[SEULGI x IRENE] DESTINY || END

7

Beberapa minggu sudah terlewati dengan kunjungan kerja Irene di daerah daerah tempat basis perusahaannya, memantau cabang maupun pabrik, memberikan lokakarya dan kegiatan sosial yang lain, ketegangan keduanya masih tetap sama, Seulgi hanya mengambil candid dari tiap kegiatan Irene yang tersenyum karena sebuah moment, meski sekali kali bila kedapatan dengan kamera Seulgi air wajah Irene langsung berubah sedikit, namun Seulgi tak peduli, dia bekerja sesuai yang dikatakan Senior kim, 

malam harinya berdasarkan informasi seadanya yang ia dapatkan dari mengikuti Irene seharian ia akan menyusun artikel, jurnal, data berita khusus di laman perusahaan mereka kemudian merilisnya, ia harus profesional dalam bekerja sekalipun banyak headline berlebihan yang ia buat untuk membangun citra positif Irene dimata publik, sementara dimatanya dia Irene adalah Nol besar, dia benci wanita sok lemah itu, dia benci bodyguardnya dan dia benci diperlakukan diskrimnatif selama kunjungan kerja ini berlangsung.

Seulgi merenggangkan otot ototnya yang kaku karena seharian ini hanya berkutat dengan capture gambar serta narasi narasi panjang untuk perilisan berita , tidak ada kunjungan kerja hari ini karena dipastikan semua rombongan itu lagi menghabiskan anggaran perusahaan dengan berbelanja di area wisata, sementara Seulgi terlalu malas melakukan hal itu, dan tidak ingin merusak akhir pekan Irene hanya karena melihat wajahnya, ia juga kasihan pada mood nya sendiri yang harus berubah ubah sepanjang waktu ketika melihat Irene, jadi hampir seharian, 

sekarang menjelang sore ia hanya sibuk mempreview gambar gambar dengan editing seadanya untuk stock back up data media. hingga ia memcingkan mata saat beberapa preview candidnya sangat ganjil dengan gambar- gambar yang menunjukkan orang yang sama dan sangat mencurigakan yang berada di sekitar Irene,

"aku mengirim gambar di email Kim ahjussi dan ia belum mengangkat telponku"

Seulgi akhirnya menelpon sunbae Lee karena ia begitu penasaran dengan kesimpulan dari asumsi pribadinya, seseorang mengikuti Irene, bahkan dari bandara menuju jeju saat healing camp,

"kenapa? Gambarmu harus diakui bagus ya?? hehehhe, dasar bocah sombong" ejek senior Lee bercanda, ia rindu pada Seulgi yang hampir 1 bulan ini tidak di kantor.

""aku serius hyung?! Tolong buka email ku, aku kirimkan gambarnya"

Jawab Seulgi datar dan serius, itu membuat sunbae lee marasa aneh

"memangnya ada apasih..."

Sunbae lee memutar kursinya mengahadap monitor, segera ia buka gambar yang Seulgi kirim, tidak ada yang aneh ketika kau melihat dua tiga gambar ditempat yang sama, namun ada puluhan gambar di tempat yang berbeda dan sesuatu yang ganjil mulai terlihat, wanita paruh baya difoto yang dikirim Seulgi hampir ada disetiap gambar wide yang di ambilnya, hanya wanita paruh baya yang gemuk, dengan syal merah selalu melilit lehernya, dan menutupi hampir sebagian wajahnya, tapi semua gambarnya begitu jelas bila ia sedang memperhatikan Irene.

"kau dimana sekarang!! Apakah bersama nona Irene??!! " ia mendadak tegang, setelah melihat gambar yang dikirim Seulgi,

"ttidak... aku sedang d hotel dan dia dengan rombongannya kesuatu tempat"

Seulgi menjawab terbata, nada gusar senior Lee semakin menganggu firasat buruknya

"segera cari dia, atau kita akan mendapatkan masalah!! Cepat!!!" bentak Senior Lee dan semua di ruangan itu mendadak diam,

"kita akan dapat masalah!" gumam senior Lee Lemas.

Seulgi entah kenapa harus gelisah begini, ini bukan urusannya namun ia tahu betul sesuatu yang akan terjadi nanti bila sosok yang ada di foto itu akhirnya akan mengancam keselamatan calon penerus Bae Grup, Irene, mungkin Irene belum memilki celah karena bodyguardnya yang super ketat itu mengikut kemanapun, tapi kelengahan akan selalu terjadi, ia refleks menyambar kamera pribadinya, karena kebiasaan itu mengikutinya sejak lama, dengan buru buru meninggalkan hotel hanya mengenakan sendal hotel dan membungkus badannya dengan sweeter abu abu yang ia gunakan saat tidur.