"Razka! Razka!"
Ya, kuputuskan untuk mengejar Razka. Aku benar-benar tidak ingin terjebak dalam drama 'pelakor' ini. Apalagi Razka adalah kembaran Rizka, jadi menyakiti hati Razka sama dengan aku menyakiti hati Rizka sahabat seperjuanganku, kan katanya orang kembar itu satu hati.
"Ya? Ada apa Shei?"
Gila. Anggun banget memang. Rugi besar kalo Ferdi sampai dicampakkan oleh gadis seperti ini.
"Anu.. Itu.. Gu-gue mau minta maaf soal yang di ruang OSIS tadi. Maafin gue ya, Ka, gue udah maksa si Ferdi buat tidur di tempat lain, kaki gue juga udah gue tarik-tarik tapi Si Ferdi nggak mau pindah. Gila emang itu manusia satu."
"Maksudnya?" tanyanya bingung.
Yah, orang cantik mah bebas ya, walaupun cengoh begitu tetep aja anggun. Gak kayak sosok kloningnya, Riri.
"I-itu... Lo jangan salah paham ya, gue sama Ferdi gak ada apa-apa. Beneran. Sumpah demi apapun. Gue ga mau lo berpikiran aneh-aneh sama gue dan Ferdi. Gue gak berniat jadi pelakor diantaran kalian. Yang lo lihat di ruangan tadi, gue minta maaf ya. Gue beneran udah usir si Ferdi tadi."
"Hahaha.. Lucu banget si. Pelakor? Siapa yang jadi pelakor? Gue sama Ferdi udah kayak abang sama adek, Shei, gak lebih. Malah gue setuju banget kalo Ferdi nemu orang kayak Lo, biar kicep dan nurut dia. Secara Lo kan jutek banget, pasti nurut deh tuh bocah."
"Ma-maksud lo?"
Sekarang ganti aku yang bingung kan."Hahaha, udah ah, gue duluan ya, Shei, udah ditunggu sama Pak Arif. Duluan ya, Shei. Semangat teriak-teriaknya!"
Dia berlalu sambil mengepalkan tangan tanda menyemangati.
Dan aku merasa seperti orang bodoh sekarang.Sekembalinya aku ke ruang OSIS ada Ferdi yang mencegatku di depan pintu.
"Gimana? Habis nge-drama apa lu sama Razka? Ditampar gak? Sini gue cium biar ga sakit."
"Heh, mulut lo bisa diem gak sih?!"
Tambah tengsin kan aku. Ah, sial, gombalan macam apa pula itu? Sepertinya aku kurang kuat menarik kakiku, makanya dia jadi halu begitu.
"Makanya, jadi orang itu yang peka."
"Gue, peka tau. Buktinya gue hidup. Kalo lapar makan, ngantuk, tidur. Kurang peka apa lagi?"
"Susah emang ngomong sama orang gak peka."
Setelah mengatakan itu ganti dia yang pergi meninggalkan ruang OSIS.Tbc...
________________
Adakah yang menunggu cerita ini update? Wkwkwk.
Maaf sudah menghilang dari peredaran selama beberapa waktu.
Nikmati saja, ya, walaupun pendek.
Terima kasih sekali sudah mau baca.
Yang mau pencet bintang atau mau memberi komentar, saya juga ucapkan terima kasih sebelumnya.
:)❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER
RandomNamaku Sheila Adinata, kelas 12 E. 17 tahun, jomblo dan sehat. Aku tidak pernah merasa buruk hanya karena status jombloku diantara monyet-monyet yang mengumbar cinta. Aku merasa memang belum saatnya dan aku harus menjalani hidup dengan bahagia. Toh...