Take off.

3.3K 168 1
                                    

"Lo nga--" belum selesai Devon melanjutkan bicaranya,tetapi sudah di selak oleh Finola begitu saja. "Lo kemana aja sih Dev? Gue khawatir sama lo." ujar Finola tanpa rasa malu.

Devon memandang Finola tidak suka, karena ia sangat benci dengan orang yang sudah menyelak pembicaraan nya sebelum ia selesai bicara. "Bukan urusan lo." jawab Devon dingin.

Ketika Kevin melihat Finola, ia sangat terkejut, ia diam. Memandang gadis cantik dan cukup mungil ini di depannya. Dan sepertinya, Finola belum menyadari keberadaraan Kevin di antara mereka.

Finola menghembuskan nafasnya pelan, berusaha sabar dan memaklumi bahwa sikap Devon memang seperti ini. "Besok lo masuk Dev?"

Devon diam, hanya memandang Finola dengan tatapan tidak suka. "Tau nggak Dev.. Selama lo nggak masuk sekolah, gue khawatir sama lo. Gue takut lo kenapa-napa, apalagi di tambah si Kennan sama Gibran tutup mulut seolah-olah mereka nggak tau dimana keberadaan lo. Gue sempet kesel sa---" ucap Finola yang panjang x lebar dan belum selesai di ungkapkan, di potong oleh Devon.

"Gue nggak peduli." ujarnya singkat dengan nada yang amat super duper dingin dari biasanya.

Finola harus mempunyai ekstra sabar dalam menanggapi seorang kutub es seperti Devon, "Lo boleh nggak peduli sama gue, tapi tolong izinin gue buat peduli sama lo." lontar Finola yang sukses membuat Devon diam seribu bahasa.

Finola yang sadar akan kebisuan Devon tiba-tiba, membuat dirinya kembali membuka suara, "Pada abis darimana?"

"Abis dari gym dong." jawab Kennan dengan bangga.

Finola membuka mulut nya berbentuk O lalu mengangguk pelan.

"Kok kam--eh itu maksudnya lo.. lo kok bisa ada disini sama Finola dan Vio?" tanya Gibran pada Shanaz.

"Karena Finola mau ketemu sama Devon."

"Ck. Nggak usah sok nutupin hubungan lo berdua deh!" ucap Kennan dengan nada ngeledek.

"Gue tau Naz kalo lo punya hubungan sama Gibran. Ya nggak Kev?" lanjutnya lagi.

Kevin yang sedari tadi diam, tidak menjawab pertanyaan Kennan barusan, melainkan ia masih saja menatap Finola penuh arti.

Finola mengalihkan pandangannya dari Devon ke arah Kevin. Karena ia baru saja menyadari bahwa ada orang lagi selain Kennan dan Gibran. Setelah melihat Kevin sedang menatapnya, Finola juga ikut terdiam.

Kennan menyikut perut Kevin pelan, "Kev? woy Kev! Kesambet apaan lo? Jangan bengong begok! Ntr kerasukan setan, malah mamah dorong lo."

Gibran mengernyitkan alisnya bingung, "mamah dorong?"

"Mom-push alias mampus HAHAHAH."

Vio,Shanaz dan Gibran memandang aneh ke arah Kennan, "Krik." ucap mereka bersamaan.

Kevin masih saja diam. Semua orang yang ada disitu menatap Kevin dan Finola heran. Terlebih dengan tatapan mereka berdua yang penuh arti namun susah di tebak.

"Kacang mahal ketoprak naekkkk.." ujar Kennan sembari mengibas-ngibas kan tangannya di dekat wajah, seperti kipas tangan.

"Ini anak dua kenapa sih?" tanya Gibran bingung.

Yang lain mengangkat turunkan bahu nya, mereka tidak tahu. Kemudian Devon melangkahkan kaki nya ke kamar, meninggalkan teman-teman nya disana bersama Finola dkk.

"Dev. Mau kemana?" tanya Kennan namun Devon terus saja melangkah tanpa menjawab pertanyaan Kennan.

"Dev!! woy Dev! Ini ada tamu cecan malah di anggurin, mending di apelin." celetuk Kennan asal.

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang