"Tapi Ibu" elak Ara."shhutt sudah Ara, tidak baik kamu menolak perintah dari Ibu, cobalah nanti kamu bicarakan lagi dengan Ibumu." sahut Riska berusaha menjelaskan kepada Ara agar Ara mau mengerti.
Allah...huakbar....
Suara adzan dhuhur berkumandang. Kini Ara masih bergulat dengan fikiran dan keputusannya untuk mengikuti perintah Ayah Ibunya atau tidak.
"Mba Ara, ayo sholat dulu, sudah masuk waktu adzan" . Dengan malas Ara bangun dari tempat tidurnya dan bergerak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
'Ya Allah, mengapa hamba seperti ini, hamba memang penakut, tetapi hamba tidak bisa jauh-jauh dari Ayah dan Ibu, apakah ini yang terbaik untuk hamba Ya Allah ' begitu doanya, tak terasa buliran air mata telah jatuh di pipinya.
"Mba, serahkan semua ini pada Allah, apapun yang akan terjadi nanti, Insya Allah itulah yang terbaik." Ara hanya bisa menganggukan kepalanya.
"Ara minta maaf ya Bu jika Ara sudah membuat Ibu sedih, Tapi setelah ini Ara akan mencoba mengubah perilaku Ara Ibu." ucap Ara dengan pilu.
"InsyaAllah Mba, Ibu doakan yang terbaik untuk Mba Ara dan anak anak Ibu".
Ara memiliki Kakak yang bernama Putri Nadzwa Ningrum yang sekarang sedang duduk dibangku kelas 10 dan Ara adalah anak kedua alias anak terakhir . Mereka hanya berempat saja dirumah, bersama Ayah, Ibu, Kak Nadzwa, dan Ara. Namun mereka lebih sering bertiga dikarenakan Ayah bekerja di salah satu kampus dan terkadang selalu pulang larut malam dikarenakan banyaknya data-data mahasiswa yang harus diurus di Kampus Biru, Bandar Lampung.
"Assalammualaikum.." salam Ayah.
"Waalaikumsalam.. Ayah? Tumben pulang cepat." tanya Ara sambil mencium tangan Ayahnya yang baru saja pulang dari kampus.
"Iya, Ayah sengaja tidak memberitahukan kepada Ibu, Kakak dan Mba Ara biar jadi surprise.." begitu canda Ayah.
-----------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum Hijrah
Ficção AdolescenteMutiara Dayra Ningrum, wanita remaja yang lemah iman dan penakut menjadi wanita pemberani, tangguh, dan penyabar. Yang mencoba untuk kuat dan tabah melalui segala cobaan dan ejekan terhadap dirinya.