1. Pedoman Melakukan Riset dalam Karya Fiksi

587 58 1
                                    

RISET menurut KBBI adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.

Dalam menulis, riset itu punya arti yang hampir sama, cuma konteksnya saja beda karena riset yang kita lakukan tergantung dari cerita yang kita buat. Riset dalam cerita bentuknya macam-macam. Bisa lewat video, jurnal ilmiah, foto, dsb. Atau bisa juga menghubungi narasumber secara langsung dan mengadakan wawancara.

Dalam menulis cerita, riset itu adalah langkah awal begitu kalian mendapat ide (atau bahkan setelah mendapat judul, karakter, dan alur).

⭐️ Misalkan kalian menciptakan sebuah karakter yang berprofesi sebagai pilot. Apa yang akan kalian lakukan misalnya kalian buta dengan dunia penerbangan?

Kalian perlu mencari tahu berapa tahun dan tahapan apa saja yang mesti dilalui seseorang untuk menjadi pilot kemudian jenis pilot itu apa saja (pilot pesawat komersil, pilot pesawat charter, dll). Kemudian membaca istilah-istilah penerbangan yang wajib diketahui pilot dan aturan terbang seperti apa. Lalu mengenal jenis pesawat. Kemudian cari tahu sistem kerja dan jadwal pilot seperti apa di sebuah maskapai. Itu cuma sedikit contoh karena menciptakan sebuah karakter seorang pilot nggak bisa sembarangan atau ngawur.

Tahu kenapa kita nggak boleh sembarangan? Kalau kalian ngawur dan kemudian ada pembaca yang tahu banyak tentang penerbangan/pilot, kalian akan dianggap bohong karena dia tahu kenyataan seorang pilot seperti apa. Gak mau 'kan, mengalami seperti itu?

⭐️ Misal karakter kalian adalah seorang penulis historical fiction yang sedang menulis novel dengan latar belakang Perang Dunia II. Kira-kira apa yang mesti kalian riset?

Karena PD itu luas, bisa dimulai dengan menentukan tempat dulu. PD II melibatkan banyak negara dan tempat. Mau ambil di mana? Eropa? Eropa bagian mana atau kota apa? London misalnya. Time frame dari tahun berapa sampai tahun berapa? Belum lagi mesti riset soal pakaian saat itu da bangunan-bangunannya. Bangunan apa saja yang kena bom? Gimana kondisi politik di Inggris saat itu?

Saat riset itu juga penting untuk mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan dan menemukan jawabannya. Nonton film berlatar PD II membantu, tapi namanya film kan pasti fiksi, ya? Kalau mau kebenaran, ya nonton film dokumenter.

Semuanya nggak mungkin didapat cuma dari duduk-duduk. Mesti baca buku dan banyak catatan sejarah kalau menulis historical fiction. Riset tentang historical fiction biasanya lebih rumit dan panjang karena banyaknya catatan sejarah dan buku tentang sebuah peristiwa.

⭐️ Sejauh apa kalian melakukan riset untuk cerita yang sudah atau sedang kalian tulis?

Riset biasanya bisa dilakukan lewat:

1. Wikipedia bisa dijadikan referensi aja, jadi nggak mentah mengambil informasi dari sana. Dikombinasikan juga dengan artikel yang kita temuin.

2. YouTube biasanya dipakai buat tahu secara lebih 'nyata' tentang suatu tempat yang nggak cukup didapatkan lewat foto. Dengan video, seenggaknya kita bisa ngebayangin tempat itu secara lebih jelas.

3. Google Maps dipakai buat tahu jarak (biar nggak menduga-duga). Dengan Google Maps kalian juga bisa tahu kondisi sekitar seperti apa.

Kalau di cerita kalian ada hubungannya dengan psikologi atau dunia kesehatan, wajib baca tentang jurnal-jurnal yang berkaitan dengan hal tersebut.

⭐️ Riset dapat meminimalisasi sesuatu yang nggak benear. Karena kalau ada pembaca yang nanya, kalian sudah tahu jawabannya karena kalian udah riset.

Selalu anggap pembaca kalian lebih pinter dari kalian. Jangan sekali-kali menganggap pembaca kalian bisa dibodohi. Karena kita nggak pernah tahu siapa yang akan baca cerita kita.

Tujuan riset adalah supaya kalian punya pegangan buat memverifikasi data supaya tidak ngawur dan tidak menyesatkan pembaca, tapi dalam nulis fiksi, tetep harus diutamakan rasa, alur, dan plot.

Langkah selanjutnya setelah mendapatkan data dari hasil riset adalah memilah mana yang bisa kalian masukkan ke dalam cerita, mana yang harus disingkirkan. Jangan sampai karena risetnya udah beneran, tapi justru kalian masukkan semuanya ke dalam cerita tanpa ada korelasi dengan ceritanya. Jangan sampai pula, karena keasyikan riset, kalian jadi lupa nulis.

Fiksi emang nggak nyata, tapi bukan berarti fiksi mesti cacat logika. Ini yang perlu diingat. Buang jauh-jauh pikiran, "Ini kan fiksi, seenak gue dong mau ngapain aja."

Ini pendapat yang sangat keliru. Fiksi pun harus punya logika. Dan logika itu bisa didapat dari riset kalau cerita kalian emang butuh riset.

Jangan malas riset, ya.

***

Catatan rekap kelas internal HUNTER CLASS

Scroll/Swipe untuk membaca Jurnal selanjutnya dari HUNTER CLASS



HUNTER CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang