Kamu Cantik

1.1K 28 3
                                    

H-seminggu Ospek.

Seperti biasa, sebelum ospek akan selalu diadakan Latihan Kepemimpinan. Tujuannya tak lain adalah pemberian materi seputar psikologi-kepemimpinan dan pembekalan apa-apa saja yang harus dilakukan panitia ospek. Juga ada latihan lapangan dan baris berbaris agar kami terlihat lebih berwibawa.

Di bawah terik matahari. Di tengah lapangan kami dijemur layaknya ikan asin. Wajah kusam, keringat bercucuran, baju basah karena keringat, bau apek. Semua bercampur jadi satu. Intinya sebelum memberi ospek, kami duluan yang diospek.

Setelah baris berbaris yang lumayan lama, dan kulit sudah berubah se-eksotis Nadine Candrawinata, akhirnya instruktur memberikan kami waktu untuk istirahat. Aku mengikuti gerombolan untuk berteduh di bawah sebuah pohon yang sudah tersedia kardus berisi air mineral dalam gelas.

Aku melepas topiku dan mengalih fungsikannya menjadi kipas darurat. Ferdi mengoper air mineral untukku. Yah, dia partner yang lumayan baik juga ternyata.

"Wajah lo kayak kepiting rebus gitu, cuma gue kasih minum juga." celetuknya.

"Hah? Maksud lo?"

"Lo sering banget tersipu kalo sama gue. Gue seganteng itu ya?"

"Otak lo leleh, Fer? Wajah gue emang otomatis merah, namanya juga kepanasan."

"Tapi lo cakep juga kalo lagi merah gitu."

Aku hanya bisa menatap laki-laki di depanku ini dengan aneh sekaligus heran.

'Ini orang udah fix otaknya leleh kena .
panas matahari.'  Batinku.

"Minggu depan udah ospek ya?" tanyanya lagi.

"Hmm.." jawabku sambil meneguk air.

"Ospeknya berapa lama, sih?"

"4 hari, seinget gue." jawabku setelah meminum tandas air minum yang kupegang.

"Yah, kenapa singkat banget, sih?" tanyanya lagi.

"Ya, kalo lo mau jadi tokoh antagonis seumur hidup lo, ya silahkan aja."

"Gue sebenernya ga bisa main peran ginian. Gue tipe humoris, suka hal-hal lucu, bukan hal-hal kayak gini..."

Aku hanya diam mendengarkan.

"Tapi kalo partnernya lo, gue gak papa, deh, selamanya juga. Soalnya lo cantik kalo lagi ketus. Lo cantik kalo lagi marah-marah."
Lanjutnya dengan cengiran khasnya sambil menerawang ke depan.

Fix, ini bocah otaknya leleh karena kepanasan, aku harus segera mencari air es untuk mendinginkan otaknya. Dan pipiku juga.

"Nanti pas ospek jangan pake bedak, jangan dandan! Nanti jadi banyak dedek gemes yang ganjen dan ngefans lo. Gue gak pengen punya saingan banyak-banyak." tuturnya.

"Apaan, sih, lo? Gombal banget jadi orang."
Ujarku dan meninggalkannya. Aku tidak kuat. Cuaca semakin panas dan pipiku juga. Ditambah lagi bersama dengan orang yang otaknya mengalami kelelehan seperti itu. Aku tidak sanggup.

Tbc...

_____________

Haloo lagi..
Maaf kali ini singkat banget hehe lain kali dipanjangin
Kalo ada saran dan kritik silahkan komen aja ya
Terima kasih sudah mau baca :)♥

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang