:')

13.9K 1K 63
                                    

Seulgi sangat menikmati makan malam ini, melihat Senyum dan tawa lepas Irene yang sangat jarang ia lihat, dia manis sekali, dia ingin mengatakan pada Irene dia manis sekali, senyum dari bibirnya yang merah, matanya yang menyimpan jutaan bintang dan galaxy yang selalu membuatnya terkagum kagum, ia tak bisa menyembunyikan perasaan hangat ini,  perasaan yang semakin jelas menyiksanya namun ia nikmati secara bersamaan,

Tanpa sadar ia menggengam tangan Irene yang bebas di bawah meja, lidahnya kelu, sudah tidak mungkin melepaskan tangan itu, kecuali menyatukan sela jari mereka dan tetap memegangnya erat, mata Irene membulat lucu, begitu terkejut, Ia menatap Seulgi untuk mencari tahu, sebisa mungkin tak memperlihatkan mimik gugup itu di hadapan orang tuanya,  mata  yang dari dulu begitu memenjara, degupan di jantungnya tak bisa bohong, yang dilakukan Seulgi sekarang semakin memperjelas perasaannya, ia nyaman dengan genggaman Seulgi yang semakin erat di iringi tatapan matanya yang dalam,

"Baechuu...~~"

Panggil Seulgi pelan, setelah kontak mata itu berakhir ia menyumpit kubis dan menyuap Irene kaku dengan tangan kirinya yang bebas, Irene terkekeh, ia dengan senang hati menerima suapan itu, entahlah maksud Seulgi mencoba menggodanya dengan panggilan sayang atau mencoba romantis dengan menyuapkan baechu (kubis) ke padanya.

Anggaplah dua duanya, karena setelah itu Senyuman Seulgi yang penuh arti bagai melepas jutaan kupu kupu yang terbang menggelitik perutnya, semoga perasaan ini tidak salah, mereka sama sama jatuh cinta. genggaman tangan keduanya makin erat, dan tak ada yang mau melepaskannya hingga acara makan malam itu berakhir.

...

...

...

"kau tidak ingin berkencan??"

Tanya Irene kemudian, ia menundukkan wajahnya malu, ini pertanyaan paling frontal yang ia tujukan pada Seulgi, sementara Seulgi hanya menggeleng polos, mereka kembali menelusuri jalan menuju halaman depan rumah Irene, Irene dengan senang hati mengantarnya sampai di halaman depan tempat motornya terparkir.

"aku belum memikirkan hal itu"

Jawab Seulgi santai

"jadi kau belum pernah berkencan?"

"yaa.. ! " angguknya kaku

"wae.?"

"jadi kau belum pernah jatuh cinta??"

Kata Irene lagi terheran heran, harusnya Seulgi bisa menjadi primadona  karena pembawaannya entah dikalangan pria yang tertarik dengan type wanita dengan kharisma yang cool, atau dikalangan wanita yang suka dengan sosok menawan dan dingin seperti Seulgi, Seulgi terdiam sejenak,

"hgg?? aku tak pernah berpikir ada yang mau dengan manusia aneh seperti ku, tak ada yang membuatku jatuh cinta"

Jawabnya enteng, sedikit ragu, mengingat kejadian ia menggenggam tangan Irene posessive di bawah meja tadi, sudah cukup jelas ada sesuatu mengenai perasaannya ke Irene, hanya Seulgi memang benar terlalu polos,

Irene berhenti, Ia menoleh ke arah Seulgi menatap mata intidatif itu dengan intens, menyelami tatapan mata Seulgi yang juga menatapnya dalam,  mencoba jujur pada perasaanya sendiri, dan menyelami tatapan mata seulgi mencari arti, pandangannya jatuh pada bibir tipis Seulgi, bibir yang meluluh lantahkan grafitasi dari bola matanya untuk terus jatuh ke bibir itu, sedikit berjinjit, Irene perlahan mendekatkan wajahnya, nafasnya tercekat, ia dengan jelas merasakan nafas Seulgi menyapu wajahnya, 

Irene menempelkan bibirnya pelan ke bibir Seulgi, menyentuh bibir tipis Seulgi dengan lembut untuk beberapa detik, tidak sampai 3 detik, Irene hanya menempelkan bibirnya sebentar namun itu membuat Seulgi blank, sampai senyuman Irene yang indah itu menyadarkannya, bola mata indah Irene yang berbinar itu apakah halusinasi dari pikiran pikiran konyolnya, apakah sudah separah ini sampai merasakan bibir Irene nyata menyentuh bibirnya, hingga ia sadar ketika Irene terkekeh pelan.

"yaakk!! itu ciuman pertamaku!!" protesnya polos,sambil memegang bibirnya, Irene hanya tertawa, dan tatapan mereka tak lepas,

"akan ada yang kedua dan seterusnya, pikirkanlah untuk berkencan sekali kali" 

Irene menggigit bibirnya malu, ia tertunduk berjalan perlahan meninggalkan Seulgi dengan ribuan tanda tanya dan rasa sesak yang menggantung, sebelum jauh ia berbalik ke arah Seulgi dengan senyum seduktifnya, senyum yang membuat Seulgi tak tidur semalaman.

"jangan mimpikan aku ya!"

...

...

...

sekian

 authors note

haahahah
gua sak bisa buat adegan ciuman XD

ceritanya standar dan datar sekali ya ,,, 

maaf, 

cuma ini yang bisa kupersembahkan untuk kecintaanku pada couple SeulRene. /.\

meskipun jauuuuuh sekali dari kata sempurna, semoga kalian terhibur dengan ff ini, ^^

ku pilih judulnya DESTINY karena mereka berdua itu DESTINY, gak ada yang lain,  

tadi aku updatenya pagi, supaya chapter 15 - 16 ini gak terlalu jauh jaraknya.. hehehe

Terima kasih yg sudah taro bintang di tiap chapter ><

Dan yg gak sungkan komen tiap chapter.. T.T makasiiii banyak yorobun,

my name is Dinn~ salam kenal^^

coming soon...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[SEULGI x IRENE] DESTINY || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang