8 || Panah Cinta Di Pesantren

1.1K 79 4
                                    

-Saat sore hari karena Andira sedang uzur dia pergi ketaman untuk membeli es krim dan melihat sunset.-

"Masih aja kek anak kecil makan es krim terus" ucap seseorang tiba tiba

"Heh dasar setan" ucap Andira

"Enak aja setann" balas Riski sambil ngegas

"Santai dong bro gak ada motor disini ngegas amad"

"Ngapain disini? Gak ada temen lo?" tanya Riski

"Ada lah. Gue pengen liat sunset udah lama gak liat tapi pengen es yaudah beli dulu heheh"

"Halah kebiasaan lo. Oh iya gue ada sesuatu buat lo" ucap Riski

"Tumben baik"

"Eh dari orok juga lu tau kalo gue itu baek terus sama lu"

"Emang kita dulu kenal?" ucap Andira berpura pura dengan niat ingin membuat kesal Riski

"Ya gak mau gak papa sihh"

"Eh baperan lo. Mana sini hadiahnya" ucap Sndira sambil menaikan tangannya menagih sesuatu kepada riski

"Besok besok aja deh. Udah mau maghrib masuk kamar sono cewek kok keluyuran"

"Alah bilang aja boong kann mau" ucap Andira sambil memakan es krim yang meleleh di tangannya

"Alahh ngomong aja masih belepotan makan es krim aja masih gak biss lo gak malu sama umur" ledek Riski

"Enak aja lo ngomong"

"HEH! Kalian ngapain berduaan disini udah mau maghrib jugaan!" ucap seseorang yang melihat mereka berduaan dengan wajah serius

"Eh gus Farhan. Engga tadi gak sengaja ketemu gus"

"Udah tau mau maghrib bukannya persiapan shalat malah berkhalwat disini." ucap gus Farhan

"Kalian saya ta'zir." tambah gus Farhan

" Yah yahh jangan dong guss" ucap Andira karena cukup waktu awal awal masuk asrama saja ia di ta'zir menimba air untuk semua santriwati selama seminggu. BAYANGIN aja seminggu. Gempor dahh tu tangann.

"Iya gus kita gak sengaja ketemu doang" bela Riski

"Buat Riski bersihin toilet pria selama seminggu. Dan Andira hafalan surat Al-Kahfi dan besok sebelum latihan panahan harus sudah setor dengan saya"

"Kok gitu sih gus. Gak adil dongg" Ucap riski

"Mau saya tambah?"

"Eh engga gus. Yaudah saya permisi gus" ucap Riski lalu pergi meninggalkan andira dan farhan

"Kamu ngapain disini? Makan es krim banyak banget lagi" ucap Farhan yang melihat kantong bekas es krim yang sangat banyak sekali

"Engga kok gus. Lagi pengen aja"

"Jangan banyak banyak nanti kamu sakit"

"Lah ya bodo yang sakit siapa yang repot siapa" ucap Andira dalam hati

"Eh"

"Maksud saya kalo kamu sakit nanti gak maksimal lombanya. Inget bentar lagi lomba"

"Iya gus" ucap Andira sambil melihat sunset yang sangat indah.

Andira senyum senyum sendiri ketika melihat pemandangan sunset yang indah itu. Sepertinya ia lupa jika ada gus Farhan disebelahnya. Gus farhan yang melihat itupun mengikuti arah mata andira.

"Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan" ucap Andira sambil memandangi sunsetnya. Gus Farhan yang makin bingung dengan sikap Andira ia pun menyadarkan Andira dari lamunannya.

Panah Cinta Di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang