Chapter 5

49 7 0
                                    

"Lintasan satu!"

"Sevrillia Neysilla!"

"Lintasan kedua!"

"Navya Chindra Leona!"

"Lintasan ketiga!"

"Maytsa Fierlia Christin!"

Penilaian dimulai, Aku berdiri, Kemudian menatap ke Arah Seyn, Siena, dan Louis yang tengah memberiku semangat, mengepalkan tangan mereka ke udara sebelum mengacungkan jempol ke arahku, aku tersenyum, kemudian mengangguk kecil

"Navya!"

Tanganku dicekal oleh Dev, Aku menengok ke arahnya yang tengah memasang ekspresi horror sambil melotot, Terkejut, sesekali Dev Mengerjapkan kedua matanya sambil menggigit bibir bagian bawahnya

"Gak usah kesana oke?"

Ucap Dev dengan entengnya, Aku mendelik sambil menautkan kedua alisku, Nggak usah ke sana? Ke lintasan? Nggak usah ikutan penilaian gitu maksdunya? Ni anak ngapain lagi sih

"Kamu kenapa Dev? Kerasukan setan dari mana? Ini penilaian, Oke! kalau aku nggak ikut, nanti Aku nggak bisa naik kelas." Ucapku keras sambil berusaha melepaskan genggaman tangan ku dari Dev, dan sialnya, tenagaku benar benar kurang banyak jika dibandingkan dengan Anak menyebalkan yang satu ini

Louis berdiri, Memicingkan mata kearah Dev sambil membantuku melepas cekalan Dev dari tanganku

"Udah deh turutin aja! Please! Kali ini aja, Cari alasan apa gitu, Sakit perut! Sakit Perut!" Dev berkata lagi namun kali ini diwajahnya sama sekali tidak tersirat kalau dia sedang bercanda,

Dev serius, Dia gugup, benar benar gugup malah, seluruh badannya gemataran, Bahkan kedua kakinya juga tak bisa diam dari tadi, Aku menatapnya aneh, begitu juga dengan Louis yang tengah mengangkat salah satu alisnya melihat Dev yang ada disampingnya seperti Orang kesetanan, Ouhh.. Please Dev, Aku yang bakal penilaian bukan kamu, kenapa malah kamu sih yamg gugup

"Nggak, Dev, kamu kenapa sih? Aneh tau nggak! aneh! Emang kenapa kalau aku ikut penilaian?" Ucapku emosi, Aku memandang Dev yang terdiam dan Pak Yoshep yang sudah berdiri siap di Ruang koordinasi bergantian, Menungguku setidaknya berlari kecil ke arahnya atau melambaikan tangan dan itu artinya aku mundur dalam penilaian, Dan aku akan mengambil opsi yang pertama saat ini juga, mengabaikan Dev dengan alasan yang sama sekali tak jelas

Aku berlari kecil menuju ke Lintasan, Atau lebih tepatnya ke Lapangan yang sudah terlebih dahulu diubah menjadi lintasan lari, Mengambil posisi di tengah -Karena lintasannya hanya tiga dan aku di lintasan kedua- kemudian menengok ke arah Maytsa dan Sevril yang tengah menatapku sambil tersenyum, saling memberikan semangat

"Bersedia!"

Suara Pak Yoshep menggema dari Ruang Koordinasi yang ada di tengah tengah turbin, Aku mengambil posisi siap sambil mengetukkan ujung sepatuku beberapa kali

"Siap!"

Dor!

Zzzzaaaaassssssss

"Aaaaaa!! Toloongg!!"

Aku menjerit sekeras kerasnya, Kakiku, entah mengapa kembali melakukan hal aneh seperti kemarin sore, Berlari cepat, Ini bukan lagi khayalan, Aku berani bertaruh, kakiku bahkan tak lagi merasa berlari, Ringan, rasanya bahkan seperti melayang di udara saking cepatnya, bahkan di samping kananku yang kebetulan terdapat tanda jalur menunjukkan tanda 100 m, Jadi, Aku sudah berlari 100 m, Dan itu hanya dalam satu detik?? Hah?! Aku masih bermimpi? Astaga, tolong aku! Aku benar benar membutuhkan pertolongan

Priiiiiiiittttt

Aku menutup kedua telingaku dan spontan juga menutup kedua mataku tepat setelah Peluit Pak Yoshep berbunyi keras dari Michrophone, Membuatku kehilangan keseimbangan dan

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang