09. Eps, four.

4K 799 46
                                    












Lagi-lagi, dan lagi, Lui dibikin emosi sama cowok sipit didepannya ini. Gimana nggak emosi sih, dari tadi diikutin mulu?

"Hadeh, lo jangan ikutin gue mulu ngapadah, buset," kata Lui sambil nengok ke cowok sipit disebelahnya ini. Bukan nya pergi, cowok ini malah ketawa nggak jelas gitu. "Lo kenapa sih kabur mulu bawaannya kalo sama gue? Gue nggak bakal ngapa-ngapain lo, cantik. Percaya deh, mana mungkin gue ngapa-ngapain cewek yang gue sayang?"

Lui nggak baper kok. Nggak. Nggak. Nggak. Nggak. NGGAK SALAH LAGI.

Lui pengen teriak, tapi malu lah ya, gila keles. Cowok ini malah ngeliatin Lui, tatapannya mematikan hnggggg. Gimana enggak baper?

"Lo, jauh jauh dari gue sono, sipit." Lui micingin matanya. Niatnya sih, biar keliatan serem. Tapi, cowok didepannya ini malah ketawa dan nangkup pipi Lui.

Lui kaget, dia reflek mundurin kepalanya.

"Lo lucu banget sih kalo marah? Jadi makin suka." Cowok ini ketawa lagi. Lui pengen baper, tapi kayanya nggak deh. Nggak boleh.

"Ayoo, ikut gue." cowok ini narik tangan Lui, maksa. Pergelangan tangan Lui jadi sakit kan.

"Aduh, HWwaAaaAaall! Lepasin ih!" Lui ngehempasin tangan Hwall, tapi gabisa lepas. Tenaga dia nggak sebanding sama tenaganya Hwall.

Hwall nengok dan natap mata Lui, Lui gemeter duluan.

"Heh, gausah gangguin cewek gue bisa?" Lui sama Hwall yang lagi tatap tatapan jadi kaget dan reflek nengok. Ternyata ada Hyunjin yang berdiri nggak jauh dari mereka.

Hwall ngelepasin tangannya Lui dan ngeliat ke Hyunjin sambil senyum miring. Asli ya, ganteng. Tapi ngebangsatin gini, ya buat apa???

"Cewek lo? HAHA, lo salah orang kali bro. Yang namanya Luia Athalla ini nggak punya cowok, Sorry." bantah Hwall. Hyunjin jalan perlahan ke arah mereka berdua. Pandangan matanya nggak lepas dari Hwall yang mukanya udah kaya orang ngajak berantem gitu. Aduuh, gemes.


"Dia punya gue, sorry." Hyunjin narik Lui ke belakangnya. Hwall senyum miring lagi, dia jalan maju beberapa langkah. Sampe bener-bener deket sama Hyunjin, "taruhan aja, siapa yang bisa dapetin dia." bisik Hwall.

Rahang Hyunjin mengeras, dia ngepalin tangannya dan langsung nonjok Hwall sampe jatuh. Mampus lo ngejengkang.

"Dia bukan barang yang bisa dijadiin taruhan, anjing!"

Lui gemeter. Dia nggak pernah liat Hyunjin kaya gini sebelumnya. Hyunjin selalu lembut kalo didepan dia. Bahkan Hyunjin selalu ngelawak, bikin Lui ketawa mulu. Tapi ini?

Hwall megangin sudut bibirnya yang berdarah sambil berdiri. Dia narik kerah baju Hyunjin, bikin Hyunjin mau nggak mau harus lepasin tangan Lui.

"Liat aja siapa yang bisa dapetin dia, bangsat." bisik Hwall lagi.

Hyunjin balik narik kerah bajunya Hwall. Hyunjin gatahan, rasanya pengen nonjokin Hwall sampe mampus aja.

"Nggak usah macem-macem lo, mau digimanain juga kalo dianya gamau ya gaakan mau. Gausah maksa." ketus banget ini, Hyunjin.

Hwall emosi, karena dirasanya omongan Hyunjin ngeremehin dia. Haduh, udah, tonjok-tonjokan gabisa dihindarin lagi pokoknya.







👨‍👩‍👦‍👦👨‍👩‍👦‍👦👨‍👩‍👦‍👦











"Mama ada salah sama kamu, Bim?" tanya Irene ke Mingyu yang lagi main mobile legend dipinggir kolam renang.

Tapi, jangankan ngejawab, nengok aja Mingyu gamau banget. Aneh emang, tadi aja mamanya disindir-sindir sama dia. Sekarang ditanyain, malah gamau ngejawab.

Irene ngehela nafas, "kamu bilang ke mama dong, salah mama apa? Biar mama bisa perbaikin. Bukannya ngediamin mama kaya gini."

Mingyu nengok ke mamanya, tatapannya sulit diartiin.

"Mama tuh bisa nggak sih, berhenti foto kaya gitu? Badan mama keliatan kemana-mana ma, sadar!" bentak Mingyu. Entah kenapa langsung meninggi, nada bicaranya.

Denger itu, Irene tersentak. Mingyu berani bentak dia, atau karena kebawa emosi jadi kaya gini?

"Bim, itu kan udah─"

"Itu kan tuntutan pekerjaan? Basi banget, apaan sih ma? Harus banget kaya gitu? Mama udah punya suami, anak. Mama foto kaya gitu diliat semua orang ma, gabaik! Aku gamau mamaku diliatin orang banyak kaya gitu! Aku nggak suka. Bisa stop?" 

Irene ngehela nafasnya. rupanya, anaknya ini cemburu ya?

"Lagian mama kan kerjanya juga ditempat ayah kamu, ayah kamu aja gapapa," jawab Irene, mencoba tenang. Semoga jawaban singkatnya sedikit meredakan amarah Mingyu.

Mingyu mengacak rambutnya kasar.

"Terserah mama! Terserah! Jangan cariin Bima kalo Bima nggak dirumah lagi." Ucapnya, Mingyu udah ancang-ancang mau berdiri, tapi buru-buru ditarik sama Irene.

"Yaudah, nanti mama ngomong sama ayah."

























Heo HwallasHwall Youngre, kelas 11 seangkatan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heo Hwall
as
Hwall Youngre, kelas 11 seangkatan Hyunjin.

Heo HwallasHwall Youngre, kelas 11 seangkatan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


jangan benci siapapun ya karena perannya. benci lui aja, gapapa. neeways, anggep aja lui itu kalian, readers.

Pandawa. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang