"Assalammualaikum Ibu" salam Riska dan Ara, ya Ara sudah mendapat izin untuk pulang dikarenakan kondisinya yang tidak stabil.
"Waalaikumsalam, Astaghfirullahhal'adzim, Nak Riska apa yang terjadi dengan Ara, mengapa Ara seperti ini??" tanya Ibu Ara yang khawatir akan kondisi Ara.
"Hmm.. Ara tadi disiram oleh air minum bu oleh Rosa" tutur Riska dengan nada rendah mencoba untuk sabar.
"Ya Allah nak.. Ya sudah ayo Ara, Riska masuk dulu, tidak sopan jika ada tamu tapi tidak disambut" ucap Ibu Ara.
"Ah Ibu, Riska kan sudah sering kesini, na'am(iya) bu" jawab Riska malu malu. Akhirnya Riska pun menceritakan perihal kejadian yang dialami Ara, Ibunyapun bingung sampai kapan anaknya akan terus seperti ini.
"Ara, Ibu ingin bicara denganmu. Ibu harap kamu bisa menerimanya nak" ucap sang Ibu terdengar lirih.
"Iya Ibu ada apa?" tanya Ara penasaran.
"Ayah dan Ibu sudah memutuskan kamu untuk memindahkan kamu ke Ponpes Nurul Mahdhor, agar kamu bisa berubah nak" tutur Ibu Ara dengan nada sedih.
"Apa?? Gak bu gak, Ara gak mau, Ara gak mau ke sana." belum selesai masalahnya dengan Rosa, ditambah lagi dengan masalah di rumah. Ia sangat tidak menginginkan kata-kata tersebut terucap oleh Ibu nya.
"Istighfar Ara.. Kamu tidak boleh membentak ibumu seperti itu" ucap Riska menenangkan Ara.
"Ara gak bisa jauh dari Ibu sama Ayah, kenapa gak Kak Nadzwa saja yang pergi ke Ponpes itu, kenapa harus Ara?!" ucap Ara dengan emosi penuh. Sungguh ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaannya setelah berpisah dengan keluarganya.
"Ara, Ibu semata-mata melakukan ini hanya demi kebaikanmu nak, tak ada maksud lain. Soal Kak Nadzwa, Kakakmu sudah masuk ke SMAN 3 Mulia, Jadi gak mungkin Kakakmu akan pindah sedangkan Kakakmu baru saja masuk ke sana." jelas sang Ibu.
-----------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum Hijrah
JugendliteraturMutiara Dayra Ningrum, wanita remaja yang lemah iman dan penakut menjadi wanita pemberani, tangguh, dan penyabar. Yang mencoba untuk kuat dan tabah melalui segala cobaan dan ejekan terhadap dirinya.