14

7.6K 885 27
                                    


"surat resign??? Apa apaan ini???"

"maafkan aku!" Seulgi membungkuk dalam dalam, ia memperlihatkan surat resign itu ke sunbae Lee sementara senior Kim belum mengetahui perihal Seulgi yang hendak resign,

"kau tahukan apa jadinya kalau kau menghentikan kontrak sepihak??

"nde sunbae!" Seulgi membungkuk lagi, ia tak bisa melihat wajah senior Lee, ia sangat emosional saat ini, semua hal di kantor ini akan membuatnya menangis kalau benar ia akan resign.

"pikirkanlah dulu baik baik Seulgi, " jawab senior Lee pelan, mengembalikan surat resign itu ke Seulgi yang dari tadi hanya menunduk,

"bekerjalah seperti biasa, jangan berniat yang tidak tidak hari ini, kau membuatku serangan jantung!"

"ndee" Seulgi mengangguk patuh, ia kembali ke kubikelnya dengan peraaan campur aduk.

Tak berapa lama ponselnya berdering.

"Joy?"

...

...

...

Ia berdiri lagi di depan pintu itu, selalu dengan perasaan gugup yang sama, sigh! 

Tadi joy menghubunginya, Irene meminta ia secara pribadi ke kantor pusat, bila itu perihal lintas departmen, pasti Senior Kim yang akan memberitahukannya, jujur ia sudah tidak ingin melihat Irene, entah karena malu atau akan memalukan jika mereka bertemu lagi sementara ia baru saja di hadiahi tamparan, sialan sekali atasanya itu, gerutu Seulgi.

"masuklah"

Joy tersenyum membukakan pintu, disana seperti biasa Irene duduk dengan setumpuk draft dan berkas, tidak menyadari kehadirannya atau, ia tidak peduli dengan orang yang ia panggil secara pribadi. Lumayan lama Seulgi berdiri dihadapannya sementara Irene sibuk seperti tak menggubris keberadaan Seulgi, diantara mereka belum ada yang memulai pembicaraan

"kau duduk dulu" titahnya tanpa menoleh, Seulgi mengernyit risih, 

"aku tidak akan lama, "

Irene menghentikan aktivitasnya, tatapan mereka tumpang tindih, tatapan mata yang sudah berbeda saat mereka melanjutkan kunjungan kerja beberapa waktu lalu, dan mereka masih tak peka.

"seperti yang ku katakan tentang hasil pertandingan itu, aku akan mengundurkan diri!"

"ya! Atas dasar apa kau berkata seperti itu,"

Irene protes, ia menjentikkan jarinya memberi aba aba pada Joy yang terlihat fokus pada sesuatu di tangannya,  Seulgi menerka nerka suara yang tertangkap indra pendengarannya dari sesuatu di tangan Joy, mencerna sebuah suara yang rasanya tak asing, suara itu,

"kalau kau menang, aku bersedia meminta maaf karena perbuatan tidak menyenangkanku terhadapmu. Lewat portal berita Nasional"

"kalau aku kalah aku bersedia di pecat!"

"itu terlalu mudah, ayahku tak pernah memecat karyawannya, memecatmu mungkin tidak ada artinya bagimu, kalangan chaeboll, Ms American Style?"

"terserah! lakukan sesukamu, setelah aku kalah"

"okey, setelah kunjungan kerja ini berakhir, kita akan bertanding lagi di depan ayahku, "

Irene tersenyum licik, dan Seulgi melongo bodoh, percakapan yang secara tak sengaja di rekam Irene waktu itu membuatnya tak bisa membantah apapun.

"memangnya aku mengatakan seperti itu ya??" 

[SEULGI x IRENE] DESTINY || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang