CHAPTER 22

3K 129 3
                                    

Arka seolah menggila ,kini setiap hari dia selalu meluangkan waktu mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut ,berharap bisa menemukan sosok niken di sana ,meski hasilnya nihil .

"Bi...mama minta kita makan malam bareng ".demikian bunyi pesan yang sonya kirim untuk arka .

" y".balas arka singkat .
Kemudian arka pun melajukan mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut .

********

Niken baru saja selesai memasak di dapur ,hari ini dia ingin memasak sendiri ,meski sebelumnya bi tuti melarangnya .

"Enggak apa apa bi ,niken ingin memasak hari ini " ucap niken ketika bi tuti melarangnya memasak .

"Tapi bibi bantuin ya ," tawar bi tuti kemudian .

yang di jawab anggukan kepala senang oleh niken .

Bi tuti hanya geleng geleng kepala melihat niken yang sangat antusias memasak .

"Mungkin bawaan bayi perempuan kali ya ,non niken jadi suka di dapur " pikir bi tuti sambil mengupas kentang .

Setengah jam kemudian masakan niken pun siap di meja makan .
Sop daging ,sambel trasi sama perkedel kentang sudah siap di santap .

"Minum dulu non " ucap bi tuti menyodorkan teh chammomile pada niken .
"Terimakasih bi ".

" niken mau mandi dulu bi ,habis itu kita makan bareng ya !".ucap niken sebelum melangkah masuk ke dalam kamarnya .

"Iya non ".

********
Arka dan sonya sedang menemani orang tua mereka makan malam di sebuah restaurant ,selain itu kedua orang tua sonya baru saja datang dari jerman ,itulah kenapa arka dan sonya serta kedua orang tua arka menyambut mertua dan besan mereka .

" hallo ...apa kabar djenG ".sapa mama arka dan mama sonya bersamaan .

" baik djeng .."sahut keduanya ,kemudian duduk di kursi yang telah di sediakan .

Sambil menikmati makan malam mereka pun terlibat dalam obrolan yang hangat .

"Ohya sonya bagaimana apa kamu sudah mulai ada tanda tanda kehamilan ?" tanya mama sonya menatap kearah putrinya .

Sonya tak dapat menjawab .
"Bagaimana mau hamil sementara albi saja jarang menyentuhku " jerit sonya dalam hati .

"Kalian harus sering sering melakukannya ,pernikahan kalian sudah enam bulan lho !" sahut mama arka menekan kata enam bulan sambil menatap tajam kearah arka .

"Sudah ...sudah mungkin mereka masih belum di kasih rezeki " ucap papa arka menengahi.

*******

Rizal mengetuk pintu rumah bercat putih tersebut .
Ceklek .

Sebuah senyum rizal tampilkan saat melihat bi tuti membukakan pintu untuknya .

"Lho ...".ucap bi tuti terkejut saat melihat rizal pemyda yang mengantarkan majikannya beberapa hari yang lalu dari periksa kandungan .

" ada siapa bi ?"tanya niken sambil beranjak dari tempat duduknya .

"Lho ..mas rizal kok bisa tau rumah niken di sini ?" tanya niken .

"Ken ,,,sebenarnya apa yang terjadi ?" tanya rizal to the point.

Niken menelan ludah.

"Maksud mas rizal ?".

" beberapa waktu yang lalu sebelum aku bertemu kamu dari periksa kandungan  aku sudah bertemu arka sebelumnya ".

Jeda sejenak
Niken hanya bisa diam menunggu lanjutan kalimat dari rizal .

" arka sudah menceritakan semuanya ,tapi ..aku juga ingin mendengar ceritanya dari kamu !"pinta rizal .

Menatap manik mata niken dengan tatapan memohon .

*********

Up ...

Maaf ..sering telat ..wattpadnta dari kemarin eror

DOA DI ATAS SAJADAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang