1 || Panah Cinta Di Pesantren

2.5K 119 5
                                    

Tak kenal maka ta'aruf
(ciee ciee diajak ta'aruf)


Andira Putri Allysha adalah anak dari Zulfa dan juga Ahmad Zakarsyi sekaligus adik dari Muhammad Azka.

Andira adalah gadis yang sangat nakal sebelum akhirnya ia dipindahkan ke pesantren

"Sudah pulang sekolah kamu nak?" tanya Zulfa

Andira pun berdehem saja lalu langsung memberikan surat kepada zulfa yang di beri oleh guru bk karena ulahnya lagi

"Apa ini Dira?" tanya Zulfa lagi

"Itu surat bun. Yaudah Dira mau kekamar capek" Andira pun pergi begitu saja dari hadapan Zulfa

"Astaghfirullah kapan kamu berubah bunda merasa gagal mendidik kamu sayang" ucap Zulfa dalam isaknya setelah membaca surat tersebut

Zakarsyi yang melihat istrinya menangis pun menghampirinya dan bertanya "Ada apa sayang?"

"Ini mas ada surat dari sekolah Andira lagi" Zulfa pun memberikan suratnya kepada Ahmad

"Ya sudah besok kamu ke sekolah ya sayang temuin guru Andira"

"Iya mas"

--skip di sekolah--

"Assalamualaikum"

Bu Sinta yang melihat kehadiran wali murid nya pun langsung mempersilahkannya duduk "Waalaikumussalam bu mari bu"

"Hmm ini anak saya buat masalah apa lagi ya bu?"

"Anak ibu ketawan bolos manjat pagar belakang sekolah ibu. Karena anak ibu sering buat masalah dan poinnya sudah diakumulasi sudah mencapai batas poin siswa untuk dikeluarkan bu" Ucap hati hati guru tersebut

Zulfa yang masih bingung dengan perkataan guru Andira pun bertanya "Maksud ibu gimana ya?"

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik dan membimbing anak ibu. Namun saya minta maaf bu dengan berat hati anak ibu terpaksa kami keluarkan dari sekolah karena poin yang dia lakukan sudah melebihi batas poin siswa untuk dikeluarkan"

"Oh iya baguslah kalau begitu bu. Makasih ya sudah membimbing anak saya selama sekolah disini" ucap Zulfa dengan santai walaupun menahan sesak di dadanya

"Iya ibu. Maafkan kami gagal mendidik anak ibu. Semoga anak ibu menjadi lebih baik lagi kedepannya"

"Iya bu terimakasih. Yasudah kalau begitu saya pulang dulu ya bu permisi. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam hati hati bu" Zulfa pun pergi dari sekolah putrinya

Sesampainya dirumah ia menangis karena merasa telah gagal. Gagal menjadi seorang ibu dan Mendidik anaknya. Zakarsyi yang baru pulang kerja melihat istrinya menangis pun langsung menghampiri istrinya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Zakarsyi sambil mengelus ujung hijab istrinya

"Andira mas" jawab Zulfa dengan isak tangisnya

"Kenapa lagi dia? Kamu sudah kesekolah dia kan tadi?"

"Iya mas sudah. Tapi..." Zulfa pun menggantung perkataannya

"Tapi kenapa?"

"Andira dikeluarin dari sekolah mas karena poin nya sudah melebihi batas yang sudah sekolah tentukan"

"Astaghfirulahaladzim" Zakarsyi pun langsung mengelus dadanya dan memeluk istrinya untuk menenangkannya

"Aku gagal menjadi seorang ibu mas" Walaupun Zulfa menahan agar air mata nya tidak tumpah bagaimanapun tetap saja mengalir air matanya

"Shutt sudahh jangan berfikiran seperti itu nanti aku akan memasukkan Andira ke pesantren saja"

Jam 21.00 Andira baru pulang ke rumah. Saat Andira membuka pintu ruangan pun gelap dan tiba-tiba lampu dihidupkan oleh seseorang yang telah lama menunggu kedatangan Andira.

"Dari mana saja kamu Andira!!" ucap Zakarsyi dengan suara lumayan tinggi

"Tempat temen yah" jawab Andira dengan santainya

Zakarysi pun emosi dan membentak Andira "Kamu mengapa bisa dikeluarkan dari sekolah? Kamu tahu tidak mamah kamu malu harus bolak balik sekolah hanya untuk kamu dan sekarang kamu dikeluarkan dari sekolah."

Melihat suaminya yang tersulut api emosi tersebut zulfa mencoba menenangkannya " Mas sudah mas sudah"

"Ayah gak mau tau mulai besok kamu ayah masukan kamu ke pesantren!! Gakada penolakan!! Sekarang kamu beres beres baju kamu sana!!" ucap Zakarsyi

"Gak mau yah" tolak Andira sambil menggigit bibir bawahnya

"Ayah gak terima penolakan Andira!!" setelah mengucapkan itu ayahnya pun pergi kekamar sambil beristighfar telah berbicara kasar tadi

"Andira sekarang tidur ya sayang.. Mungkin ini yang terbaik buat kamu" ucap Zulfa dengan suara lembutnya

"Iya bun" jawab Andira pasrah. Setelah itu ia pergi kekamar untuk membereskan pakaiannya lalu tidur


___________________________________________________

Setelah terluka, pohon tidak pernah menunggu permintaan maaf dari parang yang telah melukainya, ia tetap tumbuh dengan perihnya luka. Ia sadar saat ia tumbuh besar, lukanya akan mengering dan tertutup dengan sendirinya.

Belajar dari pohon, tidak ada untungnya menunggu kata maaf, justru beruntunglah jika kamu menjadi seorang pemaaf.

Sakit hati dan dendam yang disimpan, hanya akan membuatmu sakit, melepaskannya dengan maaf akan menjadikanmu lebih tenang, dan biarkan Allah yang memberikan hadiah terindah untukmu.

Semua hanya butuh waktu, biarkanlah ia dan mulailah bertumbuh untuk apa yang sedang kamu usahakan

__________________________________________________________






Semangat puasanya

Walaupun lockdown dan gak bisa ketemu keluarga semoga pandemi covid-19 ini cepet berakhir ya temenn-temennn

Stay at home
Stay with mee eh:""









Oke Tbc🎯

Panah Cinta Di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang