku, hatiku sakit sekali, Tae, sesak rasanya, aku ingin pergi dari sini.. Bawa aku pergi dari sini, kumohon."
Taehyung menuruti kata Jimin, ia langsung membawa Jimin keluar dari bangunan yang bernama sekolah itu, menarik Jimin masuk ke dalam mobilnya dan membiarkan Jimin menangis sepenuh hati , sambil Taehyung mengendarai mobilnya entah kemana.
Haiii, Hanaa balik lagi~
Gimana kemarin updatenya Suka?
Makasih yang sudah baca yaaa
Hana mau nanya nih, lebih pilih publish cerita baru atau lanjutkan 'My hybrid' sampai selesai?
Atau lanjutkan 'is this feeling love'?
Tolong dikomen yaa, soalnya Hana bener2 bingung dan butuh saran..
Jangan lupa vote juga! makasih telah membaca..

KAMU SEDANG MEMBACA
My Minnie hybrid - KookMin
Cerita PendekJeon Jungkook yang sudah melukai hati Jimin, hybridnya. Bisakah ia mengumpulkan pecahan hati Jimin dan menyatukannya kembali?