Kembali.

3.6K 175 2
                                    

Cahaya matahari sukses memasuki kamar Devon memalui celah jendela, membuat Devon perlahan membuka mata. Ia melirik jam yang masih menempel di pergelang tangannya, yaitu sudah menunjukan pukul 07.15.

Bel masuk sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Sedangkan Devon disini, baru saja bangun dari tidurnya. Mungkin ini dampak kecapekan dan kurang tidur selama di rumah sakit untuk menjaga Felicia, ditambah dengan hari kemarin saat pergi bersama ketiga sahabatnya, sehingga ia bisa telat bangun untuk berangkat ke sekolah.

Tanpa membuang waktu lama, ia segera berjalan menuju kamar mandi. Setelah menghabiskan waktu 15 menit, kini ia sudah rapih dengan seragam yang sudah menempel di tubuhnya.

"Pagi Den.. Mau bibi siapin sarapan dulu?" tanya bi Atin ketika Devon telah sampai di lantai bawah.

"Gausah. Udah telat." jawab Devon dengan singkat.

"Maafin bibi Den. Tadi sebenernya bibi mau bangunin Den Devon, tapi nggak jadi. Soalnya ini perintah Tuan sama Nyonya."

Devon menaikkan sebelah alisnya, "Untuk apa?"

"Katanya, Den Devon pasti capek. Terus Den Devon disuruh istirahat dulu hari ini. Tuan dan Nyonya sudah tahu kalo beberapa hari ini Den Devon berada di rumah sakit Non Feli. Terus besok nya juga Den Devon pergi sama temen-temen Den Devon."

Devon hanya diam sembari mencerna ucapan pembantunya itu. Memikirkan dari mana David dan Inez mengetahui semuanya?

"Bibi yang kasih tau ke Tuan sama Nyonya." ujar Bi Atin yang seakan-akan bisa menebak pikiran Devon saat ini.

Devon hanya membalasnya dengan anggukan. "Memangnya Den Devon mau berangkat sekolah hari ini?" tanya Bi Atin.

Devon berdeham, "Tapi Tuan sama Nyonya bilang, Den Devon harus istirahat." lanjutnya.

"Saya tidak peduli dengan perintah mereka." ujar Devon.

"Tap--"

"Saya berangkat bi." potong Devon cepat lalu bergegas meninggalkan ruangan itu.

Ia menuju garasi motor dan mobil miliknya. Ia menaiki motor ninja hitam itu dan tak lupa juga memakai helm yang berwarna hitam.

 Ia menaiki motor ninja hitam itu dan tak lupa juga memakai helm yang berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devon melajukan motornya dalam kecepatan penuh. Ia lebih memilih melewati jalan belakang supaya ia bisa mengebut dan menghindari macet, walaupun perjalanan nya lebih jauh di bandingkan perjalanan yang biasa.

Dari jauh, Devon dapat melihat bahwa pagar sekolahnya sudah tertutup rapat. Ia melihat lagi jam yang berada di pergelang tangannya, kini jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, jadi wajar saja kalau pagar telah di tutup.

SMA Mandala memang terkenal karena kedisplinan dalam aturannya. Oleh karena itu, jarang-jarang disini terdapat siswa yang terlambat masuk sekolah. Jika mereka terlambat, pasti mereka lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya. Karena percuma saja jika mereka datang ke sekolah namun pagar tidak akan di buka oleh satpam.

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang