Katakan inilah kunjungan kerja paling mengesankan yang dilakukan Irene, 4 orang yang menemaninya seperti tak ubahnya teman traveling bersama, Seulgi dan bodyguarnya telah menjadi teman tidur yang akur, dibalik tubuh tinggi besarnya bodyguard itu dia adalah teman yang lemah lembut dan sedikit penakut, ia sering sekali membully Seulgi, Seulgi pun tak ubahnya seorang adik kecil bodoh yang selalu dikerjai oleh bodyguard itu,
mereka melakukan kunjungan kerja sudah hampir sebulan, setelah selesai di tempatnya melakukan lokakarya mereka akan berdiskusi dan membuat perilisan artikel bersama, Irene sedikit terkesan dengan Seulgi dan caranya membangun sebuah wacana dalam headline, tak heran ia bisa sejauh itu bersekolah di Amerika, ia suka saat Seulgi berfikir dengan wajah seriusnya, mata monolid itu tanpa Irene sadari kadang menghipnotisnya,
"Kau melihat Wendy?
Tanya Irene kemudian, ia baru saja selesai mandi dan menyadari ruangan besar yang mereka tempati selama seminggu untuk lokakarya itu jadi sepi tanpa Joy dan Wendy assiten pribadinya,
"dia dengan Joy, ada festival balon udara malam ini, dan mereka ingin melihatnya"
"kau tidak ikut??"
tanya Irene tiba tiba, lalu siapa yang menjaganya kalau mereka bertiga pergi bersama,
"tidak, capture anku banyak, aku bahkan belum merilis jurnal apapun sudah dua hari lokakarya ini berlangsung,"
Seulgi menggelengkan kepalanya gusar sedikit memukul mukul kepalanya seperti orang bodoh, ia begitu terlena bermain dengan Wendy dan Joy hingga ia lupa sendiri dengan pekerjaannya, meskipun tidak sepenuhnya begitu, ia tidak ingin memasukkan tugas menjaga Irene sebagai penghalangnya untuk menyelesaikan tugasnya sendiri,
"Ahh.. begitu yaa..."
Irene terdengar sedikit kecewa karena Seulgi tidak menjadikannya alasan untuk tidak pergi, heii... ada apa dengan pikiran semacam itu,
"kau mau kesana??'
"Tidak!"
Jawab Irene cepat, festival, mendengar namanya sudah pasti akan banyak manusia yang tumpah ruah disana, dan dia tidak begitu suka keramaian, dia hanya tak terbiasa ditinggal si cerewet Wendy dan bodyguardnya Joy, apalagi harus berdua dengan Seulgi, mereka tidak pernah benar benar berdua selama kunjungan kerja.
hening kemudian, Seulgi terlihat serius dengan beberapa draftnya, rambutnya ia ikat penuh ke atas dengan kacamata yang selalu ia gunakan bila tak keluar rumah, hawa panas tiba tiba hinggap ke wajah Irene hanya beberapa detik setelah ia memperhatikan Seulgi, seulgi terlihat berbeda dengan rambutnya, pahatan rahang tegas dan keningnya yang berkerut, mata tajamnya yang terlihat berfikir membuatnya benar-benar berkharisma, Seulgi duduk melantai didepan tv sementara Irene duduk di sofa, buru buru ia menyalakan tv membuang jauh jauh pikiran konyolnya bahwa Seulgi memiliki kharisma yang membuatnya tak sadar terlena,
"Ms Irene, lihat ini?"
Irene mendekat, Seulgi menunjukkan fotonya beberapa yang tak ia sangka dan terlihat bagus,
"aku suka wajahmu selalu cantik di berbagai sisi, "
Seulgi tersenyum polos dengan deretan giginya, ia jadi tak sungkan lagi bertingkah kekanak kanakan dihadapan Irene setelah mereka menjadi satu rombongan dalam kunjungan hampir sebulan ini,
"kau memujiku ya?"
"hngg?..aku memuji hasil gambarku!"
Elak Seulgi tak terima, matanya menjadi liar salah tingkah,
"yaa..! kau memujiku, tidak seperti itu kalau kau memuji gambarmu"
"aku menyesal memperlihatkannya padamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEULGI x IRENE] DESTINY || END
General FictionSeulgi tak terima ia di hadiahi bogem mentah oleh pengawal Irene hanya karena penampilannya yang seperti preman, perang dingin pun dimulai Seulgi harus membuat Irene merasa kalah dihadapannya, namun Irene adalah orang yang tak akan pernah menerima...