1.

252 21 6
                                    

Author PoV

Alarm berbunyi kring kring kringgg!

Pagi ini Yasna bangun dari tidurnya, kemudian ia membersihkan tempat tidurnya lalu ia segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. setelah bersiap-siap, ia segera turun kebawah untuk sarapan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

"Selamat pagi"

"Selamat pagi kembali sayang" ucap orang tua Yasna.

"Oh iya Abang kemana Ma?"

"Abangmu udah berangkat duluan tadi sayang"

"Loh kok tumben Abang duluan? terus aku berangkat sama siapa?"

"Berangkat sama Papa aja yaa"

"Oke pa"

"Berhenti dulu ngobrol nya yaa, kita sarapan dulu" 

"Iya Mama cantik"

"Aku sama Papa udah selesai Ma sarapannya, kalo gitu aku berangkat ke sekolah dulu ya, Ma"

"Hati-hati di jalan ya, Nak"

"Siap Ma"





Setelah itu Yasna salam, dan mengecup tangan mama nya.

"Assalamu'alaikum Ma"

"Wa'alaikumsalam sayang"






Di Sekolah

"Kita udah sampai sayang"

"Yaudah Pa, aku turun dulu ya"

"Semangat untuk hari ini sayang"

"Siap boss" jawab Yasna dengan tangan hormat di ujung kepala.

"Dadah Pa, Assalamu'alaikum" mengecup tangan Papa.

"Wa'alaikumsalam yas"





Yasna keluar dan turun dari mobil nya, cuaca sangat indah dan mendukung sekali untuk melaksanakan upacara berbanding terbalik dengan Yasna justru ia tidak terlalu suka dengan kegiatan upacara, karena ia harus berlama-lama berada di lapangan dan membuat tubuh diri nya menjadi panas karena sinar matahari yang menyengat di kepala dan kulit nya.



Kelas Yasna berada di lantai 3, ia menjadi malas karena melewati tangga yang penuh dan ramai orang-orang yang lewat berlalu lalang. Ia pun memotong jalan, ia melewati kantin sekolah terlebih dahulu dan melewati beberapa batas lantai dan tembok untuk bisa dirinya  mencapai di atas lantai 3 tersebut.

Di Kantin Sekolah

Yasna berjalan melewati kantin dengan pelan-pelan untuk berjaga-jaga agar tidak menabrak orang lain, tapi yang ia lakukan itu justru salah.
Ada seseorang laki-laki yang tidak sengaja menumpahkan air minum nya ke seragam yang ia kenakan begitupun rambut Yasna.

"Eh lo kalo jalan liat-liat dong!" bentak Yasna.

"Lah maaf gak sengaja" kata laki-laki itu.

"Jelas-jelas lo numpahin air itu ke gue, liat nih seragam sama rambut gue jadi basah tuh kan!" Yasna berdecak sebal.

"Bodo amat, udah ah gue tinggal dulu byeee"
"Dih dasar cowok gak ada tanggung jawab nya banget sih lo!!"

Yasna kembali melanjutkan perjalanan menuju kelas nya, ia tak peduli jika orang lain sedang memandang ke arah dirinya, karena pagi ini tidak ada hujan tetapi mengapa Yasna agak kuyup seperti itu?

Seperti itulah persepsi Yasna tentang orang-orang tersebut.



Di Kelas

"Loh baju lo kenapa basah gitu yas?" kata Amel, teman sebangku Yasna.

"Iya nih gara-gara tadi ada cowok yang numpahin air nya ke baju gue, mana dia gak mau tanggung jawab lagi kan sebel gue" Yasna menjelaskan apa yang terjadi dari kejadian tadi.

"Ayo kita ke toilet, gue bantu ngeringin baju lo itu, mumpung upacara masih lumayan lama"

"Yaudah deh gue mau ngambil tissue dulu sebentar"

"Udah? Ayo yass"

"Iyaaaa"










-

Di dalam toilet

"Duh Mel, gue takut gak kering dah ini baju gue manaan sebentar lagi upacara" Yasna cemas.

"Iya sih tapi gapapa udah masih ketutupan almamater, yang penting rambut lo dulu itu keringin"

"Duh semoga aja dah keringnya cepet"

"Aamiin Yas"





Beberapa menit kemudian

"Akhirnya udah kelar juga rambut gue, baju gue lumayan kering dah daripada yang tadi"

"Udah kan? kita ke lapangan aja langsung, palingan murid yang lain udah di lapangan juga"

"Yaudah yuk, btw thanks udah bantuin gue" Yasna merangkul pundak Amel.

"Iyaa sama-sama Yasna, yuk"


Di Lapangan Upacara

"Baris yang rapi yaa anak-anak ku" instruksi dari guru.



Yasna dan yang lainnya pun baris dengan rapi dan benar, agar upacara bisa segera dimulai. Setelah beberapa saat, arah pandangan mata Yasna tertuju kepada seseorang laki-laki yang ada di sebelahnya.











"Lo lagi lo lagi!"




















Yeay part 1 selesai✨
Gak terasa udah 596 kata aja hehe♥









To be continue?

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang