Kata Dilan dan kata Guntur.

1.3K 22 2
                                    

"Aku ngga setuju sama kata Dilan"

Tatapan Pelangi teralih, ia membenarkan letak kacamatanya yang merosot dan menaikan sedikit pandanganya dari novel yang dibaca, ke arah Guntur yang sedang memperhatikanya dari tadi.

"Yang mana?"

"Kalo Dilan jadi presiden, dia gak bakal bisa buat mencintai rakyatnya, karena dia cuma cinta sama Milea. Tapi menurutku, Dilan itu berlebihan."

Pelangi memukul bahu Guntur "Enak aja! Dilan itu sosweet tau!" balas Pelangi tidak terima.

Guntur meringis "Kamu tuh terlalu menjunjung tokoh fiksi deh. Buat apa suka sama tokoh fiksi kalo yang jelas jelas di depan mata aja udah ada?"

Pelangi terkekeh dan memutar bola matanya malas "Apaan sih? Kamu sama Dilan itu beda."

"Iya lah. Kan kalo Dilan itu milik Milea, tapi kalo Pelangi milik Guntur"

Pelangi tertawa saja mendengarnya.

"Kamu percaya ngga kalo aku bisa bikin kamu tertawa setelah ini?"

Pelangi mengerutkan keningnya lalu menggeleng lambat.

Guntur mendesah dan menampilkan wajah melasnya "Yahhh.. Gagal deh"

"Apanya?" tanya Pelangi bingung.

"Bikin kamu ketawanya"

"Ko gitu?"

"Kamu ngga percaya kalo aku bisa bikin kamu ketawa tadi." katanya cemberut.

"Emangnya kalo aku percaya, kamu mau buat apa?"

Guntur menampilkan senyum termanisnya kearah Pelangi
"Mau bilang ke semua orang, kalo Pelangi itu miliknya Guntur."

Pelangi mendengus tetapi tertawa kemudian. "Apaan sih? Jayus mulu"

"Ini beneran Pelangi. Masa bilang ke semua orang kalo Pelangi miliknya Dilan sih? Nanti kalo Milea cemburu gimana? Lagian aku ngga rela Pelanginya Guntur jadi Pelanginya Dilan"

Lagi, Pelangi terkekeh "Terserah deh" kata Pelangi. Ia menaikan novel yang dipegang di tanganya dan berniat menyelesaikan bacaanya, tapi Guntur menahan buku itu.

"Kenapa?" tanya Pelangi.

"Aku mau ngelanjutin tadi"

Pelangi mengerutkan keningnya "yang kamu ngga setuju sama kata Dilan?"

Guntur mengangguk, sementara Pelangi menutup novelnya dan menopang dagunya dengan satu tangan.

"Kalo kata Dilan kan begitu, tapi kalo kata Guntur sih ngga gitu."

"Emangnya kalo kata Guntur gimana?"

"Kalo aku sih bisa jadi presiden di Indonesia."

"Kenapa?"

"Aku bisa mencintai rakyat dan mencintai Pelangi" kata Guntur serius.

"Itu artinya, aku diduain dong?" tanya Pelangi pura pura cemberut.

Guntur menggeleng tegas "Eh? Ngga gitu."

"Kalo aku bisa mencintai rakyat dan bertanggung jawab ke rakyat yang banyaknya melebihi seratus ribu orang, itu artinya aku juga bisa bertanggung jawab dan mencintai satu orang yang namanya Pelangi"

Pelangi menaikan satu alisnya keatas tanda bahwa dia tidak puas dengan perkataan Guntur. Guntur yang paham situasi pun tersenyum manis kearah Pelangi.

"Tenang aja. Aku tetep cinta sama Pelangi dengan tulus ko, walaupun banyak orang yang harus aku cintai"

"Kalo gitu, kamu ngga tulus dong mencintai rakyatnya?"

"Ngga gitu lah. Seudzon mulu nih si Pelangi." kata Guntur cemberut, Pelangi terkekeh dan menunggu lanjutan dari pernyataan Guntur.

"Kalo Guntur mencintai dan bertanggung jawab sama Pelangi, itu karena Pelangi spesial. Tapi kalo Guntur mencintai dan bertanggung jawab ke rakyat, itu karena sebuah keharusan yang Guntur lakuin. Dan dengan sama sama tulus tentunya."

Senyum Pelangi merekah, Guntur memang selalu punya cara yang spesial untuk membuat Pelangi ingat dan rindu Guntur jika mereka sedang tidak bertemu.

Guntur memang bukan tokoh fiksi yang diidolakan bagi Pelangi. Tapi Guntur adalah tokoh fiksi yang selalu membuat orang orang kagum dengan berbagai tingkahnya.

Tentang Aku Dan RasakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang