Chapter 02

12.3K 773 14
                                    

"Appa dan eomma juga sudah memutuskan untuk menjodohkanmu, dengan anak teman appa dan eomma"

"APA??!"

.

.

"Tak ada bantahan, keputusan appa dan eomma sudah bulat Chanyeol" bentak pria paruh baya pada yang lebih muda

Si muda hanya dapat menghela nafas dalamnya, begitu berat berdebat dengan appa nya, tak terbantahkan. Pria tua itu adalah Park Siwon, si pengusaha kaya nomor satu Korea Selatan yang terkenal akan kekeras kepalaannya

"Kau turuti appa atau namamu ku coret dari daftar ahli waris? Ah atau peralatan musikmu yang berharga itu appa hancurkan?" tanya Siwon final yang membuat Chanyeol menggeram tertahan, oh ayolah pilihan macam apa ini? Jangan alat musiknya!! Jika boleh memilih, Chanyeol akan lebih memilih terjun dari lantai 30 perusahaan appa nya, itu jauh lebih mudah

"Baiklah, tapi dengan syarat setelah menikah aku akan tetap tinggal di apartemen" aju Chanyeol dengan wajah datarnya

"Kau gila! Tidak, kau dan istrimu harus tinggal disini"

"Kalau begitu aku tak mau" Chanyeol bangkit dari duduknya dan berniat meninggalkan tempat yang mereka sebut ruang keluarga ini

Melihat sikap keras kepala anak laki-lakinya itu Siwon hanya dapat menggeram, sementara sang ibu, Park Sooyoung, ia hanya bisa menggelengkan kepala melihat dua keras kepala ini berdebat, ia tak bisa marah pada salah satu, bagaimana tidak, semua sikap dingin putranya itu merupakan gambaran dari suaminya. Park Chanyeol benar-benar copyan seorang Park Siwon.

"Sudahlah sayang, biarkan saja Chanyeol tetap tinggal di apartemen. Yang penting dia mau menurut pada kita" Sooyoung berusaha meyakinkan suaminya

Dengan berat hati Siwon akhirnya mengiyakan tawaran putra keras kepalanya. Chanyeol pergi dengan senyuman miring di bibirnya.

***

"Chanyeol bersiaplah, hari ini kita ada acara makan malam dengan keluarga calon istrimu"

Baru saja Chanyeol melangkahkan kaki masuk kedalam rumah mewah yang lebih cocok disebut mansion ini, suara bass milik sang ayah sudah menggema di telinganya

"Hmm" dehemnya kemudian berlalu pergi menuju kamarnya di lantai atas, betapa merutuknya Chanyeol karna sudah memilih pulang ke tempat yang salah. Seharusnya ia pulang ke apartemen saja.

Kini Chanyeol sudah berada di ruang VVIP salah satu restoran mewah bersama eomma dan appanya, berpasang-pasang mata menatap keluarga sempurna itu dengan tatapan kagum mereka, apalagi pada si pemuda tampan dengan balutan kemeja biru bermotif garis-garis yang dimasukkan dalam celana hitam panjangnya dengan lengan yang sedikit dilipat keatas itu dan jangan lupakan rambut hitam mengkilatnya yang dinaikkan keatas membuat jidat sempurnanya itu terpampang. Berjalan dengan gagahnya

"Apa keluarga Byun belum datang?" tanya nyonya Park pada salah satu pegawainya, "Belum nyonya" si nyonya besar hanya mengangguk-anggukkan kepalanya

"Sebentar lagi juga pasti mereka datang" Tuan Park berusaha menenangkan, "Aku sudah tak sabar ingin melihat calon menantuku. Aku sudah melihat fotonya, dia sangat cantik sekali" ucap nyonya Park sumringah

"Cih aku yang belum pernah melihatnya saja biasa saja" gumam Chanyeol yang tentu saja didengar oleh sang ibu, terbukti dengan tatapan tajam yang dilemparkan sang ibu padanya. Chanyeol memutar matanya malas dan lebih memilih duduk dibanding harus berdebat dengan wanita kesayangannya

WALK ON MEMORIES [CHANBAEK GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang