chapter 18

3K 138 1
                                    

Kadungan nikn kini sudah berusia lima bulan .
Kemarin pada awal awal bulan kehamilan niken hampir tidak bisa menerima semua makanan yang dia konsumsi tapi untungnya ,semua itu tidaklah lama ,bi tuti selalu setia menemani dan menjaga niken.

"Non ...di minum dulu susunya ". Ucap bi tuti menyodorkan segelas susu ibu hamil pada niken.

" makasih bi "sahut niken sambil tersenyum di raihnya segelas susu yang tadi sodorkan oleh bi tuti.

" non..."panggil bi tuti dengan nada hati hati.

Niken yang sedang meminum susu nya menoleh sejenak kepada bi tuti.

"Apa mas arka enggak perlu di kasih tau soal .....,"

"Tidak bi ...niken ingin membesarkan dan merawat dia sendiri " potong niken sambil mengelus elus perutnya yang mulai membuncit.

"Tapi non .....".

" bi ...mungkin niken memang egois ,tapi niken tau apa yang harus niken lakukan".

"Baik non ".

_______

Semenjak tanpa sengaja melihat niken di pusat perbelanjaan itu ,arka selalu menyempatkan waktu mengunjungi tempat tersebut berharap dia bisa melihat atau bertemu dengan niken di sana .

" arka ...!"sebuah panggilan menginterupsi arka yang sedang mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan di lantai satu gedung tersebut.

"Rizal ....".sahut arka menatap ke arah pria yang memanggilnya tadi.

" apa kabar bro !"sapa keduanya secara bersamaan dan saling berjabat tangan .

"Wah ...wah ..sudah lama ya ,kita tidak bertemu "
Ucap rizal membuka percakapan.

"Iya ,kamu benar ...ohya kamu masih tinggal di bandung ?". Tanya arka

" masih ...tapi mulai minggu ini aku pindah ke jakarta "sahut rizal .

" ohya bagaimana kalau kita cari tempat buat mengobrol ? ,apa kamu sekarang sedang sibuk ?"tanya rizal.

"Arka hanya menggeleng " baiklah ! ,bagaimana kalau kita mengobrol di sana "ucap arka sambil menunjuk ke sebuah caffe di salah satu gerai yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.

Keduanya pun berjalan menuju ke caffe tak jauh dari tempat mereka berdiri.

" satu espresso dan kamu ?"tanya rizal menoleh kearah arka .

"Moccacino ". Sahut arka .

" dan satu moccacino "ucap rizal meneruskan pesanan arka kepada pelayan caffe.

_____

Sambil menikmati kopi mereka arka pun menceritakan semua yang menimpa rumah tangganya bersama niken .

" lalu dimana niken sekarang ?"tanya rizal setelah arka selesai dengan ceritanya .

"Aku tidak tau ,..sejak saat itu dia seperti hilang di telan bumi,tapi baru baru aku melihatnya di sini  ,itulah kenapa aku datang ke sini " ucap arka dengan nada tak bersemangat .
Rizal mengangguk angguk tanda mengerti .

Keduanya pun kemudian melanjutkan obrolan membahas tentang bisnis dan pekerjaan mereka masing masing.

"Baiklah sepertinya sudah mulai sore aku harus kembali " ujar arka mengakhiri obrolan .

"Baiklah ...lain kali kita ngobrol ngobrol lagi " sambut rizal menjabat tangan arka.
Keduanya pun berpisah di parkiran.

______
Rizal masih terduduk diam di kursi kemudi mobilnya .
Dia menatap potret arka dan sonya yang pernah dia potret dulu waktu arka ke bandung.

"Kamu bodoh arka ...melepaskan niken hanya demi gadis seperti sonya " geram rizal kemudian melajukan mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut.

****BERSAMBUNG ***

DOA DI ATAS SAJADAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang