Prolog

7.2K 100 7
                                    

Siang itu, sepulang sekolah, di ruang OSIS.

"She, berkas buat LPJ* acara kemarin udah ada?"
Tanya Dion, Ketua OSIS yang sukanya nyuruh-nyuruh orang tapi dianya mager-an*.

Bossy level akut. Penjilat guru. Dan segudang sifat buruknya yang mungkin hanya segelintir orang yang tahu.

Ya, dia akan terlihat sangat perfect di depan dedek gemez* dan para guru. Tapi kalau sudah mengenalnya dan sifat aslinya keluar, kalian pasti ingin menimpuknya dengan benda apapun yang ada di sekitar kalian ketika dia ngomong bahkan baru beberapa huruf yang keluar. Iya, semenyebalkan itu.

"Udah, tuh di meja agung, lo."
Balasku ketus.

"Sewot amat sih, She. Pantesan jomblo."

See?

"Urusan gue mau sewot apa enggak."

"Kalo lo punya pacar, pasti pacar lo bakal lari di hari pertama kalian ketemu."
Ujarnya lagi.

"Bodo. Kayak situ punya pacar aja."

"Lo mau minta PJ* apa sih dari gue?"

Oke, sengaknya keluar. Aku mulai melirik kotak stempel di dekatku dan wajah Dion bergantian.

"Apa lirik-lirik? Awas naksir, lo ntar. Fyi*, gue baru jadian. Jadi belum available. Nanti deh, kalo gue udah desperate gak nemu cewek lagi, lo gue pertimbangin."

"Ih, najis."
Balasku meninggalkan ruangan dengan laki-laki muka karet itu, sebelum aku terlanjur kalap dan menghadiahi wajahnya dengan hujan stempel.

"Kemana lo, She?" tanyanya sambil berteriak.

"Bukan urusan lo." teriakku balas.

"Elah.. Dasar cewek PMS tiap hari. Pantes kerutannya udah mulai muncul." gerutunya yang masih terdengar jelas di telingaku.

Oke, sabar Sheila, orang sabar rezekinya banyak.

***

Hari berikutnya, sepulang sekolah, masih di ruang OSIS.

Setelah "Rapat Lima Menit" yang diwacanakan Dion menjadi "Rapat Yang Tidak Selesai-selesai" yang sedari tadi hanya membahas akronim tidak jelas tentang nama kegiatan selanjutnya.

"Gimana kalau PekOLaR? Pekan Olah Raga Akhir Semester, bagus tuh." usul Indra, sang wakil ketos* dua.

"Pekolar... pekolar, pelakor* kali maksud lo." sanggah Rama, si bendahara. Yang disusul tawa seisi ruangan.

"Ye.. Itu kan si Berbi anak kelas 11-A, noh."

Tawa semakin meledak, dan rapat semakin tidak karuan arahnya. Dan aku melihat Dion sedang mengerutkan dahi dan memejamkan mata, sepertinya berpikir keras.

Aku berbisik pada Riri di sebelahku, dia adalah partnerku dalam mengurusi surat dan segala bentuk kertas ini dan itu. Ya, dia adalah sekretaris kedua.

"Ri, lihat deh, bos lo, sok iye banget dah kalo mikir."

"Lo gila apa bego sih, She? Dia mah tidur, She. Mikir dari mana coba?"

"Hah? Serius lo? Gue kira lagi mikir berat banget sampe ngerut gitu jidatnya."

"Elah.. She, kayak lo ga hapal aja gelagatnya dia. Nih, gue coba nih, ya."

Riri melempar karet penghapus dan mendarat tepat di atas dahi Dion.

Pletakk...

"Aw.. Njirr. Siapa ngelemparin gue?! Ganggu orang tidur aja!" teriak Dion kesakitan mengelus dahinya.

Seketika ruangan menjadi hening dan semua orang saling pandang. Aku dan Riri pura-pura tidak tahu  dan memasang wajah polos.

"Ri, lo emang partner gue." bisikku.

"Lo hutang mi ayam depan gerbang sama gue." balasnya.

Yah, benar-benar partner. Bahkan kurang ajarnya mirip.

Sore yang mendung berbalas hujan. Dan aku masih terjebak diantara orang-orang gaje* yang mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Hujan gini enaknya makan yang panas-panas dan pedes, nih." celetukku bosan.

Riri yang semula fokus dengan webtoonnya pun tiba-tiba menoleh ke arahku dengan senyum lebar yang hampir merobek mulutnya.

"Lo punya hutang seporsi mi ayam sama gue, yuk berangkat!" ajaknya langsung menarik tanganku.

"Hujan, Ri, hujan." balasku mager.

"Tuh ada payung di pojokan. Ayuk!"

"Yaudah deh, kuy!*"
Dengan malas aku berdiri dan mengikuti Riri keluar untuk makan mi ayam. Membayar hutang lebih tepatnya.

Tbc..

____________

*LPJ : Laporan Pertanggung Jawaban
*Mager : males gerak
*dedek gemez : sebutan lain untuk adik tingkat/kelas (favoritnya Dion)
*PJ : Pajak Jadian, semacam acara selamatan tapi lebih ke arah pemorotan orang yang habis punya pacar (biasanya dilakukan beramai-ramai)
*Fyi : For your information
*ketos : singkatan Ketua Osis
*pelakor : perebut laki orang, sebutan untuk orang ketiga cewek (kalo cowok pebinor)
*gaje : gak jelas (sebutan lain untuk "aneh")
*kuy! : kebalikan dari "yuk!"

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang