"Rio Ardian! Yasna Athifa! Habis darimana kamu?!"
"Aduh mampus gue!!!" Yasna dan Rio panik.
"Anu itu-- eh engga Bu kita engga darimana-mana" ucap Rio seraya menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal.
"Iya Bu kita engga darimana-mana kok" jawab Yasna meyakinkan.
"Alasan saja kalian berdua! Kalian Ibu hukum, sudah sana bersihkan gudang dan toilet cepatt!" perintah Ibu guru.
----------------------------------
"Aduh gara-gara lo nih, kita jadi di hukum" ujar Yasna marah.
"Tapi akhirnya lo ngikut juga kan?" balas Rio dingin.
"Ah tau ahh!" Yasna berjalan dengan langkah lebar segera meninggalkan Rio yang masih tertinggal dibelakang.
"Tuh kan tuh! Emang dasar cewek selalu bener terus"
"Rio, buruan ayo lama banget jalannya" seru Yasna.
"Iyeeee"
"Mana kunci gudangnya?" tanya Yasna.
"Loh kok lo nanya sama gue sih? Emangnya punya gue"
"Terus gimana mau buka nih pintu gudang kalo gak ada kuncinya"
"Bentar tunggu sini, gue minta ke Pak Ujang dulu"
"Tunggu, gue ikut" Yasna dengan cepat meraih tangan Rio yang kekar dengan tujuan untuk memberhentikannya.
"Ehem segala pegang-pegang atuh si eneng yaaa" jawab Rio.
"Yeeee reflek gue, GR banget jadi cowok" Yasna melepaskan tangan Rio.
"Hahaha canda neng, udah ayo buruan ntar kelamaan"
"Nah itu Pak Ujang!!!"
"Mana sih elah"
"Itu tuh!" Yasna menunjuk ke arah dimana tempat Pak Ujang berada dengan jari telunjuknya.
"Udah ih ayooo" Yasna meraih lengan Rio agar berjalan bisa sejajar dengannya.
"Permisi Pak"
"Iya ada apa ya neng?" tanya Pak Ujang.
"Kita berdua mau minjem kunci gudangnya Pak, Bapak megang kunci gudang kan, Pak?"
"Oh kunci gudang, sebentar ya saya ambil dulu"
"Makasih Pak sebelumnya"
"Ini neng kuncinya, kalo boleh tau buat apa ya?" tanya Pak Ujang.
"Ini Pak, kita berdua lagi dihukum terus hukumannya itu disuruh bersihin gudang sama toilet, Pak"
"Ohh begitu, yaudah kalian berdua teh semangat yaa"
"Iyaa Pak terimakasih yaa" jawab Yasna dan Rio.
"Sama-sama"
"Kalo gitu, kita berdua pamit dulu Pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Romance"Kalau bukan untuk kamu, lalu harus ku bawa kemana perasaan ini untuk kulabuhkan?"