Krriiinnggg..
Kringgggg...
Alarm di depan kelas kami berdering kencang, menandakan Jam Pelajaran pertama dimulai, Meja anak anak lain yang semulanya berupa meja kayu kokoh dengan komputer diatasanya berganti, menjadi meja yang terbuat dari keramik keras dan mengkilap yang kosong dibagian atasnya, siap dengan tab sekolah masing masing yang sudah muncul dengan sendiri nya saat menekan tombol hijau di ujung meja, Aku menutup buku novelku yang tadi kubaca sambil memperhatikan anak anak lain dan menggeleng pelan,
Rutinitas lama memang susah dihilangkan.
Bruakk..
Pintu kelas yang tadinya menutup rapat terbuka lagi dengan lebar, memperlihatkan Dua anak perempuan yang masuk dengan santai sambil dada dada ke Arah anak anak lain, Termasuk aku,
Salah satunya berambut coklat campur hitam yang sekarang duduk didepanku, kemudian berbalik kebelakang, menatapku sambil menyengir lebar seperti hari hari lainnya,
Satunya lagi duduk di bangku samping kananku sambil membuka Buku Novel dan sesekali berdecak tak suka jika anak anak yang lain ricuh, Meskipun mereka berdua kembar, Namun sangat berbeda, Si dingin berambut Coklat campur biru donker yang hobinya memberi tatapan datar pada orang lain itu namanya Seyna, Tapi lebih suka dipanggil Seyn.
Sedangkan kembarannya yang Sangat sangat ceria melebihi kadar wajar ini namanya Siena, Jangan samakan dengan Kakaknya --walau hanya selang beberapa menit-- Jika kakaknya lebih suka dipanggil dengan Seyn, Bukan berarti adiknya ini suka dipanggil Sien.
Siena selalu menggeleng tegas dan menolak mentah mentah jika ada yang memanggilnya Sien Meskipun tidak sengaja
"Jika aku kalian panggil Sien, Maka kalian menyamakanku dengan kakakku yang dingin ini, Dan asal kalian tahu, Aku tidak ingin kehilangan Sisi feminim dinamaku seperti kakakku yang sama sekali tidak feminim ini." Ucapnya jika ada yang bertanya kenapa dia tidak mempersingkat nama panggilannya seperti Seyn, Itu akan lebih mudah jika tergesa gesa, Dan alasan itu tadilah yang selalu keluar dari mulut Siena
Kelas yang tadinya Ricuh kembali tenang saat samar terdengar derapan kaki beberapa meter didepan, Siena yang mulanya Sedang asyik berceloteh cerita tentang dia yang telat gara gara Seyn padaku harus kembali menghadap kedepan, menunggu Guru jam Pertama kali Datang
Guru Killer
Begitulah anak anak menyebutnya, Bahkan ada yang menyebut Pak Suhar sebagai generasi penyihir jahat terakhir yang masih berevolusi dibumi ini, Konyol. Benar benar konyol. Bagaimana bisa Aku dimasukkan ke kelas seaneh ini?
Pak Suhar masuk ke kelas, kemudian duduk di bangkunya, Menekan tombol kuning di meja yang memunculkan tabel hasil ulangan Matematika kami minggu lalu di Tab kami masing masing, Seketika itu juga kelas dipenuhi dengan ekspresi anak anak, Ada yang senang ada juga yang menghela nafas kecewa, Aku menghembuskan nafas lega saat Tabel nilaku menunjukkan A, itu berarti nilaku bagus dan memenuhi kriteria minimal
Seyn yang ada di sampingku tersenyum samar sambil menghembuskan nafas pelan, Kemudian menatap kearahku dan mengangguk pelan, Siena pun melakukan hal yang sama, Bahkan dia sampai menunjukkan padaku Tab nya yang juga menunjukkan Nilai A
Brak.
Pintu terbuka, Seorang anak laki laki terlihat masuk dengan ngos ngosan Dan penampilan yang sangat berantakan, Seragam setengah dimasukkan setengahnya tidak, Rambutnya basah tapi terlihat seperti tak disisir, kedua matanya merah dan dasi biru berlogo OSIS nya yang bahkan sudah tak terbentuk
Pak Suhar geleng geleng sambil menatap Dev jengah, Bintang kelas yang satu ini sangat sangat memprihatinkan, Bagaimana tidak, Dia sudah sering telat masuk kelas, Bahkan hampir setiap hari dia telat dengan penampilan yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
FantasiaFantasi & (minor)Romance -------------------------------------------- Seharusnya, Tahun ini adalah tahun yang akan bersejarah bagi kami karena tinggal beberapa bulan lagi kami akan menjalankan Ujian Nasional Tapi secara tiba tiba, layaknya disihir...