Chapter 6

55 7 1
                                    

"Terakhir kamu liat dia dimana Siena?" Tanyaku tanpa menoleh ke arah Siena, tapi memperhatikan tempat tempat sepi atau lebih tepatnya tenang di Area belakang sekolah, yang biasanya menjadi tempat favorit bagi Seyn, taman misalnya, Tapi saat kami kesana, nihil, tidak ada satupun siswa disana, Hanya ada guru yang berlalu lalang

Siena menggeleng, Aku bisa tahu saat aku sengaja meliriknya

"Ehh, uhmm.. Nggak tahu, Ak.. Aku lupa, Beneran Nav, Aku lupa, Duh gimana nih, Kalau Seyn kenapa napa gimana?"

Siena meracau tak jelas, bukannya menjawab, Malah tambah membuatku bingung, jalannya juga sudah tertinggal beberapa langkah dariku, Aku menghembuskan nafas pelan, Berhenti, dan membalikkan badan ke Arah Siena

"Astaga Siena.. Kalau kamu nggak bisa tenang, Seyn nggak bakalan ketemu, Kamu tarik napas, Buang pelan pelan, Tenang, Inget inget lagi, Terakhir kamu liat Seyn dimana?" Ucapku memberi penekanan, Siena menatapku sambil gugup, bingung, Aishh, entahlah, Aku juga tidak tahu

Yang aku tahu, Wajah Siena sekarang pucat, Kakinya tak bisa berhenti untuk gemetar, Bahkan di pelipisnya juga sudah muncul butiran butiran keringat yang kuyakini adalah keringat dingin

Aku menatap Siena yang tengah menetralkan nafasnya beberapa kali dengan tatapan datar, kemudian tersenyum kecil

"Hufftt.. Oya!" Siena mengacungkan tangannya, Wajahnya sudah terlihat lebih cerah, tenang, tidak seperti tadi

"Aku inget, Aku inget, terakhir dia bilang ke Aku mau ke kamar mandi, udah sekitar 15 menitan, Tapi sampai sekarang dia belum balik."

Aku mengangguk, kemudian menarik tangan Siena lebih erat, Aku juga mempercepat langkahku, menelisir tempat tempat atau ruangan yang memungkinkan Seyn ada disana dengan ekor mataku saat memasuki Area Tengah

"Kita cek ke kamar mandi, Kamu bagian Kanan, Aku bagian kiri, Kalau udah ketemu, Panggil aku dulu, secepatnya, Oke!"

Ucapku setibanya kami di Bagian depan kamar mandi Perempuan yang tidak jauh dari Taman In door yang terletak di Area Ruang Tengah

Siena mengangguk, kemudian masuk ke dalam sayap kiri ruangan luas nan panjang yang berisi beberapa kamar mandi, Aku juga melakukan hal yang sama, memasuki Kamar mandi perempuan bagian kanan dan mau tidak mau harus mengecek satu persatu belasan kamar mandi yang ada disini, Meneriaki nama Seyn dan meminta maaf dengan segera saat menggedor pintu kamar mandi yang tertutup kemudian keluar anak perempuan dengan tampang kesal karena ulahku

Aku berdiri di tengah tengah ruangan, Kemudian kembali menatap satu satu kamar mandi sambil meneriaki nama Seyna

"Seyn! Seynaa?! Seynn? Di sana? Nggak ada, bukan bukan, Di sampingnya, Nggak ada juga."

"To..long, Siapapun yang ada diluar, Buka pintunya."

Aku yang mulanya hampir keluar menemui Siena langsung berhenti melangkahkan kaki saat mendengar suara Seyn, Meskipun Suaranya sangat lirih, tapi aku yakin itu suara Seyn, Sangat sangat yakin

Aku kembali berlari ke arah kamar mandi yang paling ujung, Memanggil nama Seyn dan berpindah ke kamar mandi lainnya setelah tidak menerima jawaban

Aku menghela nafas Lelah sambil menatap pintu kamar mandi di depanku, Ini kamar mandi bagian tengah, Kamar mandi kelima setelah aku mengecek kamar mandi yang lainnya saat proses pencarian tahap ke dua, Aku menatap pintu kamar mandi di depanku sambil mengangguk yakin, kemudian Mengetuk pintunya

"Seyn! Seyna? Kau didalam? Ini kau kan?"

Ucapku setengah berteriak, selang beberapa detik, Ada Suara seseorang tengah terbatuk batuk sebelum mengeluarkan suaranya

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang