Soulmate

3.

Happy reading💗

"Eh yas gue udah dijemput, Lo mau gue temenin gak sampe di jemput?"

"Gak usah Mel, udah sana"

"Bener nih? Yaudah gue duluan ya yas, hati-hati lo nanti dijalan, dadah" kata Amel sambil melambaikan tangan ke udara.

"Lo juga Mel, dadahh see you" membalas lambaian tangan Amel.

Hari semakin sore, tetapi belum ada tanda-tanda kedatangan Abang Yasna hadir untuk menjemput dirinya. Ia pun duduk dikursi yang ada di pos satpam sambil menunggu kakaknya.

"Duh si abang lama banget jemput nya" kata Yasna dalam hati.

"Gue telepon aja ah"

Ponsel Yasna berdering ada Panggilan masuk.

"Panjang umur banget nih orang, baru pengen gue telepon" batin Yasna.

"Halo bang, lo dimana? Jemput gue"

"Gue masih di kampus dek belom selesai kelasnya, lo pulang sendiri aja bisa kan?" kata Abang Yasna.

"Yah bang, lo bilang kek daritadi kalo gak bisa jemput gue. Gue kan udah nunggu dari tadi" Yasna berdecak geram.

"Iyaa maaf ya Adikku sayang, nanti pas pulang gue beliin bunga mawar putih deh kesukaan lo, udah dulu yaaa jangan ngambek lagi nanti cantiknya ilang"

"Iye iye ah, emang dah bisaan aja kalo ngebujuk adek tercinta" kata Yasna sambil mematikan sambungan telepon.

Kalau berhubungan dengan mawar putih, yaa Yasna memang tidak bisa menolak, Karena itu bunga favorit nya.

"Kalo begini gue pulang nya gimana ya?" tanya dalam hati

"Sekolah udah sepi pula"

"Gue naik angkot aja deh, jalan kaki dulu tapi, Gapapa dah yang penting gue bisa sampe rumah"

Di Perempatan Jalan

"Daritadi angkot penuh terus dah"

"Ayo dong semoga angkot yang setelah ini ada lapak buat gue duduk, pleaseee" doa dan harap Yasna.

"Emang belom jodoh kali ya buat gue naik angkot, daritadi angkot penuh semua" berjalan ke arah tempat duduk di dekat warung.

Kemudian, ada seorang laki-laki yang berjalan mendekat ke arah Yasna, Yasna yang sadar akan kedatangan orang itu segera menegakkan kepala nya.

"Belom pulang?" tanya cowok itu, Rio.

"Lo? Kenapa disini?" Yasna heran.

"Mau pulang?" tegas Rio.

Yasna pun kemudian menganggukkan kepala pertanda setuju.

"Gue anterin, ayo" ajak Rio.

"Serius?" tanya Yasna memastikan.

"Naik"

"Nih cowok dingin banget sih sifatnya" batin Yasna sambil menaiki motor Rio.

"Tunjukin jalan rumah lo dimana"

"Iyaaa, lurus aja terus"

"Baju lo udah kering kan?"

"Udah lah, ya kali belom kering udah daritadi"

"Bagus deh, maaf ya kejadian tadi gue gak sengaja"

"Hmm iyaa gapapa udah"

"Lewat mana lagi ini?"

"Depan itu belok kiri yaa" ucap Yasna sambil menunjuk ke arah jalan.

"Oke"

"Duh kok gue deg-degan gini yaa?" ucap dalam hati. Seketika jantung Yasna disaat itu menjadi berdegup kencang entah apa penyebabnya.

"Itu rumah gue Yo, berhenti disini aja"

"Gak usah tanggung, sekalian aja ya kali gue nurunin anak orang disini" kembali melajukan perjalanannya.

"Udah sampe" kata Rio.

Yasna perlahan-lahan turun dari motor Rio, Rio yang peka dan sadar apa yang dimaksud Yasna, ia segera membantu Yasna yang agak kesulitan untuk turun dari motornya tersebut.

"Makasih yaa Rio"
"Sama-sama"
"Lo mau masuk kedalem dulu gak?"
Rio menggeleng pelan, "Kapan-kapan aja ya, udah sore soalnya. Gue balik dulu ya"
"Yaudah, kalo gitu lo hati-hati dijalan yaa"
"Siap"

Setelah mengantar Yasna ke rumahnya, Rio segera bergegas  untuk kembali pulang ke rumah.
Dari penglihatan Yasna, yang sedang memperhatikan Rio pulang, semakin jauh dan hilang dari arah pandangannya. Yasna pun membuka pagar rumahnya dan segera masuk ke dalam.

Tidak disadari, Ibu nya dari tadi sedang memperhatikan putri perempuannya yang diantar pulang oleh laki-laki, mengintip melalui celah jendela.

"Assalamu'alaikum" ucap Yasna sambil menyalami tangan ibu nya.

"Wa'alaikumsalam Yasna, hayo tadi kamu abis dianterin sama siapa?" pertanyaan yang langsung dilontarkan kepada Yasna tanpa ba-bi-bu.

"Ohh itu, cuma temen kok bu"

"Ganteng yaa temen kamu" Ibu terkagum.

"Iyaa bu ganteng kok, aku juga sadar akan hal itu"

-
Bersambung✨
Jangan lupa tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian yaa💗
Dan jangan lupa vote nya hehehe💗

Terima kasih☀