Chapter 9

64 8 3
                                    

Bruk.

"Auww!!"

Pendaratan yang sangat sangat tidak mulus ini benar benar membuat badanku sakit semua, apalagi yang aku tabrak adalah besi, Aku sama sekali tidak tahu kalau ada jalan buntu disini, Karena penerangan disini benar benar minim bahkan mendekati tidak ada

Dan, karena aku juga yang belum pernah melewati Jalur sebagus ini, sama sekali

"Kau tidak apa apa Nav?" Suara Seyn Yang tepat ada disampingku membuatku terkejut setengah mati, Aku mendongak dan menganggukkan kepalaku kecil, kemudian segera berdiri

"Kita sudah sampai?" Tanyaku setelah berdiri dengan sempurna sambil memperhatikan Dev dan Louis yang tengah berdiri mengelilingi Saluran Pengiriman Barang yang menjadi sedikit Terang, entah darimana sumber cahayanya

"Apa menurutmu begitu, salurannya buntu, Apa kita tadi salah masuk?"

Siena yang masih duduk di Bawah bertanya kepada ku sambil menatap sekelilingnya cemas

"Kalau buntu, darimana bisa mengirim barang dari satu rumah ke rumah yang lainnya." Ucap Dev tiba tiba sambil memutar badannya menghadap ke arah kami, Aku menghembuskan nafas panjang sebelum membantu Siena yang ada di bawah sebelah kananku untuk berdiri

"Kurasa kita harus menunggu."

Louis menginstruksi, Tatapannya tidak luput dari dinding dinding besi Yang ada disekitarnya, sesekali ia berjalan ke sana kemari kemudian Mengangguk kecil dan akhirnya menghadap ke arah kami

"Salurannya bekerja secara otomatis, tinggal tunggu sekitar 15 detik lagi,"

Kami Mengangguk kecil secara hampir bersamaan

"Oiya Nav, Kamu udah bawa SLS nya?" tanya Louis yang membuatku lagi lagi menoleh ke arahnya secara spontan

Aku mengangguk, lalu mengeluarkan SLS dari saku celanaku dan menunjukkannnya kepada yang lain

Bentuknya seperti tab biasa, tapi ukurannya kecil, hanya sekitar 12 x 12 cm, SLS berbentuk tipis dan ringan saat dibawa, di layarnya juga terdapat sinyal berupa radar berwarna kehijauan seperti SouRespt , dan terdapat titik titik merah dan kuning kecil di sekitarnya

"Alat Apa ini? Aku tidak pernah melihat benda seperti ini sebelumnya." Dev menyela, Aku menghembuskan nafas kesal sambil memutar bola mataku malas

"Ini SLS, Showing Location System, Fungsinya sama seperti GPS sebenarnya, tapi bedanya, SLS bisa menunjukkan lokasi Sekelompok masyarakat yang terikat dengan Alat ini." Jelasku panjang lebar, Dev, Louis, Seyn dan Siena mengangguk angguk paham

"Titik titik ini, adalah letak masyarakat yang sudah Ayah akses dengan SLS yang dibawa Ayah, Sedangkan titik biru yang letaknya di paling bawah dan kecil ini, ini adalah kita, Itu menunjukkan kalau jarak kita dengan masyarakat masih terlalu jauh." Sambungku, dan Lagi lagi, mereka semua hanya merespon dengan anggukan, Sama sekali tak berpendapat ataupun berkomentar, Dev juga diam, Mungkin si Jenius yang satu Ini benar benar tidak tahu menahu tentang alat yang tengah kubawa

"Pintunya terbuka, 5 detik dari sekarang, Merapat ke dinding!" Seruan Louis yang sangat tiba tiba dan mengejutkan itu berhasil membuat kami semua kecuali Louis sendiri tentunya Saling menatap satu sama lain

Kami langsung berlarian menuju ke Dinding Lorong saluran setelah merasakan getaran yang cukup keras dari beberapa meter disamping, Jika itu seperti apa yang dikatakan Louis, Pintunya terbuka, Maka itu adalah keberuntungan bagi kami, karena kami tidak akan berlama lama disini dan tidak takut kehabisan oksigen

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang