(15)

401 66 8
                                    


GREP

Yoongi meluk gue, eum.. sebenernya bukan meluk, tapi ngejatuhin kepalanya ke pundak gue, jadi lebih tepatnya dia minta dipeluk. Gue ngerti, dia lagi butuh pelukan.

Gue bisa liat reaksi Jisoo dan Namjoon yang kaget karena bola mata mereka sama sama melebar.

Gue dengan kikuknya agak jinjit, ngelingkarin tangan gue di leher cowok berkulit pucat ini. Tanpa gue sangka, pelukan simpati gue dibalas Yoongi. Badan Yoongi agak ngebungkuk nyetarain tinggi badan gue, tangan kekarnya ngelingkar di pinggang gue, posisi kepala yang tadinya cuma nyender di pundak gue sekarang nemuin tempat yang lebih nyaman yaitu di ceruk leher gue.

Gue nyerah, gue kebawa suasana. Gue elus rambut Yoongi dan ngebisik di telinganya.

"Gwaenchana Yoongi-ah, gwaenchana.."
(Tak apa Yoongi, tak apa..)

Masih dengan Yoongi yang ada di pelukan gue, Namjoon ngomong tanpa suara, nyuruh gue buat ngajak Yoongi pulang.

Gue ngangguk kecil tanda setuju. Dan ngebisik lagi ke telinga Yoongi. "Gi, pulang ya?."

"Shireo." Kata Yoongi yang masih betah meluk gue.

"Mau ke rumah Eomma lo?" Tawar gue. Yoongi geleng geleng pelan.

Gue jadi bingung sendiri, Yoongi gamau lepasin pelukannya, malah makin erat, tapi tetep, manusia minim ekspresi ini gak nangis.

Jisoo dan Namjoon bener bener gak bisa ngapa ngapain, Namjoon mungkin tau kalau Yoongi itu tipikal kepala batu. Gue dengan bodohnya nyuruh mereka buat pergi duluan, ninggalin gue sama Yoongi disini.

"Min Yoongi." Gue agak ngedorong Yoongi, supaya dia ngelepasin pelukannya.

Yoongi mundur, nunduk,ngelepasin pelukannya dan gak berani natap gue.

"Gi.."

"Mau ke rumah gue?"

.

.

.

.

Akhirnya gue dan Yoongi disini, di taman belakang rumah gue. Eomma,Appa dan bang Myungsoo lagi gak ada dirumah, mereka semua sibuk sama urusan masing masing.

Gue dan Yoongi duduk di ayunan, ayunan kayu khusus untuk dua orang, dulu gue sama Bang Myungsoo sering duduk sampai ketiduran disini.

Yoongi belum ngomong sepatah katapun setelah sampai dirumah gue.
Tatapannya kosong, dan ini yang bikin gue khawatir.

"Gi.." panggil gue

"Yoongi." Senggol gue sedikit

Dia tetep diem

"Min Yoongii." Toyor gue ke kepalanya.

Yoongi nengok,natap gue "hm?" tanyanya

"Hanna orang baik, mungkin ini udah takdirnya, mungkin ini jalan terbaik buat Hanna, Gi.." kata gue sambil ngelus pundak Yoongi pelan.

Yoongi ngangguk, kembali nunduk habis itu senyum. Sayangnya yang gue liat bukan senyum lega, tapi senyum gusar.

"Besok temenin gue ke pemakaman Hanna ya Ji." Kata Yoongi

Yoongi bangkit dari duduknya "Gue pulang, besok gue jemput."

.

.

.

Sujeong side

Masih terbayang di benak gue kejadian tadi siang, sumpah, mungkin seminggu ini gue gabisa ngelupain itu.

Buat nenangin gue, Taehyung ngajak gue ke cafe, katanya itu cafe favorit nya, langganannya. Di motor, gue masih bisu, masih terguncang istilahnya kalau kata Jisoo.

Waktu gue ngelamun meluk Tae sambil mandangin jalan, ada motor yang mirip sama kepunyaan Taehyung, tapi warnanya hitam, ngelewatin kita. Gue kaget setelah liat cewek yang di bonceng di motor itu.

"Itu Jiae?"

Tae yang ngedenger apa yang gue omongin langsung ngebalik, nanggepin gue.

"Itu kayaknya motor si Suga deh."

"Yakin?" Tanya gue

Taehyung ngangguk

Gue sampai di cafe, namanya Bite's Cafe. Cafe nya bergaya monochrome dengan sedikit aksen kayu klasik. Taehyung ngegenggam tangan gue, ngebawa gue masuk dan duduk di dekat kaca. Taehyung natap gue habis itu ngeluarin senyun kotak khas nya.

"Eotte? Bagus kan?" Tanyanya.

"Hm, selera pacar gue jjang!" Kata gue semangat.

Taehyung natap gue lamat, dia senyum lagi, tapi kali ini tanpa gigi. Dia natap gue seakan tau kalau sekarang ini gue lagi nutupin sesuatu. Tangan Tae ngeraih pipi gue, ngelus pipi gue pelan.

"Masih kebayang bayang ya?" Tanyanya pelan.

Gue hanya ngangguk, natap dia balik, sebenernya gue tau kalau Taehyung tau tentang masalah ini. Ya, masalah bunuh diri ini. Gue bukan kepo, cuma karena gue salah satu saksi kejadian ini, gue mau gak mau ngerasa harus diberi penjelasan.

Mungkin Taehyung punya kemampuan ngebaca mata gue. Seolah olah tau kegusaran gue, dia nanya

"Mau gue ceritain kemungkinan penyebab Hanna bunuh diri?"















TBC

민윤ZY😘

If It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang