Selamat membaca semua😊
Yasna dan yang lainnya pun baris dengan rapi dan benar, agar upacara segera dimulai. Setelah beberapa saat, arah pandangan mata Yasna tertuju kepada seseorang laki-laki yang ada di sebelahnya.
"Lo lagi lo lagi!"
"Apaan sih lo segala teriak-teriak gak jelas"
"Kenapa sih gue harus ketemu sama lo lagi, dasar cowok ngeselin malah lari dari masalah! Liat nih baju gue masih basah gara-gara lo, tanggung jawab lo!" bentak Yasna.
"Itu DL"
"Iyaaa ah nanti gue tanggung jawab"
"Awas aje lo kabur!"
"Iyaa bawel!"
-
Di kelas
"Oh iya yas, gue lupa nanya sama lo tadi"
"Nanya apaan?"
"Tadi baju lo basah gara-gara apaan?"
"Ada cowok yang nabrak gue dikantin"
"Loh kok bisa? Lo jalannya gak liat-liat dulu kali" kata Amel, teman sebangku Yasna
"Ah gak tau persis gue gimana-gimananya, intinya gue masih kesel sama tuh cowok"
"Tuh lo aja gak tau gimana kejadiannya, masa iya nuduh orang sembarangan aja? ish. Btw cowoknya siapa tuh?"
"Gue juga gak tau, gue juga gak pernah liat dia sih sebelumnya baru tadi doang"
"Ciri-cirinya?" tanya Amel dengan tatapan yang mengintimidasi.
Tidak lama kemudian ada seorang guru yang datang ke kelas secara tiba-tiba bersama anak murid baru
"Mohon perhatiannya sebentar ya anak-anak, kita kedatangan teman baru. Nak, silahkan perkenalkan dirimu"
"Hai nama gue, Rio Ardian, gue sebelumnya home schooling, btw salam kenal ya"
"Baik anak-anak, apakah ada yang ingin bertanya?"
Banyak murid perempuan yang ingin bertanya tentang Rio, terutama perempuan.
"Saya bu"
"Bu, aku mau nanya"
"Saya bu, saya duluannnn"
"Nah iya kamu, mau nanya apa?"
"Rio, nomer Whatsapp lo berapa?"
"Weh modus lo woy" teriak murid lainnya.
"Eh Rio, rumah lo dimana?"
"Etdah udah ngegas aja mba" ujar seorang murid laki-laki.
"Yeh sirik aje mas nya"
"Sudah anak-anak pertanyaannya simpan dulu nanti ya saat istirahat"
"Baik bu" murid-murid pun menganggukkan kepala setuju.
Sedangkan Amel, menyadari kalau Yasna tidak sedang benar-benar memperhatikan ke arah guru yang berada di depan kelas, ia justru sedang melamun. Entah hal apa yang dilamunkannya.
"Woy yas diem aje lo"
"Eh ada apa mel?" tersadar dari lamunannya.
"Liat deh ada anak baru tuh" ucap Amel sambil menunjuk dengan jari ke arah depan kelas.
"Loh itu kan cowok yang nabrak gue dikantin tadi pagi, itu Mel cowok yang gue maksud"
"Oh itu, tapi gue sih gapapa kalo dia misalnya dia yang basahin baju gue, toh dia ganteng juga ya" Amel terpesona.
"Cowok gitu dibilang ganteng, Justin Bieber tuh baru ganteng"
"Gak boleh ngomong gitu lo, ntar juga lo bakalan demen ama tuh cowok" goda Amel.
"Gak, gak bakal"
"Liat aja nanti"
"Oke"
"Nak Rio, kamu sekarang boleh duduk di bangku kosong itu yaa, disebelah Rafi" sambil menunjuk ke arah bangku tersebut.
"Terima kasih bu" Ucap Rio sambil berjalan ke arah bangku yang ditunjuk oleh ibu guru.
"Sama-sama nak"
"Baiklah anak-anak sekarang silahkan buka buku paket biologi kalian hal.114"
"Ngapain sih tuh orang sekelas sama gue, manaan duduk dibelakang gue. Hadeuh neraka dunia bener dah" Yasna berdecak sebal *kata Yasna dalam hati*
"Lo kenapa yas? Cakcek-cakcek aja"
"Gapapa kok Mel, tuh cogan lo duduk dibelakang kita"
"Surga duniawi, ini baru rejeki anak solehah"
"Iyaa, bagi lo surga, bagi gue neraka" Yasna mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Terserah lo aja deh mel" sambil melirik sekilas ke arah Rio.
"Lah kok gue bisa sekelas sih ama tuh cewek rese tadi pagi, bakalan ancur dah hari-hari gue disini tiap harinya kalo ketemu dia terus"
*sebal Rio dalam hati.
-
Bersambung...
Segini dulu ya, lanjut besok lagi see you♥
Jangan lupa di vote yaa💙 hargai penulisnya hehe
*cek video di mulmed yaa*
To be continue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Romance"Kalau bukan untuk kamu, lalu harus ku bawa kemana perasaan ini untuk kulabuhkan?"