Partner?

1.1K 31 0
                                    

Liburan hari ke-5.

Dan aku terjebak di sini, bersama sekelumit orang yang entah beruntung atau malah sial karena ditunjuk sebagai pengader siswa baru untuk ospek nanti. Bagiku ini kesialan, karena acara liburan keluargaku jadi batal, dan siapa pula yang mau jadi tokoh antagonis ospek yang pastinya mendapat sumpah serapah dan doa-doa keburukan dari dedek-dedek peserta ospek?

Menolak? Sedari awal surat sebelum diketik dan diedar, bahkan sejak rapat pertama aku sudah menentang namaku untuk masuk ke dalam list. Tapi dasar Dion, yang sangat sayang padaku hingga tidak rela melihatku bahagia, ada saja dalihnya,
"She, itu udah pilihan Pak Bambang selaku pembina OSIS, gue gak bisa campur tangan."
Dan dengan pahit akhirnya aku mengetik namaku sendiri ke dalam list nama pengader.

Kesialan ini bertambah karena Riri tidak ikut ditunjuk. Dia harus menemani Rara mendaki gunung bersama tim PALA. Aku iri, aku juga ingin liburan, setidaknya meskipun Riri benci dengan hutan dan nyamuk, dia masih merasakan yang namanya liburan. Sedangkan aku, harus mati bosan di sini menunggu rapat yang tidak kunjung dimulai. Huft.

Kuputuskan untuk bermain game sementara menunggu rapat dimulai. Dan kurasakan ada seseorang menarik bangku di sebelahku dan duduk disana. Aku menoleh untuk mencari tahu siapa, dan ternyata Si Pencuri Bakso lah yang duduk disana.
"Sendirian aja, tumben." sapanya.

"Hmm.." balasku singkat.

"Ditinggal liburan, ya, sama Fajrisa bersaudara? Gausah sedih gitu, dong, kan ada gue." Ferdi memamerkan cengirannya.

"Paan coba? BTW, lo kenapa gak ikut muncak? Bukannya lo ketua ekstra-nya?" tanyaku.

"Ya, soalnya Bu Sekretaris OSIS yang manis ini gak mau pisah sama gue, akhirnya dia nulis nama gue di list pengader." ujarnya santai.

Benar-benar gaje ini orang. Gombal macam apa juga itu?

"Hah? Apaan coba? Gue gak merasa nulis nama "Ferdi" di surat." bantahku.

"Feriawan Dirgantara. Lo nulis itu tepat di bawah nama lo. Itu nama gue."

Aku hanya melongo dan ber-oh ria mendengarnya. Sumpah, aku baru tahu.

"Kenapa? Kaget ya, kalo nama gue seganteng orangnya?"

Buff. Seketika tawaku lepas. Geli saja mendengar kepedeannya yang setingkat Gunung Himalaya itu.

Tawaku terhenti ketika Dion dan Pak Bambang masuk ke dalam ruang rapat.

"Oke. Kalian sudah tahu tugas kalian di sini untuk apa. Jadi saya tidak perlu menjelaskan, karena SOP* nya sudah jelas dan bisa kalian baca sendiri nanti. Setelah ini Dion selaku ketua OSIS akan menjelaskan kepada kalian dan membagi kelompok yang akan kalian handle nantinya. Ingat! Ini bukan acara bullying tapi pendidikan mental. Tidak ada kekerasan fisik maupun verbal yang berlebihan. Oke, setelah ini akan saya serahkan pada Dion. Ya, sekian."

Setelah mengatakan sesuatu yang panjang dan tanpa jeda seperti itu Pak Bambang langsung keluar meninggalkan rapat.

Krik..krik..krik..

What?! Jadi kami menunggu satu jam lebih hanya untuk briefing* singkat itu? Luar biasa bapak ini memang.

Setelah Pak Bambang keluar. Dion segera membagikan kertas SOP.

"Oke, teman-teman, terima kasih udah mau datang rapat. Di situ bisa kalian baca karena sudah sangat jelas. Pembagian kelompok dan partner juga sudah ada, silahkan dibaca sendiri. Oke, sekian, rapat ditutup. Terima kasih."
Dion pun meninggalkan ruangan.
Aku hanya bisa melongo, dan mencoba meresapi apa yang terjadi.

"What?! Cuma gitu doang? Penantian selama berjam-jam cuma gini doang, nih? Nyesel gue."

"Gila.. Like father like son."

Aku memperhatikan orang-orang yang saling mendumel di dalam ruangan ini yang sama kesalnya denganku. Protesan satu ditimpali protes lain, semuanya protes karena rapat yang tidak manusiawi barusan. Hanya satu orang yang tampak tidak tahu keadaan.

"Yes!! Bu Sekretaris, lo partner gue." teriaknya sambil mengedipkan satu matanya.

Ya, orang itu Ferdi. Apa? Partner? PARTNER?! Aku harus menjadi tokoh antagonis dan berpartner dengan Ferdi??

Tuhan.. Semoga tidak kacau.

Tbc...

______________
*briefing : arahan singkat
*SOP : Standar Operasional Prosedur (Dokumen yang berkaitan dengan prosedur kegiatan)










Halo...
Maaf sekali baru update hehe

Silahkan komentar saran dan kritik apabila cerita ini mengandung saltik atau ada bagian-bagian yang kurang jelas.

Terima kasih banyak :)

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang